Kapak Lonjong Dihasilkan Pada Zaman Apa? Yuk, Cari Tahu!

Apa Itu Kapak Lonjong?

Guys, pernah denger tentang kapak lonjong? Alat ini bukan sekadar kapak biasa lho! Kapak lonjong, atau yang sering disebut adze, adalah salah satu artefak peninggalan sejarah yang super penting buat kita memahami kehidupan manusia purba. Bentuknya yang khas, yaitu lonjong atau oval, bikin kapak ini beda dari kapak-kapak lainnya. Nah, kapak lonjong ini umumnya terbuat dari batu yang dihaluskan, dan fungsinya macem-macem banget. Penasaran kan, kapak lonjong ini muncul di zaman apa dan buat apa aja?

Sejarah Singkat Kapak Lonjong

Kapak lonjong pertama kali muncul pada zaman Neolitikum, guys. Zaman Neolitikum ini adalah masa di mana manusia udah mulai bercocok tanam dan beternak. Jadi, kehidupan manusia purba udah nggak cuma bergantung pada berburu dan mengumpulkan makanan aja. Perubahan gaya hidup ini otomatis memengaruhi peralatan yang mereka butuhkan. Kapak lonjong jadi salah satu alat penting buat menunjang kegiatan bercocok tanam, membuat tempat tinggal, dan lain-lain. Penyebaran kapak lonjong ini juga luas banget, lho! Nggak cuma di Indonesia aja, tapi juga di berbagai belahan dunia lainnya. Bukti-bukti arkeologis menunjukkan bahwa kapak lonjong ditemukan di Asia Tenggara, Eropa, hingga Amerika.

Fungsi Kapak Lonjong di Zaman Dulu

Fungsi kapak lonjong di zaman dulu tuh multifungsi banget, guys! Alat ini nggak cuma buat nebang pohon aja, tapi juga buat mengerjakan kayu, membuat perahu, bahkan buat senjata. Kebayang kan, satu alat bisa buat banyak keperluan? Ini menunjukkan betapa kreatifnya manusia purba dalam memanfaatkan sumber daya alam yang ada. Selain itu, kapak lonjong juga punya nilai simbolis, lho. Di beberapa daerah, kapak lonjong dianggap sebagai benda pusaka yang punya kekuatan magis. Jadi, nggak heran kalau kapak lonjong sering ditemukan dalam upacara-upacara adat atau pemakaman.

Zaman Apa Kapak Lonjong Dihasilkan?

Seperti yang udah kita bahas sebelumnya, kapak lonjong dihasilkan pada zaman Neolitikum. Tapi, buat lebih jelasnya, yuk kita bedah lagi zaman Neolitikum itu kayak gimana sih?

Mengenal Zaman Neolitikum

Zaman Neolitikum, atau yang sering disebut Zaman Batu Muda, adalah periode penting dalam sejarah manusia. Di zaman ini, manusia udah mulai hidup menetap, bercocok tanam, dan beternak. Perubahan ini disebut juga Revolusi Neolitikum. Revolusi Neolitikum ini membawa dampak besar bagi kehidupan manusia, guys! Manusia nggak perlu lagi nomaden atau berpindah-pindah tempat buat mencari makanan. Mereka bisa menghasilkan makanan sendiri dari hasil bercocok tanam dan beternak. Nah, karena udah hidup menetap, manusia juga mulai membangun tempat tinggal yang lebih permanen. Mereka juga mulai mengembangkan teknologi pembuatan gerabah dan tenun. Semua perubahan ini tentu aja memengaruhi peralatan yang mereka butuhkan. Kapak lonjong jadi salah satu alat penting di zaman ini karena fungsinya yang serbaguna.

Ciri-Ciri Zaman Neolitikum

Buat lebih mengenal zaman Neolitikum, ada beberapa ciri-ciri yang perlu kita tahu nih, guys:

1. Manusia Hidup Menetap: Ini adalah ciri utama dari zaman Neolitikum. Manusia udah nggak nomaden lagi, tapi hidup di perkampungan yang lebih permanen.
2. Bercocok Tanam dan Beternak: Manusia udah mulai menghasilkan makanan sendiri dari hasil bercocok tanam dan beternak. Ini bikin sumber makanan jadi lebih terjamin.
3. Pembuatan Gerabah dan Tenun: Teknologi pembuatan gerabah dan tenun mulai berkembang di zaman ini. Gerabah digunakan buat menyimpan makanan dan minuman, sedangkan kain tenun digunakan buat pakaian.
4. Peralatan Batu yang Dihaluskan: Peralatan batu di zaman Neolitikum udah lebih halus danPresisi dibandingkan zaman sebelumnya. Kapak lonjong adalah salah satu contohnya.
5. Kepercayaan Animisme dan Dinamisme: Manusia purba di zaman Neolitikum percaya pada kekuatan roh dan benda-benda gaib. Ini disebut animisme dan dinamisme.

