Kapan Nabi Muhammad Diangkat Menjadi Rasul? Ini Jawabannya!

Nabi Muhammad SAW adalah sosok sentral dalam agama Islam. Beliau adalah nabi terakhir yang diutus oleh Allah SWT untuk menyampaikan risalah-Nya kepada seluruh umat manusia. Pertanyaan mengenai kapan Nabi Muhammad diangkat menjadi rasul adalah pertanyaan penting yang akan kita bahas secara mendalam dalam artikel ini. Mari kita telusuri sejarah dan peristiwa penting yang menandai awal kenabian beliau.

Awal Mula Wahyu dan Pengangkatan Menjadi Rasul

Peristiwa di Gua Hira

Kisah pengangkatan Nabi Muhammad menjadi rasul dimulai di Gua Hira, sebuah tempat yang terletak di Jabal Nur, dekat Mekkah. Jauh sebelum menjadi nabi, Muhammad SAW seringkali menyendiri di gua ini untuk merenung dan mencari ketenangan. Beliau merasa resah dengan kondisi masyarakat Mekkah yang saat itu masih dalam kegelapan jahiliyah, penuh dengan praktik-praktik yang bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan dan keimanan. Di tengah kesendirian dan perenungannya, Nabi Muhammad SAW mencari jawaban atas kegelisahan hatinya.

Pada suatu malam di bulan Ramadan, sekitar tahun 610 Masehi, ketika Nabi Muhammad SAW sedang berada di Gua Hira, Malaikat Jibril datang menemui beliau. Malaikat Jibril adalah utusan Allah yang bertugas menyampaikan wahyu kepada para nabi. Kedatangan Malaikat Jibril membawa pengalaman spiritual yang luar biasa bagi Nabi Muhammad SAW. Malaikat Jibril mendekap Nabi Muhammad SAW erat-erat dan memerintahkan beliau untuk membaca. Peristiwa ini terjadi berulang kali, hingga akhirnya Malaikat Jibril membacakan wahyu pertama, yaitu lima ayat pertama dari Surah Al-Alaq:

اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ، خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ، اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ، الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ، عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al-Alaq: 1-5)

Peristiwa ini menjadi momen yang sangat penting dalam sejarah Islam. Inilah awal mula Nabi Muhammad SAW menerima wahyu dari Allah SWT dan menandai pengangkatan beliau sebagai seorang nabi dan rasul. Setelah menerima wahyu pertama, Nabi Muhammad SAW merasa sangat ketakutan dan gemetar. Beliau pulang ke rumah dengan perasaan yang campur aduk, antara kebingungan, ketakutan, dan keheranan. Sesampainya di rumah, beliau meminta istrinya, Khadijah binti Khuwailid, untuk menyelimutinya.

Dukungan dan Keyakinan Khadijah

Khadijah, istri Nabi Muhammad SAW, adalah sosok yang sangat penting dalam perjalanan awal kenabian beliau. Beliau adalah wanita pertama yang beriman kepada Allah SWT dan membenarkan risalah yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Khadijah memberikan dukungan moral dan emosional yang sangat besar kepada Nabi Muhammad SAW. Ia menenangkan suaminya yang ketakutan dan meyakinkan beliau bahwa apa yang dialaminya adalah sebuah kebenaran.

Khadijah membawa Nabi Muhammad SAW menemui sepupunya, Waraqah bin Naufal, seorang yang ahli dalam kitab-kitab agama samawi. Waraqah bin Naufal adalah seorang yang berpengetahuan luas tentang agama Yahudi dan Nasrani. Setelah mendengar cerita Nabi Muhammad SAW tentang pengalamannya di Gua Hira, Waraqah bin Naufal meyakini bahwa Nabi Muhammad SAW adalah nabi terakhir yang telah dijanjikan dalam kitab-kitab suci. Ia mengatakan bahwa Malaikat Jibril yang datang kepada Nabi Muhammad SAW adalah malaikat yang sama yang pernah datang kepada Nabi Musa AS.

Dukungan dan keyakinan Khadijah serta penjelasan dari Waraqah bin Naufal memberikan ketenangan dan keyakinan kepada Nabi Muhammad SAW. Beliau mulai memahami bahwa dirinya telah dipilih oleh Allah SWT untuk mengemban tugas yang sangat berat, yaitu menyampaikan risalah Islam kepada seluruh umat manusia.

Masa Fatrah (Kekosongan Wahyu)

Setelah menerima wahyu pertama di Gua Hira, terjadi masa fatrah, yaitu masa kekosongan wahyu. Selama beberapa waktu, Nabi Muhammad SAW tidak menerima wahyu lagi dari Allah SWT. Masa fatrah ini membuat Nabi Muhammad SAW merasa gelisah dan khawatir. Beliau bertanya-tanya apakah Allah SWT masih memilihnya sebagai nabi dan rasul.

Masa fatrah ini berlangsung selama beberapa waktu, namun tidak ada catatan pasti mengenai berapa lama masa ini berlangsung. Beberapa riwayat menyebutkan beberapa bulan, sementara riwayat lain menyebutkan hingga beberapa tahun. Masa fatrah ini menjadi ujian bagi keimanan dan kesabaran Nabi Muhammad SAW. Beliau terus berdoa dan memohon petunjuk kepada Allah SWT.

