Kabel Strike Dan Cross: Panduan Lengkap Untuk Pemula

Sep 26, 2025 by ADMIN 53 views

Hey guys! Pernahkah kalian bertanya-tanya tentang kabel strike dan kabel cross? Buat kalian yang baru terjun ke dunia jaringan komputer, istilah ini mungkin terdengar sedikit asing. Tapi tenang, di artikel ini, kita akan bahas tuntas tentang kedua jenis kabel ini, mulai dari pengertian, perbedaan, hingga cara penggunaannya. Yuk, simak selengkapnya!

Apa Itu Kabel Strike dan Cross?

Dalam dunia jaringan komputer, kabel strike dan cross adalah dua jenis kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) yang paling umum digunakan. Keduanya memiliki fungsi yang berbeda, dan penting untuk memahami perbedaan ini agar jaringan komputer kita dapat berfungsi dengan baik. Secara garis besar, perbedaan utama terletak pada susunan warna kabel di dalam konektor RJ45.

Kabel strike, atau sering disebut juga kabel straight-through, memiliki susunan warna kabel yang sama di kedua ujungnya. Susunan warna standar yang paling umum digunakan adalah T568B, yaitu Oranye-Putih, Oranye, Hijau-Putih, Biru, Biru-Putih, Hijau, Coklat-Putih, dan Coklat. Kabel strike digunakan untuk menghubungkan perangkat yang berbeda jenis, misalnya komputer ke switch atau router ke switch. Singkatnya, kabel strike memungkinkan perangkat dengan fungsi berbeda untuk saling berkomunikasi. Kabel ini paling sering digunakan dalam jaringan modern karena fleksibilitas dan kompatibilitasnya dengan berbagai perangkat jaringan.

Kabel cross, atau crossover cable, memiliki susunan warna kabel yang berbeda di kedua ujungnya. Satu ujung menggunakan susunan T568B, sementara ujung lainnya menggunakan susunan T568A (Hijau-Putih, Hijau, Oranye-Putih, Biru, Biru-Putih, Oranye, Coklat-Putih, Coklat). Perbedaan susunan ini memungkinkan kabel cross untuk menghubungkan perangkat yang sejenis, misalnya komputer ke komputer atau switch ke switch. Dulu, kabel cross sangat penting untuk membuat jaringan sederhana tanpa switch. Namun, dengan teknologi Auto-MDIX yang sudah umum, sebagian besar perangkat modern sekarang bisa mendeteksi jenis kabel secara otomatis, sehingga penggunaan kabel cross semakin berkurang.

Jadi, inti perbedaannya adalah susunan kabel dan kegunaannya. Kabel strike untuk perangkat berbeda jenis, kabel cross untuk perangkat sejenis. Memahami ini adalah langkah awal yang penting dalam membangun dan memelihara jaringan komputer.

Perbedaan Kabel Strike dan Cross: Detail Lebih Dalam

Sekarang, mari kita bahas perbedaan antara kabel strike dan cross secara lebih mendalam. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, perbedaan utama terletak pada susunan warna kabel di dalam konektor RJ45. Tapi, kenapa susunan warna ini begitu penting? Dan apa dampaknya pada jaringan?

Susunan Warna Kabel

Susunan warna kabel pada kabel UTP tidak hanya sekadar estetika. Setiap warna mewakili fungsi tertentu dalam transmisi data. Pada kabel strike, susunan warna yang sama di kedua ujung memastikan bahwa pin yang mengirim data (transmit) di satu perangkat terhubung dengan pin yang menerima data (receive) di perangkat lain. Sebaliknya, pada kabel cross, susunan warna yang berbeda menukar fungsi pin transmit dan receive di salah satu ujung kabel. Pertukaran ini diperlukan ketika kita menghubungkan dua perangkat sejenis, karena kedua perangkat tersebut sama-sama menggunakan pin yang sama untuk mengirim dan menerima data. Dengan kabel cross, pin transmit di satu perangkat terhubung dengan pin receive di perangkat lain, dan sebaliknya.