Bentuk dan Jenis Kapak Lonjong

Kapak lonjong punya bentuk yang khas, yaitu lonjong atau oval. Tapi, ternyata ada beberapa jenis kapak lonjong yang dibedakan berdasarkan ukurannya, guys! Ada kapak lonjong besar (walzenbeil) dan kapak lonjong kecil (kleinbeil). Kapak lonjong besar biasanya digunakan buat mengerjakan kayu yang lebih besar, seperti membuat perahu atau rumah. Sementara itu, kapak lonjong kecil digunakan buat pekerjaan yang lebih detail, seperti membuat ukiran atau perkakas kecil lainnya. Selain berdasarkan ukuran, kapak lonjong juga bisa dibedakan berdasarkan bahan pembuatnya. Ada kapak lonjong yang terbuat dari batu kali, batu gamping, atau bahan batu lainnya. Pemilihan bahan ini tergantung pada ketersediaan sumber daya alam di daerah tempat kapak lonjong itu dibuat.

Proses Pembuatan Kapak Lonjong

Proses pembuatan kapak lonjong di zaman purba itu nggak semudah yang kita bayangin, guys! Manusia purba harus punya keterampilan khusus buat membuat kapak lonjong yang kuat danPresisi. Tahap pertama adalah memilih bahan batu yang berkualitas. Batu yang dipilih harus kuat, nggak mudah pecah, dan punya tekstur yang halus. Setelah itu, batu dipahat atau diasah dengan batu lain yang lebih keras buat membentuk kapak lonjong. Proses ini butuh ketelitian dan kesabaran yang tinggi. Setelah kapak lonjong terbentuk, permukaannya dihaluskan dengan cara digosok-gosokkan pada batu yang lebih halus atau pasir. Proses penghalusan ini bikin kapak lonjong jadi lebih nyaman digenggam dan nggak melukai tangan saat digunakan. Terakhir, kapak lonjong diasah sampai tajam biar bisa digunakan buat memotong atau memahat.

Fungsi Kapak Lonjong dalam Kehidupan Manusia Purba

Seperti yang udah kita singgung sebelumnya, kapak lonjong punya banyak fungsi dalam kehidupan manusia purba. Alat ini nggak cuma buat nebang pohon aja, tapi juga buat berbagai keperluan lainnya.

Alat Pertanian

Salah satu fungsi utama kapak lonjong adalah sebagai alat pertanian. Di zaman Neolitikum, manusia udah mulai bercocok tanam. Kapak lonjong digunakan buat membuka lahan pertanian baru dengan cara menebang pohon dan membersihkan semak belukar. Selain itu, kapak lonjong juga digunakan buat menggali tanah dan membuat lubang tanam. Dengan adanya kapak lonjong, pekerjaan bercocok tanam jadi lebih mudah dan efisien.

Alat Pertukangan

Selain buat pertanian, kapak lonjong juga penting banget buat pertukangan. Manusia purba menggunakan kapak lonjong buat mengerjakan kayu, membuat rumah, perahu, dan berbagai perkakas lainnya. Kapak lonjong digunakan buat memotong kayu, memahat, dan membentuk kayu sesuai dengan kebutuhan. Bayangin aja, tanpa kapak lonjong, manusia purba pasti kesulitan banget membangun tempat tinggal atau membuat perahu buat mencari ikan di laut.

Senjata

Nggak cuma buat alat bantu kerja, kapak lonjong juga bisa digunakan sebagai senjata. Manusia purba menggunakan kapak lonjong buat berburu binatang atau melindungi diri dari serangan musuh. Bentuknya yang tajam dan berat bikin kapak lonjong jadi senjata yang efektif. Tapi, penggunaan kapak lonjong sebagai senjata ini nggak seumum penggunaannya sebagai alat pertanian atau pertukangan.

Benda Pusaka

Di beberapa daerah, kapak lonjong dianggap sebagai benda pusaka yang punya kekuatan magis. Kapak lonjong sering ditemukan dalam upacara-upacara adat atau pemakaman. Orang-orang percaya bahwa kapak lonjong bisa memberikan perlindungan atau keberuntungan. Karena dianggap sakral, kapak lonjong biasanya disimpan dengan baik dan diwariskan dari generasi ke generasi.

Kesimpulan

Nah, guys, dari pembahasan kita kali ini, kita jadi tahu bahwa kapak lonjong adalah peralatan penting yang dihasilkan pada zaman Neolitikum. Kapak lonjong punya banyak fungsi, mulai dari alat pertanian, pertukangan, senjata, hingga benda pusaka. Bentuknya yang khas dan serbaguna menunjukkan betapa kreatifnya manusia purba dalam memanfaatkan sumber daya alam yang ada. Semoga artikel ini bisa menambah wawasan kita tentang sejarah dan kehidupan manusia purba ya!