Have Been: Penggunaan Lengkap Dalam Bahasa Inggris

Hey guys, pernah gak sih kalian bingung tentang penggunaan 'have been' dalam bahasa Inggris? Pasti sering denger kan, tapi kadang gak yakin kapan sih tepatnya kita bisa pakai phrase ini? Nah, di artikel ini, kita bakal kupas tuntas semua tentang 'have been', mulai dari definisinya, kapan digunakan, contoh-contohnya, sampai bedanya dengan 'has been'. Jadi, simak terus ya!

Apa Itu 'Have Been'?

Oke, sebelum kita masuk lebih dalam, kita kenalan dulu nih sama 'have been'. Secara sederhana, 'have been' adalah bentuk past participle dari kata kerja 'be' (am, is, are, was, were) yang digunakan bersama dengan kata kerja bantu 'have'. Nah, kombinasi ini biasanya dipakai untuk membentuk present perfect continuous tense dan juga present perfect passive voice. Tapi, jangan langsung pusing dulu ya! Kita bedah satu-satu biar makin jelas.

Mengenal Lebih Jauh Present Perfect Continuous Tense

Present perfect continuous tense ini, guys, dipakai untuk ngomongin suatu kegiatan atau aksi yang udah dimulai di masa lalu dan masih berlangsung sampai sekarang. Jadi, ada kesan continuity atau keberlanjutan di sini. Bayangin deh, kalian lagi ngantri tiket konser. Ngantrinya udah dari tadi, dan sampai sekarang masih ngantri kan? Nah, kejadian kayak gini nih yang cocok banget pakai present perfect continuous tense.

Untuk membentuk kalimat dalam present perfect continuous tense, rumusnya adalah:

Have/Has + Been + Verb-ing

Contohnya:

• I have been studying English for five years. (Aku sudah belajar bahasa Inggris selama lima tahun.)
• They have been playing football since this morning. (Mereka sudah bermain sepak bola sejak pagi ini.)
• She has been working as a teacher for ten years. (Dia sudah bekerja sebagai guru selama sepuluh tahun.)

Perhatikan ya, kalau subjeknya I, you, we, they, kita pakai 'have'. Tapi, kalau subjeknya he, she, it, kita pakai 'has'. Nah, setelah itu baru deh diikuti dengan 'been' dan kata kerja yang ditambah akhiran -ing.

Memahami Present Perfect Passive Voice

Selain dalam present perfect continuous tense, 'have been' juga bisa kita temuin dalam present perfect passive voice. Passive voice ini dipakai kalau kita pengen lebih menekankan pada aksi atau kejadiannya, bukan pada siapa yang melakukan aksi tersebut. Jadi, fokusnya bukan pada subjek yang melakukan, tapi pada objek yang dikenai tindakan.

Rumus untuk membentuk kalimat dalam present perfect passive voice adalah:

Have/Has + Been + Past Participle (Verb 3)

Contohnya:

• The house has been painted blue. (Rumah itu sudah dicat biru.)
• The letters have been sent. (Surat-surat itu sudah dikirim.)
• The cake has been eaten. (Kue itu sudah dimakan.)

Di contoh-contoh ini, kita bisa lihat kan kalau fokusnya bukan pada siapa yang mengecat rumah, mengirim surat, atau memakan kue, tapi lebih pada rumah yang sudah dicat, surat yang sudah dikirim, dan kue yang sudah dimakan.

Kapan Kita Menggunakan 'Have Been'? Situasi dan Contoh Penggunaan

Nah, sekarang kita bahas lebih detail kapan sih kita sebaiknya menggunakan 'have been'. Biar makin mantap, kita lihat beberapa situasi dan contoh penggunaannya ya.

1. Untuk Menyatakan Aksi yang Dimulai di Masa Lalu dan Masih Berlangsung

Seperti yang udah kita bahas tadi, ini adalah penggunaan utama dari present perfect continuous tense. Kita pakai 'have been' untuk ngomongin kegiatan yang udah dimulai di masa lalu dan masih terus berlangsung sampai sekarang. Penting diingat, ada penekanan pada durasi waktu atau lamanya kegiatan tersebut.

Contoh:

• I have been waiting for you for two hours. (Aku sudah menunggumu selama dua jam.)
• She has been living in Jakarta since 2010. (Dia sudah tinggal di Jakarta sejak tahun 2010.)
• We have been working on this project for months. (Kami sudah mengerjakan proyek ini selama berbulan-bulan.)

Dari contoh-contoh ini, kita bisa lihat kalau aksi menunggu, tinggal, dan mengerjakan proyek itu udah dimulai di masa lalu dan masih berlangsung sampai sekarang.

2. Untuk Menyatakan Aksi yang Baru Saja Selesai

Selain untuk aksi yang masih berlangsung, 'have been' juga bisa dipakai untuk ngomongin aksi yang baru aja selesai, tapi dampaknya masih terasa sampai sekarang. Jadi, ada koneksi antara masa lalu dan masa sekarang.

Contoh:

• I’m tired because I have been running. (Aku lelah karena aku baru saja berlari.)
• She’s crying because she has been watching a sad movie. (Dia menangis karena dia baru saja menonton film sedih.)
• The ground is wet because it has been raining. (Tanahnya basah karena baru saja hujan.)

Di contoh-contoh ini, kita bisa lihat kalau aksi berlari, menonton film sedih, dan hujan itu baru aja selesai, dan dampaknya (lelah, menangis, tanah basah) masih terasa.

