Pengertian Pembelajaran Menurut Para Ahli: Definisi Lengkap

by ADMIN 60 views

Hey guys! Pernah nggak sih kalian kepikiran, sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan pembelajaran itu? Kayaknya sih simpel ya, belajar di sekolah, baca buku, atau ikut kursus. Tapi, ternyata definisi pembelajaran itu luas banget dan ada banyak ahli yang punya pendapat berbeda-beda. Nah, di artikel ini, kita bakal bahas pengertian pembelajaran menurut para ahli, biar kita semua makin paham apa itu pembelajaran yang sebenarnya. Yuk, simak!

Apa Itu Pembelajaran? Sekilas Tentang Konsep Dasar

Sebelum kita masuk ke definisi dari para ahli, ada baiknya kita pahami dulu konsep dasar pembelajaran. Secara sederhana, pembelajaran adalah proses perubahan perilaku atau potensi perilaku seseorang sebagai hasil dari pengalaman atau interaksi dengan lingkungannya. Jadi, nggak cuma sekadar menghafal atau mengingat, tapi juga tentang bagaimana kita menerapkan pengetahuan itu dalam kehidupan sehari-hari. Intinya, pembelajaran adalah proses aktif yang melibatkan pikiran, perasaan, dan tindakan kita.

Proses pembelajaran ini bisa terjadi di mana saja dan kapan saja, lho. Nggak cuma di ruang kelas, tapi juga di rumah, di tempat kerja, atau bahkan saat kita lagi nongkrong sama teman-teman. Pembelajaran juga nggak selalu harus terstruktur atau formal, tapi bisa juga informal dan terjadi secara alami. Makanya, penting banget buat kita selalu terbuka terhadap pengalaman baru dan belajar dari setiap interaksi yang kita lakukan. Dengan begitu, kita bisa terus berkembang dan menjadi versi terbaik dari diri kita.

Pengertian Pembelajaran Menurut Para Ahli: Beragam Perspektif

Nah, sekarang kita masuk ke bagian yang paling menarik, yaitu pengertian pembelajaran menurut para ahli. Seperti yang sudah gue bilang tadi, ada banyak banget ahli yang punya pandangan berbeda tentang pembelajaran. Mari kita bahas beberapa di antaranya:

1. Ernest R. Hilgard

Menurut Ernest R. Hilgard, pembelajaran adalah proses di mana suatu kegiatan berasal atau diubah melalui reaksi yang dihadapi, asalkan kelemahan akibat pertumbuhan, kematangan atau perubahan sementara organisme (misalnya karena kelelahan, obat-obatan, dan lain-lain) tidak disertakan. Definisi ini menekankan pada perubahan perilaku yang relatif permanen sebagai hasil dari pengalaman. Jadi, kalau kita belajar sesuatu dan kemudian bisa mengubah perilaku kita, itu berarti kita sudah mengalami pembelajaran yang efektif.

Hilgard juga menekankan pentingnya pengalaman dalam proses pembelajaran. Pengalaman ini bisa berupa interaksi dengan lingkungan, latihan, atau bahkan kesalahan yang kita lakukan. Dari pengalaman-pengalaman ini, kita bisa belajar dan memperbaiki diri. Makanya, jangan takut buat mencoba hal-hal baru dan keluar dari zona nyaman, karena di situlah kita bisa mendapatkan pengalaman berharga yang akan membentuk kita menjadi pribadi yang lebih baik.

2. B.F. Skinner

Kalau B.F. Skinner, seorang tokoh behaviorisme yang terkenal, mendefinisikan pembelajaran sebagai suatu proses perubahan perilaku yang terjadi sebagai akibat dari adanya penguatan (reinforcement) dan hukuman (punishment). Skinner percaya bahwa perilaku manusia itu dibentuk oleh lingkungannya. Jadi, kalau kita melakukan sesuatu yang baik dan mendapatkan penghargaan, kita cenderung akan mengulangi perilaku itu. Sebaliknya, kalau kita melakukan sesuatu yang buruk dan mendapatkan hukuman, kita cenderung akan menghindari perilaku itu di masa depan.

Konsep penguatan dan hukuman ini penting banget dalam pembelajaran. Penguatan bisa berupa pujian, hadiah, atau bahkan sekadar senyuman. Sementara itu, hukuman bisa berupa teguran, pengurangan nilai, atau konsekuensi lainnya. Tapi, perlu diingat bahwa hukuman itu sebaiknya digunakan dengan bijak dan proporsional. Jangan sampai hukuman malah membuat kita jadi trauma atau malah semakin bandel. Yang paling penting adalah bagaimana kita bisa belajar dari kesalahan dan memperbaiki diri.

