Tahap Pemahaman Norma Menurut George H. Mead: Penjelasan Lengkap

Hey guys! Pernah nggak sih kalian bertanya-tanya, kapan ya kita mulai benar-benar paham tentang norma dan aturan dalam masyarakat? Nah, kali ini kita bakal bahas tuntas tentang teori perkembangan diri dari George H. Mead, seorang sosiolog terkenal, yang punya pandangan menarik tentang hal ini. Kita akan kupas tuntas tahap pemahaman norma menurut Mead, biar kalian nggak cuma tahu, tapi juga paham banget!

Mengenal George H. Mead dan Teori Perkembangan Diri

Sebelum kita masuk ke inti pembahasan tentang tahap pemahaman norma, kenalan dulu yuk sama George Herbert Mead. Beliau ini adalah seorang filsuf, sosiolog, dan psikolog sosial asal Amerika Serikat. Mead dikenal dengan teorinya tentang perkembangan diri (self), yang menjelaskan bagaimana identitas dan kesadaran diri seseorang terbentuk melalui interaksi sosial. Teori ini sangat berpengaruh dalam bidang sosiologi dan psikologi sosial, lho.

Inti dari teori Mead adalah bahwa self itu bukan sesuatu yang kita bawa sejak lahir, tapi terbentuk melalui proses sosial. Kita belajar tentang diri kita sendiri dengan melihat bagaimana orang lain berinteraksi dengan kita dan bagaimana kita berinteraksi dengan orang lain. Mead membagi perkembangan diri menjadi beberapa tahap, dan di setiap tahapnya, pemahaman kita tentang norma juga ikut berkembang. Jadi, pemahaman norma itu nggak instan ya, guys, ada prosesnya!

Tahap-Tahap Perkembangan Diri Menurut Mead

Mead membagi perkembangan diri menjadi tiga tahap utama. Di setiap tahap ini, individu belajar memahami norma dan aturan sosial dengan cara yang berbeda. Yuk, kita bahas satu per satu:

1. Tahap Persiapan (Preparatory Stage)

Tahap ini biasanya terjadi pada usia bayi hingga sekitar dua tahun. Di tahap ini, anak belum memiliki pemahaman yang mendalam tentang norma atau aturan. Mereka lebih banyak meniru (mimic) perilaku orang-orang di sekitarnya, terutama orang tua atau pengasuh. Misalnya, bayi bisa meniru suara atau gerakan orang dewasa tanpa benar-benar memahami maknanya. Jadi, pada tahap persiapan ini, pemahaman tentang norma masih sangat sederhana dan belum terinternalisasi.

Bayangkan aja, guys, seorang bayi melihat ibunya tersenyum dan melambaikan tangan. Bayi itu mungkin akan meniru gerakan melambaikan tangan itu, tapi dia belum paham bahwa melambaikan tangan itu adalah bentuk sapaan atau perpisahan. Mereka hanya meniru tanpa pemahaman norma yang utuh. Penting untuk diingat bahwa interaksi di tahap ini sangat krusial, karena menjadi dasar bagi perkembangan selanjutnya. Walaupun belum paham norma secara kompleks, bayi mulai belajar tentang hubungan sebab-akibat dari tindakan mereka.

2. Tahap Bermain (Play Stage)

Tahap bermain terjadi pada usia sekitar dua hingga enam tahun. Di tahap ini, anak mulai belajar mengambil peran (role-taking) orang lain. Mereka bermain peran sebagai ibu, ayah, dokter, guru, dan sebagainya. Melalui bermain peran, anak mulai memahami bagaimana orang lain berpikir, bertindak, dan merasakan. Ini adalah langkah penting dalam tahap pemahaman norma, karena anak mulai menyadari bahwa ada harapan dan aturan yang berbeda untuk setiap peran.

