Kalimat Pasif Bahasa Inggris: Pengertian, Rumus, Contoh

by ADMIN 56 views
Iklan Headers

Hey guys! Pernah denger istilah kalimat pasif dalam bahasa Inggris? Atau mungkin kamu lagi bingung apa sih sebenarnya kalimat pasif itu? Nah, pas banget! Di artikel ini, kita bakal bahas tuntas tentang bahasa Inggris pasif, mulai dari pengertian dasar, rumus yang digunakan, sampai contoh-contohnya yang gampang dipahami. Jadi, simak terus ya!

Apa Itu Kalimat Pasif (Passive Voice)?

Oke, kita mulai dari dasarnya dulu. Dalam bahasa Inggris, ada dua jenis kalimat utama: kalimat aktif (active voice) dan kalimat pasif (passive voice). Kalimat aktif menekankan pada siapa yang melakukan tindakan (subjek), sedangkan kalimat pasif menekankan pada apa yang dikenai tindakan (objek). Jadi, kalimat pasif dalam bahasa Inggris adalah jenis kalimat di mana subjek kalimatnya menerima tindakan, bukan melakukan tindakan. Bingung? Gampangnya gini, fokusnya bukan pada pelakunya, tapi pada apa yang terjadi.

Dalam kalimat pasif, subjek kalimat tidak melakukan aksi, melainkan menjadi penerima aksi. Misalnya, dalam kalimat aktif, kita mungkin mengatakan, "The dog chased the cat." (Anjing itu mengejar kucing). Di sini, anjing adalah subjek yang melakukan tindakan mengejar. Tapi, kalau kita ubah ke kalimat pasif, jadi "The cat was chased by the dog." (Kucing itu dikejar oleh anjing). Nah, di sini, kucing menjadi subjek yang dikenai tindakan dikejar. Perhatikan, fokusnya sekarang pada kucing yang dikejar, bukan pada anjing yang mengejar. Kalimat pasif sering digunakan ketika kita ingin menekankan pada aksi atau objek yang dikenai aksi, daripada pelaku aksi.

Penggunaan kalimat pasif juga bisa sangat berguna ketika kita tidak tahu siapa pelaku aksinya, atau ketika pelaku aksinya tidak penting untuk disebutkan. Misalnya, kita bisa mengatakan, "The window was broken." (Jendela itu pecah). Kita tidak perlu tahu siapa yang memecahkan jendela, yang penting adalah fakta bahwa jendela itu pecah. Atau, dalam konteks yang lebih formal, kita sering menggunakan kalimat pasif untuk memberikan kesan yang lebih objektif atau impersonal. Misalnya, dalam laporan ilmiah, kita mungkin mengatakan, "The experiment was conducted in a controlled environment." daripada "We conducted the experiment in a controlled environment." Kalimat pasif memberikan kesan bahwa eksperimen dilakukan secara objektif, tanpa ada campur tangan personal.

Kapan Kita Menggunakan Kalimat Pasif?

Ada beberapa situasi di mana penggunaan kalimat pasif lebih disarankan daripada kalimat aktif. Berikut beberapa di antaranya:

  1. Ketika pelaku aksi tidak diketahui atau tidak penting. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, jika kita tidak tahu siapa yang melakukan tindakan, atau jika identitas pelaku tidak relevan, kalimat pasif adalah pilihan yang tepat. Contoh: "The money was stolen." (Uang itu dicuri). Siapa yang mencuri tidak diketahui atau tidak penting.
  2. Ketika fokusnya adalah pada aksi atau objek yang dikenai aksi. Jika kita ingin menekankan pada apa yang terjadi atau pada objek yang terlibat dalam tindakan, kalimat pasif bisa membantu kita mencapai tujuan itu. Contoh: "The Mona Lisa was painted by Leonardo da Vinci." (Mona Lisa dilukis oleh Leonardo da Vinci). Fokusnya adalah pada lukisan Mona Lisa, bukan pada Leonardo da Vinci.
  3. Dalam konteks formal atau ilmiah. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, kalimat pasif sering digunakan dalam tulisan formal atau ilmiah untuk memberikan kesan yang lebih objektif dan impersonal. Contoh: "The data were analyzed using statistical methods." (Data dianalisis menggunakan metode statistik).
  4. Untuk menghindari pengulangan subjek. Jika kita sudah menyebutkan subjek yang melakukan tindakan sebelumnya, kita bisa menggunakan kalimat pasif untuk menghindari pengulangan yang tidak perlu. Contoh: "The suspect was arrested. He was questioned by the police." (Tersangka ditangkap. Dia diinterogasi oleh polisi). Kalimat kedua menggunakan kalimat pasif untuk menghindari pengulangan subjek "the police".

