Jalan Arteri Sekunder: Pengertian, Fungsi, & Contoh
Guys, pernah nggak sih kalian bertanya-tanya, "Sebenarnya jalan arteri sekunder itu apa sih?" Nah, kali ini kita bakal kupas tuntas tentang jalan arteri sekunder, mulai dari pengertian, fungsi, ciri-ciri, hingga contohnya. Yuk, simak baik-baik!
Apa Itu Jalan Arteri Sekunder?
Jalan arteri sekunder adalah jalan yang melayani angkutan utama dengan ciri-ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan rata-rata sedang, dan jumlah jalan masuk dibatasi. Secara sederhana, jalan arteri sekunder ini adalah penghubung antara jalan arteri primer dan jalan lokal, atau jalan arteri primer dengan kawasan-kawasan penting di perkotaan. Jadi, bayangkan aja jalan arteri sekunder ini sebagai jalan "penghubung penting" yang punya peran vital dalam sistem transportasi perkotaan.
Pengertian Jalan Arteri Sekunder Menurut Para Ahli
Biar lebih mantap, kita lihat juga yuk pengertian jalan arteri sekunder menurut para ahli:
- Menurut UU No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan: Jalan arteri sekunder adalah jalan yang menghubungkan kawasan primer dengan kawasan sekunder kesatu, kawasan sekunder kesatu dengan kawasan sekunder lainnya, atau kawasan sekunder kesatu dengan kawasan sekunder kedua.
- Menurut PP No. 34 Tahun 2006 tentang Jalan: Jalan arteri sekunder dirancang untuk melayani lalu lintas menerus, dengan kecepatan rencana paling rendah 60 km/jam. Lebar badan jalan arteri sekunder paling sedikit 11 meter.
Dari definisi-definisi di atas, kita bisa simpulkan bahwa jalan arteri sekunder itu punya peran penting dalam menghubungkan berbagai kawasan di perkotaan, dengan tetap memperhatikan kecepatan dan kapasitas lalu lintas.
Fungsi Jalan Arteri Sekunder
Fungsi utama jalan arteri sekunder adalah untuk melayani lalu lintas menerus dengan volume lalu lintas sedang. Selain itu, jalan arteri sekunder juga berfungsi untuk:
- Menghubungkan kawasan-kawasan penting: Jalan arteri sekunder menghubungkan kawasan primer dengan kawasan sekunder, kawasan industri, pusat perbelanjaan, dan kawasan penting lainnya di perkotaan. Ini penting banget untuk memastikan mobilitas orang dan barang berjalan lancar.
- Distribusi lalu lintas dari jalan arteri primer: Jalan arteri sekunder berfungsi sebagai jalur distribusi lalu lintas dari jalan arteri primer ke jalan-jalan yang lebih kecil. Jadi, jalan arteri sekunder ini membantu "mencairkan" kepadatan lalu lintas di jalan arteri primer.
- Akses ke fasilitas publik: Jalan arteri sekunder menyediakan akses ke berbagai fasilitas publik seperti rumah sakit, sekolah, kantor pemerintahan, dan lain-lain. Ini penting banget untuk memudahkan masyarakat mengakses layanan-layanan penting.
- Pengembangan wilayah: Dengan adanya jalan arteri sekunder, kawasan-kawasan yang sebelumnya sulit dijangkau jadi lebih mudah diakses. Ini bisa mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di wilayah tersebut.
Ciri-Ciri Jalan Arteri Sekunder
Nah, biar kalian makin paham, berikut ini ciri-ciri jalan arteri sekunder yang perlu kalian ketahui:
- Kecepatan rencana minimal 60 km/jam: Jalan arteri sekunder dirancang untuk lalu lintas dengan kecepatan sedang, yaitu minimal 60 km/jam. Ini penting untuk memastikan perjalanan yang efisien dan aman.
- Lebar badan jalan minimal 11 meter: Lebar jalan yang memadai penting untuk menampung volume lalu lintas yang sedang. Dengan lebar minimal 11 meter, jalan arteri sekunder bisa menampung beberapa lajur kendaraan.
- Jumlah jalan masuk dibatasi: Untuk menjaga kelancaran lalu lintas, jumlah jalan masuk (akses keluar-masuk) ke jalan arteri sekunder dibatasi. Ini biasanya dilakukan dengan pengaturan lampu lalu lintas dan median jalan.
