Hadits Arbain Ke-8: Keutamaan Menjaga Kehormatan Diri

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, guys!

Pernah denger tentang Hadits Arbain? Ini tuh kumpulan 40 hadits pilihan yang disusun oleh Imam Nawawi. Nah, kali ini kita mau bahas salah satu hadits yang penting banget, yaitu hadits ke-8. Hadits ini ngebahas tentang keutamaan menjaga kehormatan diri. Penasaran kan? Yuk, langsung aja kita bahas!

Pentingnya Menjaga Kehormatan Diri

Dalam dunia yang serba modern ini, menjaga kehormatan diri seringkali dianggap remeh. Padahal, kehormatan diri itu penting banget, lho. Kehormatan diri adalah cerminan dari kualitas diri kita sebagai seorang Muslim. Orang yang menjaga kehormatan dirinya, berarti dia menghargai dirinya sendiri dan juga menghargai orang lain. Menjaga kehormatan diri juga merupakan salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Orang yang menjaga kehormatan dirinya akan senantiasa berhati-hati dalam bertindak dan berbicara, sehingga tidak melakukan hal-hal yang dilarang oleh agama.

Menjaga kehormatan diri itu luas banget cakupannya, guys. Mulai dari menjaga pandangan, menjaga lisan, menjaga pergaulan, sampai menjaga pakaian. Semuanya harus kita perhatikan dengan baik. Jangan sampai kita melakukan hal-hal yang bisa merusak kehormatan diri kita sendiri. Ingat, kehormatan diri itu seperti kaca. Sekali pecah, susah untuk diperbaiki.

Kehormatan diri itu ibarat mahkota yang harus kita jaga baik-baik. Jangan sampai kita biarkan mahkota itu kotor atau bahkan hilang. Karena kalau sudah hilang, kita akan menyesal seumur hidup. Menjaga kehormatan diri memang tidak mudah, tapi bukan berarti tidak mungkin. Dengan niat yang kuat dan usaha yang sungguh-sungguh, kita pasti bisa menjaga kehormatan diri kita dengan baik.

Oh iya, ada satu hal lagi yang penting untuk diingat. Menjaga kehormatan diri itu bukan berarti kita harus menjadi orang yang kaku dan tidak fleksibel. Bukan berarti kita tidak boleh bergaul dengan orang lain. Tapi, kita harus tetap berhati-hati dalam bergaul dan memilih teman. Pilihlah teman yang bisa membawa kita ke arah yang lebih baik, bukan yang malah menjerumuskan kita ke dalam perbuatan dosa. Dengan begitu, kita bisa tetap menjaga kehormatan diri kita sambil tetap bersosialisasi dengan orang lain.

Redaksi Hadits Arbain ke-8

Berikut adalah redaksi lengkap dari Hadits Arbain ke-8:

عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ : ” أُمِرْتُ أَنْ أُقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَشْهَدُوا أَنْ لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ ، وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ ، وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ ، فَإِذَا فَعَلُوا ذَٰلِكَ عَصَمُوا مِنِّي دِمَاءَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ إِلَّا بِحَقِّ الْإِسْلَامِ ، وَحِسَابُهُمْ عَلَى اللهِ تَعَالَى “ رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ

Artinya:

Dari Ibnu Umar radhiyallahu anhuma, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan shalat, dan menunaikan zakat. Apabila mereka telah melakukan hal itu, maka mereka telah melindungi darah dan harta mereka dariku, kecuali dengan hak Islam, dan perhitungan mereka ada pada Allah Ta’ala.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Penjelasan Hadits Arbain ke-8

Hadits ini menjelaskan tentang kewajiban kita untuk memerangi orang-orang kafir sampai mereka mau bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan shalat, dan menunaikan zakat. Apabila mereka telah melakukan hal itu, maka mereka telah melindungi darah dan harta mereka dari kita, kecuali dengan hak Islam, dan perhitungan mereka ada pada Allah Ta’ala.

Makna yang Terkandung

Dari hadits di atas, kita bisa memahami beberapa poin penting, di antaranya:

1. Kewajiban Dakwah: Sebagai umat Muslim, kita memiliki kewajiban untuk mengajak orang lain masuk Islam. Dakwah ini bisa dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari memberikan contoh yang baik dalam kehidupan sehari-hari, sampai dengan menyampaikan ajaran Islam secara langsung. Namun, dalam berdakwah, kita harus tetap mengedepankan cara-cara yang damai dan bijaksana. Jangan sampai kita melakukan kekerasan atau paksaan dalam mengajak orang lain masuk Islam.
2. Syarat Masuk Islam: Seseorang dianggap masuk Islam apabila dia telah bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan shalat, dan menunaikan zakat. Keempat hal ini merupakan rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim.
3. Perlindungan bagi Muslim: Orang yang telah masuk Islam berhak mendapatkan perlindungan dari kaum Muslim lainnya. Darah dan harta mereka tidak boleh diganggu, kecuali dengan hak Islam. Hak Islam di sini maksudnya adalah hukuman yang dijatuhkan oleh pengadilan Islam terhadap orang yang melakukan tindak pidana.
4. Urusan Hati Milik Allah: Meskipun kita diperintahkan untuk memerangi orang-orang kafir sampai mereka masuk Islam, tapi urusan hati mereka tetap menjadi urusan Allah SWT. Kita tidak berhak menghakimi atau menghukum orang yang belum masuk Islam. Karena hidayah itu datangnya dari Allah SWT. Tugas kita hanya menyampaikan, bukan memaksa.

Relevansi di Zaman Sekarang

Meski hadits ini membahas tentang peperangan, tapi pesan yang terkandung di dalamnya tetap relevan dengan kondisi zaman sekarang. Kita bisa mengaplikasikan pesan hadits ini dalam kehidupan sehari-hari dengan cara:

• Berakhlak Mulia: Menjaga diri dari perbuatan dosa dan maksiat. Dengan begitu, kita bisa menjadi contoh yang baik bagi orang lain dan mengajak mereka untuk mengikuti ajaran Islam.
• Berani Membela Kebenaran: Tidak takut untuk menyampaikan kebenaran, meskipun pahit. Kita harus berani melawan segala bentuk kemungkaran dan kezaliman.
• Menghormati Perbedaan: Menghargai perbedaan pendapat dan keyakinan orang lain. Kita tidak boleh memaksakan keyakinan kita kepada orang lain. Biarkan mereka memilih jalan hidup mereka sendiri.

Kesimpulan

So, Hadits Arbain ke-8 ini mengajarkan kita tentang pentingnya menjaga kehormatan diri dan berdakwah dengan cara yang bijaksana. Dengan menjaga kehormatan diri, kita bisa menjadi Muslim yang berkualitas dan memberikan contoh yang baik bagi orang lain. Dan dengan berdakwah secara bijaksana, kita bisa mengajak orang lain masuk Islam tanpa harus melakukan kekerasan atau paksaan. Semoga kita semua bisa mengamalkan ajaran hadits ini dalam kehidupan sehari-hari. Aamiin.

Okay guys, sekian dulu pembahasan kita tentang Hadits Arbain ke-8. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan kita tentang agama Islam. Jangan lupa untuk terus belajar dan mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.