Simple Past Future Tense: Panduan Lengkap & Contoh

by ADMIN 51 views
Iklan Headers

Hey guys! Pernah denger tentang simple past future tense? Nah, tense ini seringkali bikin bingung, tapi sebenarnya nggak sesulit yang dibayangkan kok. Simple past future tense ini penting banget buat dipahami, terutama buat kalian yang pengen jago dalam bahasa Inggris. Kenapa? Karena tense ini memungkinkan kita untuk ngomongin kejadian yang seharusnya terjadi di masa depan dari sudut pandang masa lalu. Jadi, kita lagi cerita nih tentang kejadian di masa lalu, tapi kita juga ngomongin rencana atau prediksi yang nggak kejadian. Bingung? Santai, kita bahas pelan-pelan ya!

Dalam artikel ini, kita bakal kupas tuntas tentang simple past future tense. Mulai dari pengertiannya, rumusnya, contoh kalimatnya, sampai penggunaannya dalam percakapan sehari-hari. Kita juga bakal bahas perbedaan simple past future tense dengan tense lainnya yang mirip-mirip, biar kalian nggak ketuker lagi. Jadi, siap-siap ya buat jadi master simple past future tense!

Apa Itu Simple Past Future Tense?

Oke, kita mulai dari dasar dulu ya. Simple past future tense adalah bentuk tense yang digunakan untuk menyatakan suatu tindakan atau kejadian yang diharapkan atau direncanakan terjadi di masa depan, tapi dari sudut pandang waktu di masa lalu. Jadi, bayangin gini, kita lagi flashback nih, terus kita ngomongin tentang rencana yang dulu kita pikir bakal kejadian, tapi ternyata nggak. Nah, di situlah simple past future tense berperan.

Keyword penting di sini adalah “di masa depan dari sudut pandang masa lalu”. Ini berarti kita nggak lagi ngomongin kejadian yang beneran terjadi di masa depan (seperti simple future tense), tapi lebih ke prediksi atau harapan yang nggak terwujud. Misalnya, dulu kita berharap bisa liburan ke Bali tahun depan, tapi ternyata nggak jadi. Nah, kalimatnya bakal menggunakan simple past future tense.

Kenapa sih kita perlu tense ini? Bayangin kalau kita lagi cerita masa lalu, dan kita pengen nyeritain rencana atau harapan kita dulu. Tanpa simple past future tense, kita bakal kesulitan buat menyampaikan maksud kita dengan jelas. Tense ini membantu kita untuk memberikan konteks yang lebih lengkap dan nuanced dalam cerita kita.

Selain itu, simple past future tense juga sering digunakan dalam reported speech atau kalimat tidak langsung. Misalnya, kita mau nyampein apa yang orang lain bilang tentang rencana mereka di masa lalu. Dengan simple past future tense, kita bisa menyampaikan informasi ini dengan akurat dan tepat.

Jadi, intinya, simple past future tense adalah tense yang penting buat ngomongin harapan, rencana, atau prediksi yang nggak kejadian di masa lalu. Dengan memahami tense ini, kita bisa berkomunikasi dengan lebih efektif dan akurat dalam bahasa Inggris.

Rumus Simple Past Future Tense

Sekarang, kita masuk ke bagian yang penting banget, yaitu rumus simple past future tense. Tenang, rumusnya nggak serumit yang kalian bayangin kok. Intinya, kita cuma perlu menggabungkan auxiliary verb di masa lalu dengan bare infinitive (kata kerja dasar). Gimana tuh?

Rumus umumnya adalah sebagai berikut:

**Subject + Would/Should + Bare Infinitive (Verb 1)**

Mari kita pecah rumusnya:

  • Subject: Ini adalah orang atau benda yang melakukan tindakan. Contohnya: I, You, He, She, It, We, They.
  • Would/Should: Ini adalah auxiliary verb yang menunjukkan waktu di masa depan dari sudut pandang masa lalu. Would lebih umum digunakan, sedangkan should biasanya digunakan untuk subjek I dan We, tapi sekarang penggunaan would juga sudah umum untuk semua subjek.
  • Bare Infinitive (Verb 1): Ini adalah kata kerja dasar tanpa tambahan apapun. Contohnya: go, eat, study, play.

Contoh:

  • I would go to Bali next year. (Saya dulu akan pergi ke Bali tahun depan.)
  • She said she would study harder. (Dia bilang dia akan belajar lebih giat.)
  • We thought they would arrive on time. (Kami pikir mereka akan tiba tepat waktu.)