- Tidak boleh ada akses langsung dari rumah atau bangunan: Akses langsung dari rumah atau bangunan ke jalan arteri sekunder dilarang. Hal ini untuk mencegah gangguan lalu lintas dan menjaga keselamatan pengguna jalan.
- Dilengkapi dengan rambu lalu lintas dan marka jalan: Jalan arteri sekunder harus dilengkapi dengan rambu lalu lintas dan marka jalan yang jelas. Ini penting untuk memberikan informasi dan panduan bagi pengguna jalan.
Perbedaan Jalan Arteri Primer dan Sekunder
Seringkali kita bingung membedakan antara jalan arteri primer dan sekunder. Nah, biar nggak salah lagi, berikut ini perbedaan utamanya:
| Fitur | Jalan Arteri Primer | Jalan Arteri Sekunder |
|---|---|---|
| Fungsi | Melayani angkutan utama jarak jauh | Melayani angkutan utama jarak sedang |
| Kecepatan Rencana | Minimal 80 km/jam | Minimal 60 km/jam |
| Aksesibilitas | Sangat dibatasi | Dibatasi |
| Jarak Perjalanan | Jauh | Sedang |
| Penghubung | Antar kota atau antar provinsi | Kawasan primer dengan sekunder atau sekunder dengan sekunder |
Secara sederhana, jalan arteri primer itu "jalan tol dalam kota", sedangkan jalan arteri sekunder itu "jalan utama dalam kota". Jadi, sudah jelas ya bedanya?
Contoh Jalan Arteri Sekunder di Indonesia
Biar makin kebayang, berikut ini beberapa contoh jalan arteri sekunder yang ada di Indonesia:
- Jalan TB Simatupang, Jakarta: Jalan ini menghubungkan kawasan Jakarta Selatan dengan Jakarta Timur, dan merupakan salah satu jalan arteri sekunder terpenting di Jakarta.
- Jalan HR Muhammad, Surabaya: Jalan ini merupakan salah satu jalan arteri sekunder utama di Surabaya Barat, yang menghubungkan berbagai kawasan perumahan dan komersial.
- Jalan Soekarno Hatta, Bandung: Jalan ini membentang dari timur ke barat Kota Bandung, menghubungkan berbagai kawasan industri, perumahan, dan pusat perbelanjaan.
Contoh-contoh di atas hanyalah sebagian kecil dari jalan arteri sekunder yang ada di Indonesia. Di setiap kota besar, pasti ada jalan arteri sekunder yang punya peran penting dalam sistem transportasi.
Kesimpulan
Jalan arteri sekunder adalah bagian penting dari sistem transportasi perkotaan. Dengan fungsinya sebagai penghubung dan distributor lalu lintas, jalan arteri sekunder membantu memastikan mobilitas yang efisien dan lancar di perkotaan. Jadi, sekarang kalian sudah paham kan apa itu jalan arteri sekunder? Semoga artikel ini bermanfaat ya, guys!
FAQ tentang Jalan Arteri Sekunder
Apa perbedaan jalan arteri sekunder dan jalan kolektor?
Jalan arteri sekunder melayani lalu lintas menerus dengan kecepatan sedang dan jumlah jalan masuk dibatasi, sedangkan jalan kolektor melayani lalu lintas lokal dan memiliki akses yang lebih banyak.
Apa saja contoh fasilitas yang biasanya ada di jalan arteri sekunder?
Di jalan arteri sekunder, biasanya terdapat fasilitas seperti lampu lalu lintas, trotoar, jalur pedestrian, halte bus, dan rambu lalu lintas.
Bagaimana cara menjaga keselamatan di jalan arteri sekunder?
Untuk menjaga keselamatan di jalan arteri sekunder, patuhi rambu lalu lintas, jaga kecepatan, gunakan sabuk pengaman, dan hindari penggunaan ponsel saat berkendara.
Apa peran pemerintah dalam pengembangan jalan arteri sekunder?
Pemerintah berperan dalam perencanaan, pembangunan, dan pemeliharaan jalan arteri sekunder. Pemerintah juga bertanggung jawab untuk mengatur lalu lintas dan memastikan keselamatan pengguna jalan.
Bagaimana jalan arteri sekunder berkontribusi pada perekonomian?
Jalan arteri sekunder berkontribusi pada perekonomian dengan memfasilitasi pergerakan barang dan jasa, menghubungkan pusat-pusat ekonomi, dan mendukung pengembangan wilayah.