3. Dalam Kalimat Pasif (Passive Voice)

Seperti yang udah dijelasin sebelumnya, 'have been' juga dipakai dalam kalimat pasif untuk menekankan pada aksi atau kejadiannya, bukan pada pelakunya.

Contoh:

• The report has been written by the team. (Laporan itu sudah ditulis oleh tim.)
• The food has been cooked. (Makanan itu sudah dimasak.)
• The car has been repaired. (Mobil itu sudah diperbaiki.)

Perbedaan 'Have Been' dan 'Has Been'

Ini nih yang kadang bikin bingung! Kapan pakai 'have been' dan kapan pakai 'has been'. Sebenarnya, perbedaannya cukup sederhana, guys. Ini semua tergantung pada subjek kalimatnya.

• Have been: Digunakan untuk subjek I, you, we, they. Contoh: I have been, you have been, we have been, they have been.
• Has been: Digunakan untuk subjek he, she, it (orang ketiga tunggal). Contoh: He has been, she has been, it has been.

Jadi, intinya cuma lihat subjeknya aja. Kalau subjeknya jamak atau I/you, pakai 'have been'. Kalau subjeknya tunggal (selain I/you), pakai 'has been'. Simpel kan?

Contoh Kalimat 'Have Been' dalam Percakapan Sehari-hari

Biar makin kebayang, yuk kita lihat beberapa contoh kalimat 'have been' dalam percakapan sehari-hari:

• A: “Why are you so tired?” (Kenapa kamu sangat lelah?)

• B: “I have been working out at the gym for three hours.” (Aku sudah berolahraga di gym selama tiga jam.)

• A: “Have you seen John lately?” (Apakah kamu melihat John akhir-akhir ini?)

• B: “No, I haven’t. I heard he has been traveling in Europe.” (Tidak. Aku dengar dia sedang bepergian di Eropa.)

• A: “The garden looks beautiful!” (Kebunnya terlihat indah!)

• B: “Thanks! I have been working on it all weekend.” (Terima kasih! Aku sudah mengerjakannya sepanjang akhir pekan.)

Kesalahan Umum dalam Penggunaan 'Have Been' dan Cara Menghindarinya

Kayak belajar bahasa asing lainnya, kadang kita suka bikin kesalahan dalam penggunaan 'have been'. Nah, ini ada beberapa kesalahan umum dan cara menghindarinya:

1. Tertukar dengan 'Have Gone': Jangan sampai ketuker ya antara 'have been' dan 'have gone'. 'Have been' itu artinya sudah pernah berada di suatu tempat dan sudah kembali, sedangkan 'have gone' artinya pergi ke suatu tempat dan belum kembali.
   • Contoh salah: I have gone to Bali. (Seharusnya: I have been to Bali. – Artinya: Aku sudah pernah ke Bali.)
   • Contoh benar: She has gone to the store. (Artinya: Dia pergi ke toko dan belum kembali.)
2. Lupa Menambahkan Verb-ing untuk Present Perfect Continuous: Ingat, kalau mau pakai present perfect continuous, setelah 'have been' harus diikuti kata kerja yang ditambah -ing. Jangan cuma verb dasar ya!
   • Contoh salah: I have been study English. (Seharusnya: I have been studying English.)
3. Salah Memilih 'Have' atau 'Has': Pastikan kamu udah ingat aturan subjeknya ya. Kalau subjeknya I, you, we, they, pakai 'have'. Kalau subjeknya he, she, it, pakai 'has'. Jangan sampai ketukar!

Tips Menguasai Penggunaan 'Have Been'

Buat kalian yang pengen makin jago pakai 'have been', ini ada beberapa tips yang bisa dicoba:

1. Banyak Membaca dan Mendengarkan: Dengan banyak baca buku, artikel, atau dengerin podcast dan lagu berbahasa Inggris, kalian bakal lebih sering ketemu contoh penggunaan 'have been' dalam konteks yang berbeda-beda. Ini bakal bantu kalian makin paham dan terbiasa.
2. Latihan Membuat Kalimat: Coba deh bikin kalimat sendiri dengan menggunakan 'have been'. Mulai dari kalimat sederhana dulu, baru nanti coba yang lebih kompleks. Semakin sering latihan, semakin lancar!
3. Berlatih Percakapan: Ajak teman atau partner belajar bahasa Inggris buat ngobrol. Coba deh sisipin penggunaan 'have been' dalam percakapan kalian. Ini bakal bantu kalian lebih percaya diri dalam menggunakan phrase ini.
4. Cari Tahu Lebih Lanjut: Jangan cuma puas dengan artikel ini aja! Coba cari sumber-sumber lain yang membahas tentang 'have been'. Ada banyak kok buku, website, atau video yang bisa kalian manfaatin.

Kesimpulan

Nah, itu dia guys, pembahasan lengkap tentang 'have been'. Semoga sekarang kalian udah gak bingung lagi ya kapan dan gimana cara pakainya. Intinya, 'have been' ini penting banget dalam bahasa Inggris, terutama untuk ngomongin aksi yang udah dimulai di masa lalu dan masih berlangsung sampai sekarang, aksi yang baru aja selesai, atau dalam kalimat pasif. Jangan lupa terus latihan dan praktik ya, biar makin jago!

So, guys, sampai jumpa di artikel berikutnya! Jangan lupa share artikel ini ke teman-teman kalian yang juga lagi belajar bahasa Inggris ya. See you!