Simbol Sub Menu: Pengertian, Jenis, Dan Cara Membuatnya
Apa Itu Sub Menu?
Guys, pernah gak sih kalian lagi browsing website atau aplikasi, terus nemuin menu yang kalau di-klik, eh, malah muncul menu lain di bawahnya? Nah, itu dia yang namanya sub menu. Sub menu ini kayak anak tangga di dalam menu utama. Jadi, fungsi utamanya adalah untuk mengelompokkan opsi-opsi yang lebih spesifik dan detail. Bayangin aja kalau semua opsi dijejerin jadi satu di menu utama, pasti pusing banget kan nyarinya? Dengan adanya sub menu, navigasi jadi lebih terstruktur dan user-friendly.
Mengapa Sub Menu Penting?
Sub menu ini penting banget lho, terutama buat website atau aplikasi yang punya banyak fitur atau informasi. Coba deh bayangin sebuah website e-commerce yang jual berbagai macam produk. Kalau semua kategori produk, dari elektronik, fashion, sampai perlengkapan rumah tangga, dijejerin semua di menu utama, pasti bakal kelihatan ramai dan berantakan. Nah, dengan sub menu, kategori-kategori ini bisa dikelompokkan lagi jadi sub kategori yang lebih spesifik. Misalnya, di kategori "Elektronik" ada sub menu "Laptop", "Smartphone", "Kamera", dan lain-lain. Jadi, pengunjung website bisa lebih mudah nemuin apa yang mereka cari.
Selain itu, sub menu juga bisa bikin tampilan website atau aplikasi jadi lebih bersih dan rapi. Menu utama jadi gak terlalu panjang dan penuh, sehingga gak bikin pengunjung kewalahan. Sub menu juga bisa membantu meningkatkan user experience secara keseluruhan. Pengunjung jadi lebih betah dan nyaman browsing website atau aplikasi kita, karena navigasinya yang intuitif dan mudah dimengerti.
Simbol Sub Menu yang Umum Digunakan
Nah, sekarang kita bahas soal simbol yang biasanya dipakai buat nunjukkin sub menu. Biasanya, sub menu ini ditandai dengan simbol panah kecil (â–¶) atau segitiga (â–¼) di sebelah kanan item menu. Simbol ini fungsinya buat ngasih tau user kalau item menu ini punya sub menu lagi di bawahnya. Jadi, pas user ngeliat simbol ini, mereka langsung tau kalau mereka bisa ngeklik item menu ini buat ngeliat opsi-opsi yang lebih detail.
Selain panah dan segitiga, ada juga beberapa simbol lain yang kadang-kadang dipakai, misalnya tanda plus (+), tanda minus (-), atau bahkan ikon-ikon kecil yang relevan dengan isi sub menu. Tapi, yang paling penting adalah simbol yang dipakai itu harus jelas dan mudah dimengerti sama user. Jangan sampai simbolnya malah bikin user bingung dan gak tau kalau itu adalah sub menu.
Contoh Penggunaan Sub Menu dalam Deret Menu
Biar lebih jelas, yuk kita lihat beberapa contoh penggunaan sub menu dalam deret menu. Misalnya, kita punya menu utama dengan item-item seperti "Beranda", "Tentang Kami", "Produk", "Layanan", dan "Kontak". Nah, di item "Produk", kita bisa tambahin sub menu yang berisi kategori-kategori produk yang kita jual, misalnya "Pakaian Pria", "Pakaian Wanita", "Aksesoris", dan lain-lain. Dengan begitu, pengunjung website bisa langsung menuju ke kategori produk yang mereka minati tanpa harus scrolling halaman yang panjang.
Contoh lain, di item "Layanan", kita bisa tambahin sub menu yang berisi daftar layanan yang kita tawarkan, misalnya "Jasa Desain", "Jasa Pemrograman", "Jasa Konsultasi", dan lain-lain. Ini bakal memudahkan pengunjung buat nemuin layanan yang mereka butuhkan. Intinya, sub menu ini bisa dipakai buat mengelompokkan dan menyusun informasi dengan lebih baik, sehingga navigasi website atau aplikasi jadi lebih efisien.
Jenis-Jenis Sub Menu
Sub menu itu gak cuma satu jenis aja, guys! Ada beberapa jenis sub menu yang bisa kalian pakai, tergantung sama kebutuhan dan desain website atau aplikasi kalian. Masing-masing jenis punya kelebihan dan kekurangannya sendiri. Yuk, kita bahas satu per satu:
1. Dropdown Menu
Dropdown menu ini adalah jenis sub menu yang paling umum dan sering kita temuin. Cara kerjanya sederhana, pas kita hover atau klik item menu utama, sub menu bakal muncul ke bawah kayak tirai yang jatuh. Dropdown menu ini cocok banget buat menu yang punya banyak opsi, karena bisa nampilin semua opsi dalam satu waktu tanpa bikin menu utama jadi terlalu panjang. Tapi, kekurangannya, dropdown menu ini kadang-kadang bisa menutupi konten di bawahnya, terutama kalau sub menunya panjang banget.
