Ikatan Kovalen Koordinasi: Contoh Dan Penjelasan

Nov 11, 2025 by ADMIN 49 views

Guys, kali ini kita bakal bahas soal ikatan kovalen koordinasi. Mungkin sebagian dari kalian masih agak bingung ya, apa sih bedanya sama ikatan kovalen biasa? Nah, di sini kita bakal kupas tuntas, mulai dari pengertian sampai contoh-contohnya. Yuk, simak baik-baik!

Apa Itu Ikatan Kovalen Koordinasi?

Ikatan kovalen koordinasi, atau kadang disebut juga ikatan datif, adalah jenis ikatan kovalen di mana pasangan elektron yang dipakai bersama itu berasal dari salah satu atom saja. Jadi, beda sama ikatan kovalen biasa yang mana masing-masing atom nyumbang elektron, di sini cuma satu atom yang berbaik hati memberikan pasangan elektronnya. Atom yang memberikan pasangan elektron ini disebut donor, sedangkan atom yang menerima disebut akseptor.

Kenapa sih ada ikatan kayak gini? Biasanya, ikatan kovalen koordinasi terbentuk karena salah satu atom punya pasangan elektron bebas (lone pair) yang bisa disumbangkan, sementara atom lain butuh elektron untuk mencapai kestabilan. Kestabilan ini biasanya mengikuti aturan oktet (8 elektron valensi) atau duplet (2 elektron valensi untuk hidrogen).

Ciri-ciri ikatan kovalen koordinasi:

Pasangan elektron berasal dari satu atom.
Terjadi antara atom yang punya pasangan elektron bebas dan atom yang kekurangan elektron.
Setelah terbentuk, ikatan kovalen koordinasi ini sifatnya sama aja kayak ikatan kovalen biasa. Jadi, elektronnya tetap dipakai bersama.

Contoh Soal dan Pembahasan

Sekarang, mari kita lihat contoh soal yang tadi: Di antara senyawa $\text{H}_2\text{S}$ , $\text{IF}_3$ , $\text{SO}_3$ , $\text{HNO}_3$ , dan $\text{BH}_3$ , mana yang punya ikatan kovalen koordinasi? Kita bedah satu-satu, ya!

$\text{H}_2\text{S}$ (Asam Sulfida)
- Sulfur (S) punya 6 elektron valensi.
- Setiap atom Hidrogen (H) butuh 1 elektron.
- S berikatan dengan 2 atom H, masing-masing menyumbang 1 elektron.
- Struktur Lewis $\text{H}_2\text{S}$ :
```
H - S - H
    ..
```
- Sulfur masih punya 2 pasangan elektron bebas, tapi dalam kasus ini, pasangan elektron ini tidak digunakan untuk membentuk ikatan koordinasi. Jadi, $\text{H}_2\text{S}$ tidak punya ikatan kovalen koordinasi.
$\text{IF}_3$ (Iodine Trifluoride)
- Iodine (I) punya 7 elektron valensi.
- Fluorine (F) juga punya 7 elektron valensi dan butuh 1 elektron.
- I berikatan dengan 3 atom F, masing-masing menyumbang 1 elektron.
- Struktur Lewis $\text{IF}_3$ :
```
   F
   |
F - I - F
   ..
```
- Iodine punya pasangan elektron bebas, tapi biasanya tidak digunakan untuk membentuk ikatan koordinasi lebih lanjut dalam senyawa ini. Jadi, $\text{IF}_3$ tidak memiliki ikatan kovalen koordinasi.
$\text{SO}_3$ (Sulfur Trioksida)
- Sulfur (S) punya 6 elektron valensi.
- Oksigen (O) juga punya 6 elektron valensi dan butuh 2 elektron.
- Salah satu ikatan antara S dan O adalah ikatan rangkap dua (S=O), dan dua ikatan lainnya adalah ikatan koordinasi dari S ke O.
- Struktur Lewis $\text{SO}_3$ :
```
   O
   ||
O <- S -> O
```
- Sulfur di tengah memberikan pasangan elektronnya ke oksigen. Jadi, $\text{SO}_3$ memiliki ikatan kovalen koordinasi.
$\text{HNO}_3$ (Asam Nitrat)
- Nitrogen (N) punya 5 elektron valensi.
- Oksigen (O) punya 6 elektron valensi.
- Hidrogen (H) punya 1 elektron valensi.
- Dalam $\text{HNO}_3$ , nitrogen berikatan dengan satu oksigen melalui ikatan rangkap dua, satu oksigen melalui ikatan tunggal yang juga berikatan dengan hidrogen, dan satu oksigen lagi melalui ikatan koordinasi.
- Struktur Lewis $\text{HNO}_3$ :
```
    O
    ||
H-O -> N
    |
    O
```
- Nitrogen memberikan pasangan elektronnya ke oksigen yang kekurangan elektron. Jadi, $\text{HNO}_3$ memiliki ikatan kovalen koordinasi.
$\text{BH}_3$ (Borana)
- Boron (B) punya 3 elektron valensi.
- Hidrogen (H) punya 1 elektron valensi.
- Boron berikatan dengan 3 atom hidrogen.
- Struktur Lewis $\text{BH}_3$ :
```
H
|
```
H - B - H ```
- Boron hanya punya 6 elektron di sekelilingnya, jadi tidak memenuhi aturan oktet. $\text{BH}_3$ cenderung membentuk dimer ( $\text{B}_2\text{H}_6$ ) untuk mencapai kestabilan, tetapi dalam bentuk monomer $\text{BH}_3$ , tidak ada ikatan kovalen koordinasi.

Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, kita bisa simpulkan bahwa senyawa yang memiliki ikatan kovalen koordinasi adalah $\text{SO}_3$ dan $\text{HNO}_3$ .

Pentingnya Memahami Ikatan Kovalen Koordinasi

Memahami ikatan kovalen koordinasi ini penting banget, guys, karena banyak senyawa kimia penting yang terbentuk melalui ikatan ini. Contohnya, ion kompleks, senyawa-senyawa koordinasi dalam kimia anorganik, dan bahkan beberapa reaksi dalam kimia organik melibatkan pembentukan ikatan kovalen koordinasi.

Contoh Penerapan dalam Kehidupan Sehari-hari:

Senyawa Kompleks: Banyak ion logam transisi membentuk senyawa kompleks dengan ligan (molekul atau ion yang memberikan pasangan elektron). Contohnya, hemoglobin dalam darah kita, yang mengikat oksigen melalui ion besi (Fe) dengan ikatan koordinasi.
Katalis: Beberapa katalis dalam industri kimia bekerja dengan membentuk kompleks koordinasi sementara dengan reaktan, sehingga mempercepat reaksi.

Tips dan Trik Mengerjakan Soal Ikatan Kovalen Koordinasi

Gambar Struktur Lewis: Ini adalah langkah pertama yang paling penting. Dengan menggambar struktur Lewis, kita bisa lihat dengan jelas atom mana yang punya pasangan elektron bebas dan atom mana yang kekurangan elektron.
Perhatikan Aturan Oktet/Duplet: Atom cenderung mencapai kestabilan dengan memenuhi aturan oktet (8 elektron valensi) atau duplet (2 elektron valensi untuk hidrogen). Jika ada atom yang belum memenuhi aturan ini, kemungkinan besar dia akan membentuk ikatan koordinasi.
Identifikasi Donor dan Akseptor: Tentukan atom mana yang memberikan pasangan elektron (donor) dan atom mana yang menerima (akseptor).
Latihan Soal: Semakin banyak latihan soal, semakin terbiasa kita dengan berbagai jenis senyawa dan struktur Lewisnya. Ini akan membantu kita lebih cepat mengidentifikasi ikatan kovalen koordinasi.

Kesimpulan Akhir

Nah, itu dia pembahasan lengkap tentang ikatan kovalen koordinasi. Semoga penjelasan ini bisa membantu kalian lebih memahami konsep ini ya, guys. Jangan lupa terus latihan soal dan jangan ragu untuk bertanya kalau masih ada yang bingung. Semangat terus belajarnya!