Interval Nada Ke-3: Pengertian, Jenis, Dan Contoh Lagu

by NgADeMIN 55 views
Iklan Headers

Pengantar

Musik, seni yang indah dan universal, memiliki bahasa sendiri yang terdiri dari nada, ritme, melodi, dan harmoni. Dalam memahami musik, kita seringkali mendengar istilah-istilah seperti interval, tangga nada, dan akor. Nah, salah satu konsep dasar yang penting dalam teori musik adalah interval nada. Interval nada ini, guys, adalah jarak antara dua nada. Jarak ini bisa diukur dari nada pertama ke nada kedua, pertama ke ketiga, dan seterusnya. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang interval nada dari nada pertama ke nada ketiga, yang punya nama khusus dan peran penting dalam musik.

Apa Itu Interval Nada?

Sebelum kita membahas lebih jauh tentang interval nada dari nada satu ke nada tiga, mari kita pahami dulu apa itu interval nada secara umum. Dalam teori musik, interval adalah jarak antara dua nada. Jarak ini diukur dalam satuan langkah (steps) dan dapat diidentifikasi berdasarkan jumlah nada yang dilewati antara dua nada tersebut. Interval bisa bersifat harmonik (dua nada dimainkan bersamaan) atau melodik (dua nada dimainkan berurutan). Pemahaman tentang interval sangat penting karena interval adalah fondasi dari melodi, harmoni, dan struktur musik secara keseluruhan.

Interval nada memiliki nama-nama khusus yang menggambarkan jarak antara dua nada tersebut. Nama-nama ini mencakup istilah-istilah seperti unison, second, third, fourth, fifth, sixth, seventh, dan octave. Setiap nama ini menunjukkan jumlah langkah di antara dua nada dalam skala diatonik. Selain itu, interval juga bisa memiliki kualitas, seperti mayor, minor, perfect, augmented, atau diminished, yang memberikan informasi lebih detail tentang karakteristik interval tersebut.

Pentingnya Memahami Interval Nada

Memahami interval nada itu penting banget, lho. Ini bukan cuma buat musisi profesional aja, tapi juga buat siapa aja yang pengen lebih dalam menikmati musik. Dengan memahami interval, kita bisa:

  • Menganalisis melodi: Interval membantu kita melihat pola-pola melodi dan memahami bagaimana melodi itu bergerak naik dan turun.
  • Membangun harmoni: Interval adalah bahan dasar untuk membentuk akor dan progresi akor. Dengan memahami interval, kita bisa menciptakan harmoni yang indah dan kompleks.
  • Mengaransemen musik: Interval membantu kita menentukan voicing yang tepat untuk instrumen yang berbeda.
  • Berimprovisasi: Interval memberi kita kerangka kerja untuk berimprovisasi dengan lebih percaya diri.
  • Menulis lagu: Interval membantu kita menciptakan melodi dan harmoni yang menarik dan orisinal.

Jadi, guys, pemahaman yang kuat tentang interval nada adalah kunci untuk membuka potensi kreatif kita dalam bermusik. Sekarang, mari kita fokus pada interval nada dari nada satu ke nada ketiga.

Interval Nada dari Nada Satu ke Nada Tiga: Terts

Nah, sekarang kita masuk ke inti pembahasan, yaitu interval nada dari nada satu ke nada ketiga. Dalam teori musik, interval ini disebut terts. Terts berasal dari bahasa Latin "tertius," yang berarti "ketiga." Jadi, secara harfiah, terts adalah interval yang mencakup tiga nada dalam skala diatonik.

Apa Itu Terts?

Terts adalah interval antara nada pertama dan nada ketiga dalam sebuah tangga nada. Misalnya, dalam tangga nada C mayor, nada pertama adalah C, dan nada ketiga adalah E. Jadi, interval antara C dan E adalah terts. Dalam tangga nada D mayor, nada pertama adalah D, dan nada ketiga adalah F#. Jadi, interval antara D dan F# adalah terts. Guys bisa lihat, kan, kalau terts ini cukup sederhana tapi penting banget.