Berikut adalah tabel perbandingan susunan warna kabel strike (T568B) dan cross (T568A):

Pin	Strike (T568B)	Cross (T568A)
1	Oranye-Putih	Hijau-Putih
2	Oranye	Hijau
3	Hijau-Putih	Oranye-Putih
4	Biru	Biru
5	Biru-Putih	Biru-Putih
6	Hijau	Oranye
7	Coklat-Putih	Coklat-Putih
8	Coklat	Coklat

Memahami tabel ini penting, terutama jika kalian berencana membuat kabel sendiri. Kesalahan dalam susunan warna bisa menyebabkan jaringan tidak berfungsi.

Penggunaan dalam Jaringan

Secara tradisional, kabel strike digunakan untuk menghubungkan perangkat yang berbeda jenis, seperti:

Komputer ke switch
Router ke switch
Hub ke router

Sedangkan kabel cross digunakan untuk menghubungkan perangkat yang sejenis, seperti:

Komputer ke komputer
Switch ke switch
Hub ke hub

Namun, seperti yang sudah disebutkan, teknologi Auto-MDIX telah mengubah cara kita menggunakan kabel jaringan. Auto-MDIX secara otomatis mendeteksi jenis kabel dan menyesuaikan koneksi, sehingga kita tidak perlu lagi terlalu pusing membedakan kabel strike dan cross. Meskipun begitu, memahami perbedaan ini tetap penting, terutama untuk troubleshooting jaringan atau bekerja dengan perangkat yang lebih lama.

Dampak pada Kinerja Jaringan

Penggunaan kabel yang salah dapat menyebabkan masalah pada jaringan. Jika kita menggunakan kabel strike untuk menghubungkan dua komputer secara langsung, misalnya, jaringan tidak akan berfungsi karena pin transmit akan bertemu dengan pin transmit, dan pin receive akan bertemu dengan pin receive. Hal yang sama berlaku jika kita menggunakan kabel cross untuk menghubungkan komputer ke switch. Jaringan mungkin berfungsi, tetapi kinerja bisa jadi tidak optimal.

Oleh karena itu, penting untuk memastikan kita menggunakan jenis kabel yang tepat untuk setiap koneksi. Jika kita tidak yakin, teknologi Auto-MDIX dapat membantu, tetapi pemahaman dasar tentang kabel strike dan cross tetap krusial.

Kapan Menggunakan Kabel Strike dan Cross?

Oke, sekarang kita sudah paham perbedaan antara kabel strike dan cross. Tapi, kapan sih kita perlu menggunakan masing-masing jenis kabel ini? Mari kita bahas beberapa skenario umum.

Skenario Penggunaan Kabel Strike

Seperti yang sudah kita ketahui, kabel strike digunakan untuk menghubungkan perangkat yang berbeda jenis. Berikut adalah beberapa contoh skenario penggunaan kabel strike:

Menghubungkan Komputer ke Switch atau Hub: Ini adalah skenario paling umum. Di sebagian besar jaringan rumahan atau kantor, komputer terhubung ke switch atau hub untuk terhubung ke jaringan yang lebih besar atau internet. Kabel strike adalah pilihan yang tepat untuk koneksi ini.
Menghubungkan Router ke Switch: Router berfungsi sebagai gerbang antara jaringan lokal kita dan internet. Untuk menghubungkan router ke switch, kita perlu menggunakan kabel strike.
Menghubungkan Switch ke Hub: Meskipun hub sudah semakin jarang digunakan, masih ada beberapa jaringan yang menggunakan hub. Jika kita perlu menghubungkan switch ke hub, kabel strike adalah solusinya.
Menghubungkan Perangkat dengan Auto-MDIX: Sebagian besar perangkat modern sudah mendukung Auto-MDIX. Dalam kasus ini, kita bisa menggunakan kabel strike untuk menghubungkan hampir semua jenis perangkat, karena perangkat akan secara otomatis menyesuaikan koneksi.

