Perbedaan Would Dan Will: Kapan Menggunakannya?

Grammar dalam bahasa Inggris memang kadang bikin puyeng, ya? Salah satu yang sering jadi pertanyaan adalah perbedaan antara would dan will. Kedua kata ini sama-sama termasuk auxiliary verb atau kata kerja bantu yang digunakan untuk membentuk future tense, tapi penggunaannya nggak selalu sama, guys. Nah, biar nggak salah lagi, yuk kita bahas tuntas perbedaan would dan will beserta contoh-contohnya!

Penggunaan Will: Si Masa Depan yang Pasti

Will adalah kata kerja bantu yang paling umum digunakan untuk menyatakan kejadian di masa depan yang pasti atau sudah direncanakan. Kita pakai will ketika yakin sesuatu akan terjadi, atau ketika kita membuat janji atau tawaran. Jadi, kalau kamu sudah punya rencana matang atau yakin banget sesuatu bakal kejadian, will adalah pilihan yang tepat.

Misalnya, kamu sudah beli tiket konser bulan depan dan sangat yakin bakal datang. Kamu bisa bilang: "I will go to the concert next month." (Aku akan pergi ke konser bulan depan). Kalimat ini menunjukkan kepastian karena kamu sudah punya tiket dan niat untuk pergi. Contoh lain, saat kamu berjanji akan menelepon temanmu nanti malam, kamu bisa bilang: "I will call you tonight." (Aku akan meneleponmu nanti malam).

Selain itu, will juga sering digunakan untuk menyatakan prediksi atau perkiraan tentang masa depan. Prediksi ini bisa berdasarkan keyakinan pribadi atau fakta-fakta yang ada. Misalnya, kamu melihat langit mendung dan merasa akan hujan. Kamu bisa bilang: "It will rain soon." (Sebentar lagi akan hujan). Di sini, kamu memprediksi hujan berdasarkan pengamatanmu terhadap kondisi cuaca. Contoh lainnya, kalau kamu tahu tim sepak bola favoritmu punya pemain-pemain hebat, kamu bisa memprediksi: "They will win the game." (Mereka akan memenangkan pertandingan). Prediksi ini didasarkan pada kualitas tim yang kamu tahu.

Dalam percakapan sehari-hari, will sering disingkat menjadi 'll. Jadi, daripada bilang "I will go," kamu bisa bilang "I'll go." Ini membuat percakapan terdengar lebih santai dan natural. Singkatan ini juga berlaku untuk subjek lain, seperti he'll, she'll, it'll, we'll, dan they'll. Jadi, jangan bingung kalau mendengar atau membaca kalimat seperti "She'll be here soon" atau "They'll arrive tomorrow." Itu artinya "She will be here soon" dan "They will arrive tomorrow."

Will juga digunakan dalam kalimat pengandaian tipe pertama (first conditional), yaitu kalimat yang menyatakan kemungkinan yang akan terjadi di masa depan jika suatu kondisi terpenuhi. Bentuk kalimatnya adalah: If + simple present, will + bare infinitive. Contohnya: "If it rains, I will stay home." (Jika hujan, aku akan tetap di rumah). Kalimat ini menyatakan bahwa ada kemungkinan kamu akan tetap di rumah jika hujan turun.

Penggunaan Would: Lebih Sopan, Lebih Bersyarat

Nah, kalau would ini lebih tricky, guys. Would punya beberapa fungsi, dan salah satunya adalah sebagai bentuk lampau dari will. Tapi, would juga sering digunakan untuk menyatakan kejadian di masa depan yang tidak pasti, bersyarat, atau untuk membuat permintaan yang lebih sopan. Jadi, situasinya agak beda dengan will yang lebih tegas dan pasti.

Salah satu penggunaan would yang paling umum adalah dalam kalimat pengandaian tipe kedua (second conditional) dan tipe ketiga (third conditional). Dalam second conditional, kita membicarakan situasi yang tidak mungkin terjadi di masa sekarang atau di masa depan. Bentuk kalimatnya adalah: If + simple past, would + bare infinitive. Contohnya: "If I won the lottery, I would travel the world." (Jika aku memenangkan lotre, aku akan berkeliling dunia). Kita tahu bahwa kemungkinan memenangkan lotre itu kecil, jadi ini adalah situasi yang tidak mungkin terjadi.