Jenis-Jenis Terts

Sama seperti interval lainnya, terts juga memiliki kualitas yang berbeda, yaitu:

  1. Terts Mayor (Major Third): Terts mayor adalah interval yang memiliki jarak 2 langkah utuh (whole steps). Dalam tangga nada mayor, interval antara nada pertama dan nada ketiga selalu merupakan terts mayor. Contohnya, dalam tangga nada C mayor, interval antara C dan E adalah terts mayor. Terts mayor terdengar cerah dan bahagia.

  2. Terts Minor (Minor Third): Terts minor adalah interval yang memiliki jarak 1 ½ langkah (1 whole step dan 1 half step). Dalam tangga nada minor, interval antara nada pertama dan nada ketiga selalu merupakan terts minor. Contohnya, dalam tangga nada A minor, interval antara A dan C adalah terts minor. Terts minor terdengar lebih sedih dan melankolis.

Cara Mengidentifikasi Terts

Mengidentifikasi terts itu sebenarnya cukup mudah, kok. Kita cuma perlu menghitung jarak antara dua nada. Kalau jaraknya 2 langkah utuh, berarti itu terts mayor. Kalau jaraknya 1 ½ langkah, berarti itu terts minor. Guys bisa pakai piano atau alat musik lainnya untuk membantu menghitung jaraknya.

Misalnya, kita mau mengidentifikasi interval antara D dan F. Jarak antara D dan E adalah 1 langkah utuh, dan jarak antara E dan F adalah ½ langkah. Jadi, total jaraknya adalah 1 ½ langkah. Ini berarti interval antara D dan F adalah terts minor.

Peran Terts dalam Musik

Guys tahu gak, terts ini punya peran yang sangat penting dalam musik. Terts adalah salah satu interval yang paling sering digunakan dalam membentuk akor dan harmoni. Akor mayor selalu mengandung terts mayor, sedangkan akor minor selalu mengandung terts minor. Jadi, terts ini adalah salah satu faktor utama yang menentukan apakah sebuah akor terdengar mayor atau minor.

Selain itu, terts juga berperan penting dalam melodi. Banyak melodi yang menggunakan interval terts untuk menciptakan pergerakan yang menarik dan melodis. Terts juga sering digunakan dalam improvisasi, karena memberikan pilihan nada yang harmonis dan enak didengar.

Pentingnya Terts dalam Akor dan Harmoni

Seperti yang sudah kita bahas sebelumnya, terts adalah salah satu komponen utama dalam pembentukan akor. Akor adalah kumpulan tiga nada atau lebih yang dimainkan bersamaan. Kualitas akor (mayor, minor, diminished, augmented) sangat dipengaruhi oleh interval terts yang ada di dalamnya. Yuk, kita bahas lebih detail tentang peran terts dalam akor dan harmoni.

Akor Mayor dan Terts Mayor

Akor mayor adalah akor yang terdengar cerah dan bahagia. Akor mayor terdiri dari tiga nada: nada dasar (root), terts mayor, dan kuint perfect. Jadi, guys, terts mayor adalah kunci dari karakteristik cerah akor mayor. Contohnya, akor C mayor terdiri dari nada C (root), E (terts mayor), dan G (kuint perfect).

Akor Minor dan Terts Minor

Sebaliknya, akor minor adalah akor yang terdengar lebih sedih dan melankolis. Akor minor juga terdiri dari tiga nada: nada dasar (root), terts minor, dan kuint perfect. Nah, perbedaan antara akor mayor dan minor terletak pada tertsnya. Kalau akor mayor punya terts mayor, akor minor punya terts minor. Contohnya, akor A minor terdiri dari nada A (root), C (terts minor), dan E (kuint perfect).