Kabel strike adalah pilihan yang paling serbaguna dan sering digunakan dalam jaringan modern. Jika kita tidak yakin jenis kabel apa yang harus digunakan, kabel strike biasanya adalah pilihan yang aman.

Skenario Penggunaan Kabel Cross

Kabel cross, di sisi lain, digunakan untuk menghubungkan perangkat yang sejenis. Berikut adalah beberapa contoh skenario penggunaan kabel cross:

Menghubungkan Dua Komputer Secara Langsung: Jika kita ingin membuat jaringan sederhana antara dua komputer tanpa menggunakan switch atau router, kabel cross adalah pilihan yang tepat. Ini berguna untuk transfer file cepat atau bermain game multiplayer lokal.
Menghubungkan Dua Switch atau Hub: Jika kita perlu memperluas jaringan dengan menghubungkan dua switch atau hub, kabel cross diperlukan. Namun, perlu diingat bahwa sebagian besar switch modern memiliki port uplink atau mendukung Auto-MDIX, sehingga kabel strike mungkin bisa digunakan juga.
Menghubungkan Router ke Router: Dalam beberapa kasus, kita mungkin perlu menghubungkan dua router secara langsung. Kabel cross adalah pilihan yang tepat untuk skenario ini.

Penggunaan kabel cross semakin berkurang karena teknologi Auto-MDIX yang sudah umum. Namun, dalam beberapa situasi tertentu, seperti menghubungkan dua perangkat lama yang tidak mendukung Auto-MDIX, kabel cross masih diperlukan.

Tips Memilih Kabel yang Tepat

Pertimbangkan Jenis Perangkat: Apakah kita menghubungkan perangkat yang sejenis atau berbeda jenis? Jika kita tidak yakin, coba gunakan kabel strike terlebih dahulu. Jika tidak berfungsi, coba kabel cross.
Periksa Spesifikasi Perangkat: Apakah perangkat mendukung Auto-MDIX? Jika ya, kita bisa menggunakan kabel strike untuk hampir semua koneksi.
Uji Koneksi: Setelah menghubungkan perangkat, pastikan jaringan berfungsi dengan baik. Coba ping perangkat lain di jaringan atau transfer file untuk memastikan koneksi stabil.

Cara Membuat Kabel Strike dan Cross Sendiri

Buat kalian yang suka tantangan atau ingin menghemat biaya, membuat kabel strike dan cross sendiri bisa jadi pilihan yang menarik. Prosesnya sebenarnya tidak terlalu sulit, asalkan kita punya alat yang tepat dan mengikuti langkah-langkahnya dengan benar. Yuk, kita bahas cara membuat kabel strike dan cross sendiri!

Alat dan Bahan yang Dibutuhkan

Sebelum memulai, kita perlu menyiapkan beberapa alat dan bahan berikut:

Kabel UTP: Kabel UTP adalah kabel yang digunakan untuk jaringan Ethernet. Kita bisa membeli kabel UTP dalam berbagai panjang sesuai kebutuhan.
Konektor RJ45: Konektor RJ45 adalah konektor yang digunakan untuk menghubungkan kabel UTP ke perangkat jaringan. Kita membutuhkan dua konektor RJ45 untuk setiap kabel.
Tang Crimping: Tang crimping adalah alat yang digunakan untuk memasang konektor RJ45 ke kabel UTP. Alat ini sangat penting untuk memastikan koneksi yang kuat dan stabil.
Cable Tester: Cable tester adalah alat yang digunakan untuk menguji koneksi kabel setelah kita selesai memasang konektor RJ45. Alat ini membantu kita memastikan bahwa semua kabel terhubung dengan benar.
Wire Stripper: Wire stripper adalah alat yang digunakan untuk mengupas lapisan luar kabel UTP tanpa merusak kabel di dalamnya. Meskipun kita bisa menggunakan pisau atau gunting, wire stripper lebih aman dan efisien.