3. Robert Gagne

Robert Gagne, seorang ahli psikologi pendidikan, punya pandangan yang lebih komprehensif tentang pembelajaran. Menurut Gagne, pembelajaran adalah suatu proses yang kompleks yang melibatkan berbagai macam kemampuan dan keterampilan. Gagne membagi hasil belajar menjadi lima kategori, yaitu:

  • Keterampilan intelektual (intellectual skills)
  • Strategi kognitif (cognitive strategies)
  • Informasi verbal (verbal information)
  • Keterampilan motorik (motor skills)
  • Sikap (attitudes)

Gagne juga mengembangkan teori pembelajaran yang disebut dengan sembilan kejadian pembelajaran (nine events of instruction). Teori ini menjelaskan langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam merancang pembelajaran yang efektif. Sembilan kejadian pembelajaran itu adalah:

  1. Menarik perhatian (gaining attention)
  2. Memberi tahu tujuan pembelajaran (informing learners of objectives)
  3. Mengingat kembali pengetahuan prasyarat (recalling prior learning)
  4. Menyajikan materi (presenting the stimulus)
  5. Memberi bimbingan belajar (providing learning guidance)
  6. Memunculkan kinerja (eliciting performance)
  7. Memberikan umpan balik (providing feedback)
  8. Menilai kinerja (assessing performance)
  9. Meningkatkan retensi dan transfer (enhancing retention and transfer)

4. Jean Piaget

Jean Piaget, seorang ahli psikologi perkembangan, menekankan pentingnya peran aktif peserta didik dalam proses pembelajaran. Menurut Piaget, pembelajaran adalah proses konstruksi pengetahuan yang terjadi melalui interaksi antara individu dengan lingkungannya. Piaget juga mengembangkan teori perkembangan kognitif yang menjelaskan tahapan-tahapan perkembangan berpikir anak.

Piaget percaya bahwa anak-anak itu belajar dengan cara membangun sendiri pengetahuannya. Mereka nggak cuma menerima informasi secara pasif, tapi juga aktif mencari, mengolah, dan mengorganisasikan informasi itu. Makanya, penting banget buat kita memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bereksplorasi, bereksperimen, dan memecahkan masalah sendiri. Dengan begitu, mereka bisa mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif.

5. David Ausubel

David Ausubel, seorang ahli psikologi pendidikan lainnya, menekankan pentingnya pembelajaran bermakna (meaningful learning). Menurut Ausubel, pembelajaran bermakna terjadi ketika informasi baru dikaitkan dengan pengetahuan yang sudah ada dalam struktur kognitif peserta didik. Jadi, kalau kita bisa menghubungkan apa yang kita pelajari dengan apa yang sudah kita ketahui, maka pembelajaran itu akan lebih bermakna dan lebih mudah diingat.

Ausubel juga mengembangkan konsep organizer lanjutan (advance organizer), yaitu informasi awal yang diberikan sebelum materi pembelajaran disajikan. Organizer lanjutan ini berfungsi untuk membantu peserta didik mengaktifkan pengetahuan yang sudah ada dan mempersiapkan diri untuk menerima informasi baru. Contoh organizer lanjutan adalah ringkasan materi, peta konsep, atau pertanyaan-pertanyaan yang memancing rasa ingin tahu.

Kesimpulan: Pembelajaran itu Luas dan Dinamis

Dari pembahasan di atas, kita bisa lihat bahwa pengertian pembelajaran itu sangat luas dan dinamis. Nggak ada satu definisi tunggal yang bisa mencakup semua aspek pembelajaran. Setiap ahli punya pandangan yang berbeda-beda, tergantung pada latar belakang teori dan penelitian yang mereka lakukan. Tapi, yang jelas, pembelajaran itu adalah proses yang kompleks dan melibatkan berbagai macam faktor.

Sebagai pelajar atau pengajar, penting banget buat kita memahami berbagai macam definisi dan teori pembelajaran ini. Dengan begitu, kita bisa merancang dan melaksanakan pembelajaran yang lebih efektif dan bermakna. Ingat, pembelajaran itu bukan cuma tentang menghafal atau mengingat, tapi juga tentang bagaimana kita bisa mengembangkan diri dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. So, teruslah belajar dan jangan pernah berhenti untuk berkembang, guys!

Semoga artikel ini bermanfaat ya! Sampai jumpa di artikel selanjutnya!