Rumus Kalimat Pasif dalam Bahasa Inggris

Nah, sekarang kita masuk ke bagian yang penting nih, yaitu rumus kalimat pasif! Rumusnya sebenarnya nggak terlalu rumit kok, asalkan kamu paham konsep dasarnya. Intinya, kalimat pasif dibentuk dengan menggabungkan auxiliary verb "to be" dengan past participle (kata kerja bentuk ketiga). Rumusnya bisa berbeda-beda tergantung tenses yang digunakan, tapi polanya tetap sama. Mari kita bahas satu per satu!

Rumus Dasar Kalimat Pasif

Rumus dasar kalimat pasif adalah:

Subjek + to be + Past Participle (V3) + (by + Objek)

  • Subjek: Objek dari kalimat aktif yang menjadi subjek dalam kalimat pasif.
  • to be: Kata kerja bantu yang bentuknya berubah sesuai dengan tenses yang digunakan (misalnya, am, is, are, was, were, be, been, being).
  • Past Participle (V3): Kata kerja bentuk ketiga.
  • (by + Objek): Opsional, menunjukkan siapa yang melakukan tindakan (pelaku aksi). Bagian ini bisa dihilangkan jika pelaku aksi tidak diketahui, tidak penting, atau sudah jelas dari konteks.

Rumus Kalimat Pasif Berdasarkan Tenses

Sekarang, mari kita lihat bagaimana rumus kalimat pasif berubah sesuai dengan tenses yang digunakan. Ini penting banget, guys, karena tenses menentukan kapan suatu tindakan terjadi. Kita akan bahas beberapa tenses yang paling umum digunakan:

  1. Simple Present Tense:
    • Rumus: Subjek + is/am/are + Past Participle (V3) + (by + Objek)
    • Contoh:
      • Aktif: The chef cooks the meal.
      • Pasif: The meal is cooked by the chef.
  2. Present Continuous Tense:
    • Rumus: Subjek + is/am/are + being + Past Participle (V3) + (by + Objek)
    • Contoh:
      • Aktif: The workers are building the house.
      • Pasif: The house is being built by the workers.
  3. Simple Past Tense:
    • Rumus: Subjek + was/were + Past Participle (V3) + (by + Objek)
    • Contoh:
      • Aktif: The dog chased the cat.
      • Pasif: The cat was chased by the dog.
  4. Past Continuous Tense:
    • Rumus: Subjek + was/were + being + Past Participle (V3) + (by + Objek)
    • Contoh:
      • Aktif: The police were questioning the suspect.
      • Pasif: The suspect was being questioned by the police.
  5. Present Perfect Tense:
    • Rumus: Subjek + has/have + been + Past Participle (V3) + (by + Objek)
    • Contoh:
      • Aktif: The company has hired a new manager.
      • Pasif: A new manager has been hired by the company.
  6. Past Perfect Tense:
    • Rumus: Subjek + had + been + Past Participle (V3) + (by + Objek)
    • Contoh:
      • Aktif: The team had finished the project before the deadline.
      • Pasif: The project had been finished by the team before the deadline.
  7. Simple Future Tense:
    • Rumus: Subjek + will be + Past Participle (V3) + (by + Objek)
    • Contoh:
      • Aktif: The company will launch a new product next year.
      • Pasif: A new product will be launched by the company next year.
  8. Future Perfect Tense:
    • Rumus: Subjek + will have been + Past Participle (V3) + (by + Objek)
    • Contoh:
      • Aktif: The builders will have completed the construction by next month.
      • Pasif: The construction will have been completed by the builders by next month.