Penting untuk diingat:

  • Kita menggunakan would untuk semua subjek (I, You, He, She, It, We, They) dalam kebanyakan kasus.
  • Should secara tradisional digunakan untuk subjek I dan We, tapi would juga bisa digunakan.
  • Setelah would/should, kita selalu menggunakan bare infinitive (kata kerja dasar). Nggak boleh ada tambahan -s, -ed, atau -ing.

Rumus Negatif

Buat kalimat negatif, kita tinggal menambahkan not setelah would/should.

**Subject + Would/Should + Not + Bare Infinitive (Verb 1)**

Contoh:

  • I would not go to Bali next year. (Saya dulu tidak akan pergi ke Bali tahun depan.)
  • She said she would not study harder. (Dia bilang dia tidak akan belajar lebih giat.)
  • We thought they would not arrive on time. (Kami pikir mereka tidak akan tiba tepat waktu.)

Rumus Pertanyaan

Buat kalimat pertanyaan, kita tinggal membalik posisi would/should dengan subjek.

**Would/Should + Subject + Bare Infinitive (Verb 1)?**

Contoh:

  • Would you go to Bali next year? (Apakah kamu dulu akan pergi ke Bali tahun depan?)
  • Would she study harder? (Apakah dia akan belajar lebih giat?)
  • Would they arrive on time? (Apakah mereka akan tiba tepat waktu?)

Dengan memahami rumus ini, kalian udah punya modal penting buat bikin kalimat simple past future tense yang bener. Sekarang, kita lanjut ke contoh kalimat biar makin jelas!

Contoh Kalimat Simple Past Future Tense

Biar makin kebayang gimana cara pakai simple past future tense, yuk kita lihat beberapa contoh kalimat. Contoh-contoh ini bakal ngebantu kalian buat memahami konteks penggunaan tense ini dalam berbagai situasi.

Contoh Kalimat Positif:

  1. I thought I would get a promotion this year. (Saya pikir saya akan mendapat promosi tahun ini.)
  2. She said she would visit her grandmother. (Dia bilang dia akan mengunjungi neneknya.)
  3. We expected they would win the game. (Kami berharap mereka akan memenangkan pertandingan.)
  4. He promised he would call me back. (Dia berjanji dia akan menelepon saya kembali.)
  5. They believed the project would be successful. (Mereka percaya proyek itu akan sukses.)

Dalam contoh-contoh di atas, kita bisa lihat bahwa simple past future tense digunakan untuk menyatakan harapan, janji, atau kepercayaan di masa lalu tentang kejadian di masa depan. Kata kerja seperti thought, said, expected, promised, believed menunjukkan bahwa kalimat tersebut berlatar belakang waktu di masa lalu.

Contoh Kalimat Negatif:

  1. I thought I would not get a bad grade. (Saya pikir saya tidak akan mendapat nilai jelek.)
  2. She said she would not go to the party. (Dia bilang dia tidak akan pergi ke pesta.)
  3. We expected they would not lose the game. (Kami berharap mereka tidak akan kalah dalam pertandingan.)
  4. He promised he would not be late. (Dia berjanji dia tidak akan terlambat.)
  5. They believed the project would not fail. (Mereka percaya proyek itu tidak akan gagal.)

Kalimat negatif dalam simple past future tense digunakan untuk menyatakan harapan atau keyakinan bahwa sesuatu tidak akan terjadi di masa depan dari sudut pandang masa lalu. Penambahan not setelah would mengubah makna kalimat menjadi negatif.

Contoh Kalimat Pertanyaan:

  1. Did you think you would pass the exam? (Apakah kamu pikir kamu akan lulus ujian?)
  2. Did she say she would come? (Apakah dia bilang dia akan datang?)
  3. Did they expect they would win? (Apakah mereka berharap mereka akan menang?)
  4. Did he promise he would help me? (Apakah dia berjanji dia akan membantu saya?)
  5. Did they believe the project would succeed? (Apakah mereka percaya proyek itu akan berhasil?)

Kalimat pertanyaan dalam simple past future tense digunakan untuk menanyakan tentang harapan, keyakinan, atau janji di masa lalu tentang kejadian di masa depan. Kita menggunakan auxiliary verb did di awal kalimat untuk membentuk pertanyaan dalam simple past tense, dan kemudian menggunakan would untuk menunjukkan waktu di masa depan dari sudut pandang masa lalu.

Contoh dalam Konteks Percakapan:

Bayangin kalian lagi ngobrol sama temen:

  • You: I thought I would travel to Japan this year, but then the pandemic happened. (Saya pikir saya akan liburan ke Jepang tahun ini, tapi terus ada pandemi.)
  • Friend: Oh, that's too bad! I thought I would visit you there. (Oh, sayang sekali! Saya pikir saya akan mengunjungi kamu di sana.)