Sedangkan dalam third conditional, kita membicarakan situasi yang tidak terjadi di masa lalu dan bagaimana akibatnya jika situasinya berbeda. Bentuk kalimatnya adalah: If + past perfect, would have + past participle. Contohnya: "If I had studied harder, I would have passed the exam." (Jika aku belajar lebih giat, aku akan lulus ujian). Kalimat ini menunjukkan penyesalan karena kamu tidak belajar giat dan akhirnya tidak lulus ujian.

Selain dalam kalimat pengandaian, would juga digunakan untuk menyatakan kebiasaan di masa lalu yang sudah tidak dilakukan lagi. Ini mirip dengan penggunaan used to. Misalnya, "When I was a child, I would play in the park every day." (Ketika aku masih kecil, aku biasa bermain di taman setiap hari). Kalimat ini menunjukkan bahwa dulu kamu sering bermain di taman, tapi sekarang tidak lagi.

Would juga sering digunakan untuk membuat permintaan yang lebih sopan. Misalnya, daripada bilang "I want a glass of water," yang terdengar agak kasar, kamu bisa bilang "I would like a glass of water," yang lebih sopan dan halus. Penggunaan would dalam permintaan membuat kamu terdengar lebih ramah dan menghormati lawan bicara.

Contoh lain, saat kamu ingin menawarkan bantuan kepada seseorang, kamu bisa bilang "Would you like me to help you?" (Apakah kamu ingin aku membantumu?). Pertanyaan ini terdengar lebih sopan daripada "Do you want me to help you?"

Kapan Menggunakan Would vs Will: Ringkasan Praktis

Biar lebih gampang, yuk kita rangkum perbedaan utama antara would dan will:

• Will: Digunakan untuk menyatakan kejadian di masa depan yang pasti, sudah direncanakan, atau untuk membuat prediksi berdasarkan fakta.
• Would: Digunakan untuk menyatakan kejadian di masa depan yang tidak pasti, bersyarat, untuk membuat permintaan yang lebih sopan, atau untuk menyatakan kebiasaan di masa lalu.

Berikut tabel ringkasan untuk memudahkan kamu:

Contoh Kalimat Would dan Will dalam Konteks

Untuk lebih jelasnya, mari kita lihat beberapa contoh kalimat yang menggunakan would dan will dalam berbagai konteks:

• "I will finish my homework tonight." (Aku akan menyelesaikan PR-ku malam ini). - Menunjukkan rencana yang pasti.
• "I would help you if I could." (Aku akan membantumu jika aku bisa). - Kalimat pengandaian, menunjukkan ketidakpastian.
• "Will you marry me?" (Maukah kamu menikah denganku?). - Pertanyaan yang menyatakan tawaran atau ajakan.
• "Would you mind closing the window?" (Apakah kamu keberatan menutup jendela?). - Permintaan yang lebih sopan.
• "They will probably arrive late." (Mereka mungkin akan datang terlambat). - Prediksi yang mungkin terjadi.
• "They would always argue about politics." (Mereka dulu selalu berdebat tentang politik). - Kebiasaan di masa lalu.

Tips Menghindari Kesalahan Penggunaan Would dan Will

• Perhatikan konteks kalimat: Apakah kamu ingin menyatakan kepastian, kemungkinan, atau kesopanan? Ini akan membantumu memilih antara would dan will.
• Pahami struktur kalimat pengandaian: Jika kamu membuat kalimat pengandaian, pastikan kamu menggunakan would dalam main clause (klausa utama) dan bentuk lampau dalam if clause (klausa if).
• Gunakan would untuk permintaan yang lebih sopan: Kalau kamu ingin meminta sesuatu dengan sopan, would adalah pilihan yang tepat.
• Jangan ragu untuk berlatih: Semakin sering kamu berlatih, semakin terbiasa kamu dengan perbedaan would dan will.

Kesimpulan

Nah, itu dia perbedaan would dan will yang perlu kamu ketahui, guys. Memang agak tricky di awal, tapi dengan pemahaman yang baik dan latihan yang cukup, kamu pasti bisa menguasai penggunaannya. Ingat, will untuk masa depan yang pasti, would untuk yang lebih bersyarat dan sopan. Jangan lupa untuk selalu memperhatikan konteks kalimat dan jangan ragu untuk bertanya jika masih ada yang kurang jelas. Semangat terus belajar bahasa Inggris!