Contoh Kalimat Pasif dalam Bahasa Inggris

Biar makin jelas, yuk kita lihat beberapa contoh kalimat pasif dalam berbagai konteks:

  • The letter was written yesterday. (Surat itu ditulis kemarin). Di sini, kita fokus pada surat yang ditulis, bukan pada siapa yang menulis.
  • The cake is being baked in the oven. (Kue sedang dipanggang di oven). Kita menekankan pada proses memanggang kue.
  • The car has been repaired. (Mobil itu sudah diperbaiki). Kita fokus pada mobil yang sudah diperbaiki.
  • The city is visited by millions of tourists every year. (Kota itu dikunjungi oleh jutaan turis setiap tahun). Kita menekankan pada kota yang dikunjungi.
  • The new policy will be implemented next month. (Kebijakan baru akan diimplementasikan bulan depan). Kita fokus pada kebijakan yang akan diimplementasikan.

Tips Mengubah Kalimat Aktif Menjadi Kalimat Pasif

Kadang, kita perlu mengubah kalimat aktif menjadi kalimat pasif, misalnya untuk tujuan penulisan atau untuk menekankan aspek tertentu. Berikut beberapa tips yang bisa kamu ikuti:

  1. Identifikasi objek dalam kalimat aktif. Objek ini akan menjadi subjek dalam kalimat pasif.
  2. Tentukan tenses kalimat aktif. Ini penting untuk memilih bentuk to be yang tepat.
  3. Gunakan past participle (V3) dari kata kerja utama.
  4. Tambahkan "by + objek" (jika perlu). Jika pelaku aksi penting untuk disebutkan, tambahkan frasa "by + objek" di akhir kalimat.

Contoh:

  • Kalimat Aktif: The students cleaned the classroom.
    1. Objek: the classroom
    1. Tenses: Simple Past Tense
    1. Past Participle: cleaned
    1. Kalimat Pasif: The classroom was cleaned by the students.

Kesalahan Umum dalam Menggunakan Kalimat Pasif

Walaupun kalimat pasif terlihat sederhana, ada beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan. Menghindari kesalahan ini akan membuat tulisanmu jadi lebih jelas dan profesional. Berikut beberapa kesalahan yang perlu kamu hindari:

  1. Penggunaan kalimat pasif yang berlebihan. Terlalu banyak menggunakan kalimat pasif bisa membuat tulisanmu terasa kaku dan tidak alami. Sebaiknya, gunakan kalimat pasif hanya ketika benar-benar diperlukan.
  2. Penggunaan to be yang tidak tepat. Pastikan bentuk to be yang kamu gunakan sesuai dengan tenses dan subjek kalimat.
  3. Penggunaan past participle yang salah. Pastikan kamu menggunakan bentuk past participle (V3) yang benar.
  4. Menghilangkan frasa "by + objek" padahal penting. Jika pelaku aksi penting untuk disebutkan, jangan hilangkan frasa "by + objek".

Kesimpulan

Nah, itu dia pembahasan lengkap tentang bahasa Inggris pasif! Semoga sekarang kamu sudah lebih paham tentang apa itu kalimat pasif, bagaimana rumusnya, dan kapan kita menggunakannya. Intinya, kalimat pasif adalah jenis kalimat di mana subjeknya menerima tindakan, dan sering digunakan untuk menekankan aksi atau objek yang dikenai aksi. Jangan lupa, latihan terus ya guys, biar makin lancar menggunakan kalimat pasif dalam bahasa Inggris!

Sampai jumpa di artikel selanjutnya! Kalau ada pertanyaan, jangan ragu untuk tulis di kolom komentar ya. See you! 😉