Dalam percakapan ini, kedua orang tersebut menggunakan simple past future tense untuk ngomongin rencana yang nggak kejadian karena suatu halangan (pandemi).

Dengan melihat contoh-contoh ini, semoga kalian makin paham ya gimana cara menggunakan simple past future tense dalam berbagai situasi. Jangan ragu buat latihan bikin kalimat sendiri, guys! Semakin sering kalian latihan, semakin lancar juga kalian menggunakan tense ini.

Kapan Kita Menggunakan Simple Past Future Tense?

Nah, setelah kita bahas pengertian, rumus, dan contoh kalimat, sekarang kita bedah lebih dalam lagi tentang kapan sih kita sebaiknya menggunakan simple past future tense. Ini penting banget buat dipahami, biar kita nggak salah pakai tense dan pesan yang kita sampaikan jadi jelas.

Secara umum, simple past future tense digunakan dalam dua situasi utama:

  1. Untuk menyatakan tindakan atau kejadian yang diharapkan atau direncanakan di masa depan dari sudut pandang masa lalu. Ini adalah penggunaan yang paling umum dari simple past future tense. Kita menggunakan tense ini untuk ngomongin harapan, rencana, atau prediksi yang nggak kejadian di masa lalu.

    • Contoh:
      • I thought I would buy a new car last year, but I didn't have enough money. (Saya pikir saya akan membeli mobil baru tahun lalu, tapi saya nggak punya cukup uang.)
      • She said she would finish the project by Friday. (Dia bilang dia akan menyelesaikan proyek itu hari Jumat.) (Tapi mungkin dia nggak selesai.)
      • We expected they would arrive on time, but they were late. (Kami berharap mereka akan tiba tepat waktu, tapi mereka terlambat.)

    Dalam contoh-contoh ini, kita melihat bahwa ada harapan, rencana, atau prediksi di masa lalu yang nggak terwujud. Simple past future tense membantu kita untuk menyampaikan informasi ini dengan jelas.

  2. Dalam reported speech (kalimat tidak langsung) untuk melaporkan apa yang dikatakan seseorang tentang masa depan. Ketika kita melaporkan apa yang seseorang katakan tentang rencana atau harapan mereka di masa depan, kita sering menggunakan simple past future tense.

    • Contoh:

      • Direct speech: "I will go to the beach tomorrow," she said. (Kalimat langsung: "Saya akan pergi ke pantai besok," katanya.)

      • Reported speech: She said she would go to the beach the next day. (Kalimat tidak langsung: Dia bilang dia akan pergi ke pantai besoknya.)

      • Direct speech: "We will visit you next week," they promised. (Kalimat langsung: "Kami akan mengunjungi kamu minggu depan," janji mereka.)

      • Reported speech: They promised they would visit me the following week. (Kalimat tidak langsung: Mereka berjanji mereka akan mengunjungi saya minggu depannya.)

    Dalam contoh-contoh ini, kita melihat bahwa simple past future tense digunakan untuk melaporkan apa yang orang lain katakan tentang rencana atau janji mereka di masa depan. Perhatikan bagaimana will dalam kalimat langsung berubah menjadi would dalam kalimat tidak langsung.

Selain dua situasi utama ini, ada beberapa situasi lain di mana kita juga bisa menggunakan simple past future tense:

  • Untuk membuat prediksi atau spekulasi tentang masa depan dari sudut pandang masa lalu.

    • Contoh: The weather forecast said it would rain tomorrow. (Ramalan cuaca bilang besok akan hujan.)

  • Untuk menyatakan niat atau keinginan di masa lalu yang nggak terwujud.

    • Contoh: I wanted to learn to play the guitar, but I never had the time. (Saya ingin belajar bermain gitar, tapi saya nggak pernah punya waktu.)

Dengan memahami kapan kita menggunakan simple past future tense, kita bisa lebih percaya diri dalam menggunakan tense ini dalam percakapan dan tulisan kita. Jadi, jangan ragu buat mempraktikkannya ya!

Perbedaan Simple Past Future Tense dengan Tense Lain

Salah satu hal yang sering bikin bingung adalah membedakan simple past future tense dengan tense lainnya yang mirip-mirip. Biar kalian nggak ketuker lagi, kita bahas perbedaannya satu per satu, yuk!

1. Simple Past Future Tense vs. Simple Future Tense

Ini adalah perbedaan yang paling mendasar. Simple future tense digunakan untuk ngomongin kejadian yang akan terjadi di masa depan dari sudut pandang sekarang. Sementara, simple past future tense digunakan untuk ngomongin kejadian yang akan terjadi di masa depan dari sudut pandang masa lalu.

