Hadits Arbain Ke-6: Penjelasan Lengkap Dan Mendalam
Hey guys! Kali ini kita bakal bahas salah satu hadits penting dari kitab Hadits Arbain, yaitu Hadits Arbain ke-6. Hadits ini tuh bener-bener ngena banget sama kehidupan kita sehari-hari sebagai seorang Muslim. Yuk, kita bedah tuntas hadits ini, mulai dari teks Arabnya, terjemahannya, sampai penjelasan mendalamnya. Biar kita semua bisa lebih paham dan mengamalkan isi hadits ini dalam kehidupan kita.
Teks Hadits, Terjemahan, dan Rawi
Sebelum kita masuk ke pembahasan yang lebih dalam, penting banget buat kita tahu dulu teks haditsnya kayak gimana, terjemahannya apa, dan siapa aja rawi yang meriwayatkan hadits ini. Dengan begitu, kita bisa lebih yakin dan mantap sama keaslian dan kesahihan hadits ini. Oke, langsung aja kita simak!
Teks Hadits dalam Bahasa Arab
Berikut adalah teks lengkap Hadits Arbain ke-6 dalam bahasa Arab:
ุนููู ุฃูุจููู ุนูุจูุฏู ุงูููู ุงููููุนูู ูุงูู ุจููู ุจูุดูููุฑู ุฑูุถููู ุงูููู ุนูููููู ูุง ููุงูู : ุณูู ูุนูุชู ุฑูุณููููู ุงูููู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู ูููููููู : (( ุฅูููู ุงููุญููุงููู ุจูููููู ููุฅูููู ุงููุญูุฑูุงู ู ุจูููููู ููุจูููููููู ูุง ู ูุดูุชูุจูููุงุชู ูุงู ููุนูููู ูููููู ููุซูููุฑู ู ููู ุงููููุงุณูุ ููู ููู ุงุชููููู ุงูุดููุจูููุงุชู ุงุณูุชูุจูุฑูุฃู ููุฏููููููู ููุนูุฑูุถูููุ ููู ููู ููููุนู ููู ุงูุดููุจูููุงุชู ููููุนู ููู ุงููุญูุฑูุงู ูุ ููุงูุฑููุงุนูู ููุฑูุนูู ุญููููู ุงููุญูู ูู ููููุดููู ุฃููู ููุฑูุชูุนู ููููููุ ุฃููุงู ููุฅูููู ููููููู ู ููููู ุญูู ููุ ุฃููุงู ููุฅูููู ุญูู ูู ุงูููู ู ูุญูุงุฑูู ูููุ ุฃููุงู ููุฅูููู ููู ุงููุฌูุณูุฏู ู ูุถูุบูุฉู ุฅูุฐูุง ุตูููุญูุชู ุตูููุญู ุงููุฌูุณูุฏู ููููููู ููุฅูุฐูุง ููุณูุฏูุชู ููุณูุฏู ุงููุฌูุณูุฏู ููููููู ุฃููุงู ูููููู ุงููููููุจู )) ุฑูููุงูู ุงููุจูุฎูุงุฑูููู ููู ูุณูููู ู
Terjemahan Hadits
Nah, biar kita semua paham artinya, berikut ini terjemahan Hadits Arbain ke-6 dalam bahasa Indonesia:
Dari Abu Abdillah Nuโman bin Basyir radhiyallahu โanhuma, ia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam bersabda: โSesungguhnya yang halal itu jelas dan yang haram itu jelas, dan di antara keduanya terdapat perkara-perkara syubhat (samar-samar) yang tidak diketahui oleh banyak orang. Barangsiapa menjaga diri dari perkara syubhat, maka ia telah membersihkan agama dan kehormatannya. Dan barangsiapa terjerumus dalam perkara syubhat, maka ia telah terjerumus dalam perkara yang haram, seperti penggembala yang menggembalakan hewan ternaknya di sekitar himฤ' (tanah larangan), maka hampir saja ia masuk ke dalamnya. Ketahuilah, setiap raja memiliki himฤ' (tanah larangan), dan ketahuilah, himฤ' Allah adalah perkara-perkara yang haram. Ketahuilah, sesungguhnya di dalam tubuh itu ada segumpal daging, jika ia baik maka baiklah seluruh tubuh, dan jika ia rusak maka rusaklah seluruh tubuh. Ketahuilah, ia adalah hati.โ (HR. Bukhari dan Muslim)
Rawi Hadits
Hadits ini diriwayatkan oleh dua imam besar ahli hadits, yaitu Imam Bukhari dan Imam Muslim. Mereka berdua adalah tokoh yang sangat terpercaya dalam meriwayatkan hadits-hadits Nabi Muhammad shallallahu โalaihi wa sallam. Jadi, kita bisa yakin banget kalau hadits ini shahih atau benar adanya.