Misalnya, saat bermain sebagai dokter, anak mungkin akan meniru cara dokter berbicara, memeriksa pasien, dan memberikan resep. Mereka mulai belajar tentang norma-norma yang terkait dengan peran dokter, seperti bersikap profesional, peduli, dan bertanggung jawab. Tapi, guys, pemahaman ini masih terbatas pada peran-peran yang mereka mainkan. Mereka belum bisa melihat gambaran norma secara luas dalam masyarakat. Proses belajar norma melalui bermain ini sangat menyenangkan dan efektif, karena anak bisa mengeksplorasi berbagai peran tanpa tekanan.

3. Tahap Permainan (Game Stage)

Nah, ini dia tahap yang paling penting dalam konteks pertanyaan kita! Tahap permainan terjadi pada usia sekitar tujuh tahun ke atas. Di tahap ini, anak tidak hanya bisa mengambil peran orang lain, tetapi juga memahami aturan dan harapan yang berlaku dalam suatu permainan atau situasi sosial yang lebih kompleks. Mereka mulai memahami bahwa ada aturan yang harus diikuti oleh semua orang, dan bahwa setiap peran saling terkait satu sama lain.

Dalam tahap permainan ini, anak mulai mengembangkan konsep tentang generalized other, yaitu pemahaman tentang harapan dan sikap masyarakat secara umum. Mereka nggak cuma mikirin apa yang diharapkan oleh satu orang, tapi juga apa yang diharapkan oleh kelompok atau masyarakat secara keseluruhan. Ini adalah kunci dari pemahaman norma yang sebenarnya, guys! Anak mulai menginternalisasi norma-norma sosial dan menggunakannya sebagai panduan dalam berperilaku.

Contohnya, saat bermain sepak bola, seorang anak nggak cuma harus tahu perannya sebagai pemain depan atau belakang, tapi juga harus paham aturan permainan, strategi tim, dan bagaimana kerja sama dengan pemain lain. Mereka harus memahami norma-norma dalam olahraga, seperti sportivitas, fair play, dan menghormati lawan. Pemahaman ini membantu mereka berinteraksi dengan orang lain secara efektif dan sesuai dengan harapan sosial. Jadi, bisa dibilang, tahap permainan ini adalah momen krusial dalam perkembangan moral dan sosial seseorang.

Jadi, Kapan Norma Mulai Dipahami Menurut Mead?

Dari penjelasan di atas, kita bisa simpulkan bahwa menurut George H. Mead, norma-norma mulai dipahami oleh manusia secara signifikan pada tahap permainan (game stage). Di tahap inilah individu mulai mengembangkan pemahaman tentang generalized other dan menginternalisasi norma-norma sosial yang berlaku dalam masyarakat. Meskipun pemahaman norma sudah mulai terbentuk di tahap sebelumnya, tapi pada tahap permainan, pemahaman ini menjadi lebih komprehensif dan terintegrasi dalam diri individu.

Jadi, buat kalian yang masih merasa bingung dengan norma-norma sosial, jangan khawatir ya! Semua butuh proses, guys. Ingat aja teori Mead, bahwa pemahaman norma itu berkembang seiring dengan perkembangan diri kita melalui interaksi sosial. Teruslah belajar, berinteraksi, dan bermain peran dalam berbagai situasi sosial, maka kalian akan semakin memahami norma-norma yang berlaku di sekitar kalian.

Kesimpulan

Oke guys, kita sudah membahas tuntas tentang tahap pemahaman norma menurut George H. Mead. Intinya, pemahaman norma itu nggak datang secara instan, tapi berkembang melalui tiga tahap: tahap persiapan, tahap bermain, dan tahap permainan. Tahap permainan adalah kunci utama, di mana individu mulai memahami generalized other dan menginternalisasi norma-norma sosial.

Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kalian tentang perkembangan diri dan pemahaman norma. Jangan lupa, teruslah belajar dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar, biar kita semua bisa menjadi individu yang lebih baik dan lebih memahami norma-norma dalam masyarakat. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!