  • Simple Future Tense: I will go to Bali next year. (Saya akan pergi ke Bali tahun depan.) (Ini adalah rencana saya sekarang.)
  • Simple Past Future Tense: I said I would go to Bali next year. (Saya bilang saya akan pergi ke Bali tahun depan.) (Ini adalah rencana saya di masa lalu, tapi belum tentu terjadi sekarang.)

Keyword-nya adalah sudut pandang waktu. Simple future tense fokus pada masa depan dari sekarang, sedangkan simple past future tense fokus pada masa depan dari masa lalu.

2. Simple Past Future Tense vs. Past Continuous Tense

Past continuous tense digunakan untuk ngomongin kejadian yang sedang berlangsung di masa lalu. Sementara, simple past future tense ngomongin kejadian yang diharapkan terjadi di masa depan dari sudut pandang masa lalu.

  • Past Continuous Tense: I was studying when you called. (Saya sedang belajar ketika kamu menelepon.) (Fokus pada kegiatan yang sedang berlangsung di masa lalu.)
  • Simple Past Future Tense: I thought I would be studying when you called, but I was already asleep. (Saya pikir saya akan sedang belajar ketika kamu menelepon, tapi saya sudah tidur.) (Fokus pada harapan di masa lalu tentang kejadian di masa depan.)

Perhatikan bahwa dalam contoh simple past future tense, kita menggunakan would be + V-ing untuk menunjukkan continuous aspect (sedang berlangsung) di masa depan dari sudut pandang masa lalu.

3. Simple Past Future Tense vs. Past Perfect Tense

Past perfect tense digunakan untuk ngomongin kejadian yang sudah selesai sebelum kejadian lain di masa lalu. Sementara, simple past future tense ngomongin kejadian yang diharapkan terjadi di masa depan dari sudut pandang masa lalu.

  • Past Perfect Tense: I had finished my homework before you arrived. (Saya sudah menyelesaikan PR saya sebelum kamu tiba.) (Fokus pada kejadian yang selesai sebelum kejadian lain di masa lalu.)
  • Simple Past Future Tense: I thought I would finish my homework before you arrived, but I didn't. (Saya pikir saya akan menyelesaikan PR saya sebelum kamu tiba, tapi saya nggak selesai.) (Fokus pada harapan di masa lalu tentang kejadian di masa depan.)

Dengan memahami perbedaan-perbedaan ini, kalian bisa lebih tepat dalam memilih tense yang sesuai dengan konteks kalimat kalian. Jangan ragu buat latihan terus ya, guys! Semakin sering kalian latihan, semakin paham juga kalian perbedaannya.

Tips dan Trik Menguasai Simple Past Future Tense

Oke, sekarang kita masuk ke bagian yang paling seru, yaitu tips dan trik buat menguasai simple past future tense! Menguasai tense ini emang butuh latihan, tapi dengan tips yang tepat, kalian pasti bisa kok. Yuk, simak tipsnya!

  1. Pahami Konsep Dasar dengan Kuat:

    • Pastikan kalian benar-benar paham apa itu simple past future tense dan kapan kita menggunakannya. Ingat, tense ini ngomongin kejadian yang diharapkan terjadi di masa depan dari sudut pandang masa lalu. Konsep ini adalah fondasi utama yang harus kalian kuasai.

  2. Hafalkan Rumusnya:

    • Rumus simple past future tense sebenarnya nggak rumit, tapi tetep harus dihafal ya. Subject + Would/Should + Bare Infinitive (Verb 1). Hafalkan rumus positif, negatif, dan pertanyaan. Dengan hafal rumus, kalian bakal lebih mudah bikin kalimat.

  3. Perbanyak Latihan:

    • Practice makes perfect! Ini klise, tapi bener banget. Semakin banyak kalian latihan, semakin lancar kalian menggunakan simple past future tense. Coba bikin kalimat sendiri, ubah kalimat dari tense lain ke simple past future tense, atau kerjakan soal-soal latihan.

  4. Gunakan dalam Percakapan Sehari-hari:

    • Jangan cuma belajar teorinya, tapi juga praktikin dalam percakapan sehari-hari. Coba ceritain pengalaman kalian di masa lalu yang melibatkan rencana atau harapan yang nggak kejadian. Misalnya, "I thought I would go to the concert, but I got sick." Semakin sering kalian gunakan, semakin alami tense ini buat kalian.