Pastikan kita memiliki semua alat dan bahan ini sebelum memulai. Kekurangan salah satu alat bisa membuat proses pembuatan kabel menjadi lebih sulit atau bahkan gagal.

Langkah-Langkah Membuat Kabel Strike

Berikut adalah langkah-langkah membuat kabel strike:

Kupas Lapisan Luar Kabel UTP: Gunakan wire stripper untuk mengupas lapisan luar kabel UTP sekitar 2-3 cm. Hati-hati agar tidak merusak kabel di dalamnya.
Urutkan Kabel Berdasarkan Warna T568B: Urutkan kabel berdasarkan susunan warna T568B (Oranye-Putih, Oranye, Hijau-Putih, Biru, Biru-Putih, Hijau, Coklat-Putih, Coklat). Pastikan urutannya benar.
Luruskan dan Ratakan Kabel: Luruskan kabel dan ratakan ujungnya menggunakan tang atau gunting. Panjang kabel yang keluar dari lapisan luar sekitar 1-1.5 cm.
Masukkan Kabel ke Konektor RJ45: Masukkan kabel ke konektor RJ45 dengan urutan warna yang sama. Pastikan semua kabel masuk sepenuhnya ke dalam konektor.
Crimping Konektor RJ45: Gunakan tang crimping untuk menekan konektor RJ45. Tekan dengan kuat agar konektor terpasang dengan baik.
Ulangi Langkah 1-5 untuk Ujung Kabel Lainnya: Ulangi langkah yang sama untuk ujung kabel lainnya, dengan urutan warna yang sama (T568B).
Uji Kabel dengan Cable Tester: Gunakan cable tester untuk menguji koneksi kabel. Pastikan semua lampu menyala sesuai urutan.

Langkah-Langkah Membuat Kabel Cross

Berikut adalah langkah-langkah membuat kabel cross:

Kupas Lapisan Luar Kabel UTP: Sama seperti membuat kabel strike, kupas lapisan luar kabel UTP sekitar 2-3 cm.
Urutkan Kabel Berdasarkan Warna T568B (Ujung 1): Urutkan kabel pada satu ujung berdasarkan susunan warna T568B.
Luruskan dan Ratakan Kabel (Ujung 1): Luruskan dan ratakan ujung kabel pada ujung 1.
Masukkan Kabel ke Konektor RJ45 (Ujung 1): Masukkan kabel ke konektor RJ45 pada ujung 1.
Crimping Konektor RJ45 (Ujung 1): Crimping konektor RJ45 pada ujung 1.
Urutkan Kabel Berdasarkan Warna T568A (Ujung 2): Urutkan kabel pada ujung lainnya berdasarkan susunan warna T568A (Hijau-Putih, Hijau, Oranye-Putih, Biru, Biru-Putih, Oranye, Coklat-Putih, Coklat).
Luruskan dan Ratakan Kabel (Ujung 2): Luruskan dan ratakan ujung kabel pada ujung 2.
Masukkan Kabel ke Konektor RJ45 (Ujung 2): Masukkan kabel ke konektor RJ45 pada ujung 2.
Crimping Konektor RJ45 (Ujung 2): Crimping konektor RJ45 pada ujung 2.
Uji Kabel dengan Cable Tester: Gunakan cable tester untuk menguji koneksi kabel. Pastikan lampu menyala secara bergantian (1-3, 2-6, dll.).

Membuat kabel sendiri memang membutuhkan ketelitian, tapi hasilnya akan sangat memuaskan. Selain menghemat biaya, kita juga jadi lebih paham tentang jaringan komputer.

Tips dan Trik Seputar Kabel Strike dan Cross

Sebelum kita mengakhiri panduan ini, ada beberapa tips dan trik yang perlu kalian ketahui seputar kabel strike dan cross. Tips ini akan membantu kalian dalam memilih, menggunakan, dan merawat kabel jaringan dengan baik.