2. Flyout Menu
Flyout menu ini mirip sama dropdown menu, tapi bedanya, sub menu muncul ke samping, bukan ke bawah. Jadi, pas kita hover atau klik item menu utama, sub menu bakal melayang ke samping kayak sayap. Flyout menu ini cocok buat menu yang punya hierarki yang kompleks, karena bisa nampilin beberapa level sub menu sekaligus. Tapi, flyout menu ini kadang-kadang bisa membingungkan user, terutama kalau sub menunya terlalu banyak dan bertingkat-tingkat.
3. Mega Menu
Mega menu ini adalah versi super dari dropdown menu. Bedanya, mega menu bisa nampilin banyak konten sekaligus, gak cuma daftar item menu aja. Di dalam mega menu, kita bisa nampilin gambar, deskripsi, bahkan video. Mega menu ini cocok banget buat website e-commerce atau website yang punya banyak produk dan informasi. Tapi, mega menu ini juga butuh perencanaan yang matang, karena kalau desainnya gak bagus, malah bisa bikin user kewalahan.
4. Accordion Menu
Accordion menu ini biasanya dipakai di mobile atau website yang responsif. Cara kerjanya kayak accordion, pas kita klik item menu utama, sub menu bakal membuka dan menutup kayak lipatan accordion. Accordion menu ini cocok buat menu yang punya banyak opsi, tapi gak mau makan banyak tempat di layar. Tapi, accordion menu ini kadang-kadang butuh lebih banyak klik buat nemuin opsi yang kita cari.
Cara Membuat Sub Menu yang Efektif
Bikin sub menu itu gak cuma sekadar nambahin simbol panah atau segitiga aja, guys. Ada beberapa hal yang perlu kita perhatiin biar sub menu yang kita bikin itu efektif dan user-friendly. Yuk, kita bahas:
1. Struktur yang Jelas
Pastikan struktur sub menu kita logis dan mudah dimengerti. Kelompokkan opsi-opsi yang serupa dalam satu sub menu. Jangan sampai opsi-opsinya acak-acakan dan gak jelas hubungannya. Bayangin aja kalau kita nyari sesuatu di lemari yang isinya berantakan, pasti susah banget kan? Sama kayak sub menu, kalau strukturnya gak jelas, user juga bakal kesulitan nyari apa yang mereka cari.
2. Label yang Deskriptif
Gunakan label yang jelas dan deskriptif buat setiap item sub menu. Jangan pakai istilah-istilah yang abstrak atau ambigu. Label yang bagus itu harus langsung ngasih tau user apa isi dari sub menu tersebut. Misalnya, daripada pakai label "Lain-lain", lebih baik pakai label yang lebih spesifik, misalnya "Tentang Kami" atau "Kebijakan Privasi".
3. Jumlah Opsi yang Terbatas
Jangan terlalu banyak nampilin opsi di dalam satu sub menu. Terlalu banyak opsi malah bisa bikin user bingung dan kewalahan. Idealnya, satu sub menu itu berisi lima sampai tujuh opsi aja. Kalau opsinya lebih dari itu, coba pecah lagi jadi sub menu yang lebih kecil atau pertimbangkan buat pakai jenis menu yang lain, misalnya mega menu.
4. Gunakan Simbol yang Konsisten
Pakai simbol yang konsisten buat nunjukkin sub menu. Jangan gonta-ganti simbol di setiap item menu. Simbol yang paling umum dipakai adalah panah atau segitiga, tapi kalian juga bisa pakai simbol lain yang sesuai sama desain website atau aplikasi kalian. Yang penting, simbolnya harus jelas dan mudah dimengerti sama user.
5. Uji Coba dan Evaluasi
Setelah sub menu kita jadi, jangan lupa buat di uji coba dan di-evaluasi. Minta beberapa orang buat nyoba navigasi website atau aplikasi kita dan perhatiin apakah mereka kesulitan atau enggak. Dari situ, kita bisa tahu bagian mana yang perlu di-perbaiki dan di-tingkatkan. Uji coba dan evaluasi ini penting banget buat memastikan sub menu kita benar-benar efektif dan user-friendly.
Kesimpulan
Sub menu itu penting banget buat navigasi website atau aplikasi yang terstruktur dan user-friendly. Dengan sub menu, kita bisa mengelompokkan dan menyusun informasi dengan lebih baik, sehingga pengunjung website atau aplikasi bisa lebih mudah nemuin apa yang mereka cari. Ada beberapa jenis sub menu yang bisa kita pakai, misalnya dropdown menu, flyout menu, mega menu, dan accordion menu. Masing-masing jenis punya kelebihan dan kekurangannya sendiri. Buat bikin sub menu yang efektif, kita perlu perhatiin struktur, label, jumlah opsi, simbol, dan juga perlu melakukan uji coba dan evaluasi secara berkala.
Jadi, guys, jangan ragu buat pakai sub menu di website atau aplikasi kalian. Dengan sub menu yang bagus, dijamin user bakal lebih betah dan nyaman browsing website atau aplikasi kalian!