  5. Perhatikan Konteks:

    • Simple past future tense sering digunakan dalam reported speech. Jadi, perhatikan konteks kalimatnya. Apakah kalimat tersebut melaporkan apa yang seseorang katakan di masa lalu tentang masa depan? Kalau iya, kemungkinan besar kalian perlu menggunakan simple past future tense.

  6. Jangan Takut Salah:

    • Learning by doing itu penting banget. Jangan takut salah saat mencoba menggunakan simple past future tense. Salah itu wajar kok, dan dari kesalahan itu kita bisa belajar. Minta feedback dari guru, teman, atau native speaker kalau kalian ragu.

  7. Gunakan Sumber Belajar yang Variatif:

    • Selain dari buku teks, kalian juga bisa belajar dari sumber lain, seperti video pembelajaran, artikel online, atau aplikasi bahasa. Cari sumber yang paling cocok dengan gaya belajar kalian. Semakin banyak sumber yang kalian gunakan, semakin kaya juga pengetahuan kalian.

  8. Buat Catatan:

    • Buat catatan tentang rumus, contoh kalimat, dan tips-tips penting lainnya. Catatan ini bisa jadi contekan kalian saat latihan atau saat kalian lupa. Catatan yang rapi juga bikin kalian lebih semangat belajar!

  9. Belajar dari Kesalahan:

    • Kalau kalian melakukan kesalahan, jangan langsung nyerah. Coba analisis kenapa kalian salah dan bagaimana cara memperbaikinya. Kesalahan adalah guru terbaik, guys!

  10. Konsisten:

    • Last but not least, konsisten adalah kunci utama dalam menguasai bahasa Inggris. Jangan cuma belajar simple past future tense sekali aja, tapi terus review dan praktikin secara berkala. Dengan konsisten, kalian pasti bisa menguasai tense ini dengan baik.

Dengan tips dan trik ini, semoga kalian makin termotivasi buat belajar simple past future tense ya! Ingat, nggak ada yang instan dalam belajar bahasa. Yang penting adalah kemauan dan konsistensi. Semangat terus, guys!

Kesimpulan

Okay guys, kita udah sampai di penghujung pembahasan tentang simple past future tense. Kita udah kupas tuntas mulai dari pengertian, rumus, contoh kalimat, penggunaan, perbedaan dengan tense lain, sampai tips dan trik menguasainya. Sekarang, mari kita rangkum poin-poin pentingnya biar makin nempel di kepala kalian.

Simple past future tense adalah tense yang digunakan untuk menyatakan tindakan atau kejadian yang diharapkan atau direncanakan terjadi di masa depan, tapi dari sudut pandang waktu di masa lalu. Tense ini penting banget buat ngomongin harapan, rencana, atau prediksi yang nggak kejadian di masa lalu.

Rumus simple past future tense adalah: Subject + Would/Should + Bare Infinitive (Verb 1). Ingat, would lebih umum digunakan, sedangkan should biasanya digunakan untuk subjek I dan We, tapi sekarang penggunaan would juga sudah umum untuk semua subjek. Setelah would/should, kita selalu menggunakan bare infinitive (kata kerja dasar).

Kita menggunakan simple past future tense dalam dua situasi utama: untuk menyatakan tindakan atau kejadian yang diharapkan atau direncanakan di masa depan dari sudut pandang masa lalu dan dalam reported speech (kalimat tidak langsung) untuk melaporkan apa yang dikatakan seseorang tentang masa depan.

Perbedaan utama simple past future tense dengan tense lain adalah:

  • Simple future tense: Fokus pada masa depan dari sekarang.
  • Past continuous tense: Fokus pada kegiatan yang sedang berlangsung di masa lalu.
  • Past perfect tense: Fokus pada kejadian yang selesai sebelum kejadian lain di masa lalu.

Tips dan trik untuk menguasai simple past future tense:

  • Pahami konsep dasar dengan kuat.
  • Hafalkan rumusnya.
  • Perbanyak latihan.
  • Gunakan dalam percakapan sehari-hari.
  • Perhatikan konteks.
  • Jangan takut salah.
  • Gunakan sumber belajar yang variatif.
  • Buat catatan.
  • Belajar dari kesalahan.
  • Konsisten.

Dengan memahami semua poin ini, kalian udah punya bekal yang cukup buat menguasai simple past future tense. Sekarang, tinggal praktikin aja ya! Semakin sering kalian latihan, semakin lancar kalian menggunakan tense ini.

Semoga artikel ini bermanfaat buat kalian semua. Jangan ragu buat baca artikel lainnya tentang grammar bahasa Inggris di website ini ya. Sampai jumpa di artikel berikutnya, guys! Tetap semangat belajar bahasa Inggris! 😉