Memilih Kabel UTP yang Berkualitas

Kualitas kabel UTP sangat mempengaruhi kinerja jaringan. Kabel UTP yang berkualitas rendah bisa menyebabkan masalah seperti koneksi yang lambat, putus-putus, atau bahkan tidak berfungsi sama sekali. Berikut adalah beberapa tips memilih kabel UTP yang berkualitas:

Pilih Kategori yang Tepat: Kabel UTP tersedia dalam berbagai kategori, seperti Cat5, Cat5e, Cat6, dan Cat6a. Setiap kategori memiliki spesifikasi yang berbeda dalam hal kecepatan dan bandwidth. Untuk jaringan modern, kabel Cat5e atau Cat6 adalah pilihan yang baik. Kabel Cat6a menawarkan kinerja yang lebih tinggi, tetapi harganya juga lebih mahal.
Perhatikan Bahan Kabel: Kabel UTP biasanya terbuat dari tembaga atau aluminium berlapis tembaga (CCA). Kabel tembaga lebih baik karena memiliki konduktivitas yang lebih tinggi dan lebih tahan terhadap korosi. Namun, kabel tembaga juga lebih mahal.
Periksa Sertifikasi: Pastikan kabel UTP memiliki sertifikasi dari organisasi terpercaya, seperti UL atau ETL. Sertifikasi ini menjamin bahwa kabel telah diuji dan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan.
Beli dari Merek Terpercaya: Merek-merek terkenal biasanya menawarkan kabel UTP dengan kualitas yang lebih baik. Membeli dari merek terpercaya bisa memberikan jaminan kualitas dan dukungan teknis.

Merawat Kabel Jaringan

Perawatan kabel jaringan yang baik dapat memperpanjang umur kabel dan mencegah masalah koneksi. Berikut adalah beberapa tips merawat kabel jaringan:

Hindari Tekukan Ekstrem: Jangan menekuk kabel UTP terlalu tajam, karena bisa merusak kabel di dalamnya. Gunakan radius tikungan yang cukup besar saat memasang kabel.
Lindungi dari Panas dan Kelembaban: Panas dan kelembaban dapat merusak kabel UTP. Hindari memasang kabel di tempat yang terkena sinar matahari langsung atau tempat yang lembab.
Gunakan Cable Management: Gunakan cable ties atau cable tray untuk mengatur kabel jaringan dengan rapi. Ini akan mencegah kabel kusut dan memudahkan troubleshooting.
Periksa Kabel Secara Berkala: Periksa kabel jaringan secara berkala untuk memastikan tidak ada kerusakan fisik, seperti kabel yang terkelupas atau konektor yang longgar.

Troubleshooting Masalah Kabel

Jika kalian mengalami masalah jaringan, kabel adalah salah satu hal pertama yang perlu diperiksa. Berikut adalah beberapa tips troubleshooting masalah kabel:

Periksa Koneksi Fisik: Pastikan semua konektor terpasang dengan benar dan tidak longgar.
Gunakan Cable Tester: Gunakan cable tester untuk memeriksa apakah kabel berfungsi dengan baik.
Ganti Kabel: Jika kalian mencurigai ada masalah dengan kabel, coba ganti dengan kabel yang baru atau kabel yang sudah teruji.
Periksa Urutan Warna: Pastikan urutan warna kabel sudah benar, terutama jika kalian membuat kabel sendiri.

Kesimpulan

Nah, itu dia panduan lengkap tentang kabel strike dan cross! Sekarang kalian sudah paham apa itu kabel strike dan cross, perbedaannya, kapan menggunakannya, cara membuatnya, dan tips perawatannya. Memahami kabel strike dan cross adalah fundamental dalam jaringan komputer, jadi jangan ragu untuk terus belajar dan bereksperimen.

Semoga artikel ini bermanfaat buat kalian, guys! Jangan lupa untuk share artikel ini ke teman-teman kalian yang juga sedang belajar tentang jaringan komputer. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!