Turunnya Wahyu Kedua

Setelah masa fatrah berakhir, Allah SWT kembali menurunkan wahyu kepada Nabi Muhammad SAW. Wahyu kedua ini adalah Surah Al-Muddatstsir ayat 1-7:

يَا أَيُّهَا الْمُدَّثِّرُ، قُمْ فَأَنْذِرْ، وَرَبَّكَ فَكَبِّرْ، وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْ، وَالرُّجْزَ فَاهْجُرْ، وَلَا تَمْنُنْ تَسْتَكْثِرُ، وَلِرَبِّكَ فَاصْبِرْ

“Wahai orang yang berselimut! Bangunlah, lalu berilah peringatan! Dan agungkanlah Tuhanmu, dan bersihkanlah pakaianmu, dan tinggalkanlah segala (perbuatan) yang keji, dan janganlah engkau (Muhammad) memberi (sesuatu) dengan maksud memperoleh (balasan) yang lebih banyak. Dan karena Tuhanmu, bersabarlah.” (QS. Al-Muddatstsir: 1-7)

Ayat-ayat ini menjadi perintah langsung dari Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW untuk bangkit dan menyampaikan risalah Islam kepada seluruh umat manusia. Dengan turunnya wahyu kedua ini, Nabi Muhammad SAW secara resmi memulai tugasnya sebagai seorang rasul. Beliau mulai berdakwah secara sembunyi-sembunyi kepada orang-orang terdekatnya, seperti keluarga dan sahabat-sahabatnya.

Tanggal Pasti Pengangkatan Nabi Muhammad SAW

Tahun Pengangkatan

Secara umum, para ulama sepakat bahwa Nabi Muhammad SAW diangkat menjadi rasul pada usia 40 tahun. Peristiwa ini terjadi sekitar tahun 610 Masehi. Tahun ini dikenal sebagai tahun pertama kenabian atau Bi'tsah. Namun, menentukan tanggal pasti pengangkatan Nabi Muhammad SAW menjadi rasul memerlukan penelusuran lebih lanjut.

Bulan Ramadan

Berdasarkan riwayat yang kuat, peristiwa penerimaan wahyu pertama terjadi pada bulan Ramadan. Bulan Ramadan adalah bulan yang penuh berkah dan ampunan, di mana umat Muslim di seluruh dunia menjalankan ibadah puasa. Peristiwa ini menunjukkan betapa pentingnya bulan Ramadan dalam sejarah Islam.

Malam Lailatul Qadar

Para ulama meyakini bahwa wahyu pertama diturunkan pada malam Lailatul Qadar, yaitu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Malam Lailatul Qadar adalah malam yang penuh dengan keberkahan dan ampunan dari Allah SWT. Namun, tanggal pasti Lailatul Qadar tidak disebutkan secara jelas dalam Al-Qur'an maupun hadis. Biasanya, umat Muslim mencari Lailatul Qadar pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadan, khususnya pada malam-malam ganjil.

Pendapat Para Ulama

Ada perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai tanggal pasti pengangkatan Nabi Muhammad SAW menjadi rasul. Beberapa pendapat yang populer antara lain:

• 17 Ramadan: Pendapat ini didasarkan pada beberapa riwayat yang menyebutkan bahwa wahyu pertama diturunkan pada malam 17 Ramadan.
• 21 Ramadan: Pendapat ini didasarkan pada keyakinan bahwa Lailatul Qadar terjadi pada salah satu malam ganjil di sepuluh malam terakhir Ramadan.
• 24 Ramadan: Pendapat ini juga didasarkan pada keyakinan yang sama dengan pendapat sebelumnya, yaitu Lailatul Qadar terjadi pada malam ganjil di sepuluh malam terakhir Ramadan.
• 27 Ramadan: Pendapat ini adalah yang paling populer di kalangan umat Muslim. Banyak yang meyakini bahwa Lailatul Qadar terjadi pada malam 27 Ramadan.

Meskipun ada perbedaan pendapat mengenai tanggal pasti, yang terpenting adalah kita meyakini bahwa Nabi Muhammad SAW diangkat menjadi rasul pada bulan Ramadan, pada malam Lailatul Qadar. Peristiwa ini adalah momen yang sangat penting dalam sejarah Islam dan menjadi awal dari penyebaran agama Islam ke seluruh dunia.

Kesimpulan

Jadi guys, Nabi Muhammad SAW diangkat menjadi rasul pada usia 40 tahun, sekitar tahun 610 Masehi. Peristiwa ini terjadi di Gua Hira, ketika Malaikat Jibril datang menemui beliau dan menyampaikan wahyu pertama, yaitu lima ayat pertama dari Surah Al-Alaq. Peristiwa ini menandai awal kenabian Nabi Muhammad SAW dan menjadi momen penting dalam sejarah Islam.

Meskipun ada perbedaan pendapat mengenai tanggal pasti pengangkatan, kita meyakini bahwa peristiwa ini terjadi pada bulan Ramadan, pada malam Lailatul Qadar. Dengan pengangkatan Nabi Muhammad SAW menjadi rasul, risalah Islam mulai disebarkan ke seluruh dunia, membawa cahaya kebenaran dan petunjuk bagi seluruh umat manusia. Semoga kita semua senantiasa diberikan kekuatan untuk mengikuti ajaran-ajaran Nabi Muhammad SAW dan menjadi umat yang diridhai oleh Allah SWT. Aamiin.