Penggunaan Terts dalam Progresi Akor

Dalam harmoni, progresi akor adalah urutan akor yang dimainkan secara berurutan. Progresi akor yang baik akan menciptakan alur musik yang menarik dan harmonis. Terts memainkan peran penting dalam menciptakan progresi akor yang efektif. Pergantian antara akor mayor dan minor, yang ditentukan oleh tertsnya, adalah salah satu cara umum untuk menciptakan variasi dan dinamika dalam musik.

Misalnya, progresi akor yang umum dalam musik pop adalah I-IV-V-I (dalam tangga nada C mayor: C-F-G-C). Dalam progresi ini, kita bisa melihat bagaimana terts mayor dan perfect interval bekerja sama untuk menciptakan harmoni yang menyenangkan. Perubahan dari akor I (C mayor) ke akor IV (F mayor) melibatkan pergerakan terts dari E ke A, yang menciptakan rasa transisi yang halus.

Penggunaan Terts dalam Voicing Akor

Selain dalam pembentukan akor dan progresi akor, terts juga penting dalam voicing akor. Voicing akor adalah cara kita mengatur nada-nada dalam akor pada posisi yang berbeda. Voicing yang baik akan membuat akor terdengar lebih kaya dan penuh. Dalam voicing akor, kita seringkali mengatur terts pada posisi yang berbeda untuk menciptakan warna suara yang berbeda. Misalnya, kita bisa menempatkan terts pada posisi terendah (root position), posisi tengah (first inversion), atau posisi tertinggi (second inversion). Setiap posisi ini akan memberikan karakteristik suara yang berbeda pada akor tersebut.

Contoh Penggunaan Interval Terts dalam Lagu

Nah, biar makin jelas, yuk kita lihat beberapa contoh penggunaan interval terts dalam lagu-lagu populer. Guys pasti sering dengar lagu-lagu ini, deh.

Lagu "Someone Like You" - Adele

Lagu "Someone Like You" dari Adele adalah contoh klasik penggunaan interval terts minor untuk menciptakan suasana yang melankolis dan menyentuh. Melodi lagu ini banyak menggunakan interval terts minor, terutama dalam bagian verse dan chorus. Penggunaan terts minor ini sangat mendukung lirik lagu yang bercerita tentang kesedihan dan kehilangan.

Lagu "Happy Birthday"

Siapa yang gak kenal lagu "Happy Birthday"? Lagu sederhana ini juga menggunakan interval terts, lho. Dalam melodi lagu ini, kita bisa mendengar interval terts mayor antara nada "Happy birth-" dan "-day to." Interval terts mayor ini memberikan kesan yang ceria dan meriah, sesuai dengan suasana ulang tahun.

Lagu "Perfect" - Ed Sheeran

Lagu "Perfect" dari Ed Sheeran juga menggunakan interval terts dengan sangat efektif. Dalam chorus lagu ini, kita bisa mendengar progresi akor yang menggunakan terts mayor dan minor secara bergantian. Pergantian ini menciptakan dinamika yang menarik dan membuat lagu ini terasa emosional dan romantis.

Analisis Lebih Lanjut

Guys bisa coba analisis sendiri lagu-lagu lain yang guys suka. Coba perhatikan bagaimana interval terts digunakan dalam melodi dan harmoni lagu tersebut. Dengan latihan, guys akan semakin mahir dalam mengidentifikasi dan memahami interval terts dalam musik.

Kesimpulan

Jadi, guys, interval nada dari nada satu ke nada ketiga disebut terts. Terts ini adalah interval yang sangat penting dalam musik, karena berperan dalam pembentukan akor, harmoni, dan melodi. Terts ada dua jenis, yaitu terts mayor (terdengar cerah) dan terts minor (terdengar sedih). Memahami terts akan membantu kita dalam menganalisis, menciptakan, dan menikmati musik dengan lebih baik. Semoga artikel ini bermanfaat, ya! Selamat bermusik!