Penjelasan Hadits Arbain ke-6
Sekarang, kita masuk ke bagian yang paling seru, yaitu penjelasan haditsnya! Di sini, kita bakal kupas tuntas makna dari setiap kalimat dalam hadits ini. Kita bakal cari tahu apa aja sih pesan-pesan penting yang pengen disampaikan Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam lewat hadits ini. Siap? Yuk, kita mulai!
Halal dan Haram Itu Jelas
Di awal hadits, Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam bilang kalau yang halal itu jelas dan yang haram itu juga jelas. Maksudnya apa sih? Maksudnya, dalam agama Islam, Allah SWT udah ngasih tahu kita mana aja perbuatan yang boleh kita lakuin (halal) dan mana aja perbuatan yang dilarang (haram). Contohnya, makan makanan yang bergizi dan bermanfaat itu halal, sementara makan bangkai atau daging babi itu haram. Shalat lima waktu itu halal, sementara meninggalkan shalat dengan sengaja itu haram. Udah jelas banget kan?
Nah, kenapa Allah SWT bikin aturan halal dan haram ini? Tentu aja karena Allah SWT sayang sama kita. Allah SWT pengen kita hidup bahagia dan selamat, baik di dunia maupun di akhirat. Makanya, Allah SWT ngasih tahu kita mana aja perbuatan yang bisa bikin kita bahagia dan selamat, dan mana aja perbuatan yang bisa bikin kita celaka.
Perkara Syubhat
Setelah ngomongin halal dan haram yang jelas, Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam nyebutin tentang perkara syubhat. Apa tuh syubhat? Syubhat itu artinya perkara yang samar-samar, nggak jelas halal atau haramnya. Kayak abu-abu gitu deh. Nah, perkara syubhat ini kadang bikin kita bingung, apalagi kalau kita nggak punya ilmu agama yang cukup.
Contohnya gini, ada makanan yang bahan-bahannya nggak jelas. Kita nggak tahu apakah makanan itu mengandung bahan-bahan yang halal atau haram. Atau, ada transaksi bisnis yang sistemnya agak aneh. Kita nggak yakin apakah transaksi itu sesuai dengan prinsip-prinsip Islam atau nggak. Nah, hal-hal kayak gitu tuh termasuk perkara syubhat.
Terus, gimana dong kalau kita nemuin perkara syubhat? Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam ngasih tahu kita solusinya di hadits ini. Beliau bilang, barangsiapa menjaga diri dari perkara syubhat, maka ia telah membersihkan agama dan kehormatannya. Maksudnya, kalau kita bisa ngehindarin perkara syubhat, berarti kita udah berusaha sebaik mungkin buat taat sama Allah SWT dan menjaga diri dari perbuatan dosa. Selain itu, kita juga udah ngejaga nama baik kita sebagai seorang Muslim.
Sebaliknya, barangsiapa terjerumus dalam perkara syubhat, maka ia telah terjerumus dalam perkara yang haram. Ini kayak peribahasa, โSedikit-sedikit lama-lama menjadi bukitโ. Kalau kita sering ngelakuin perkara syubhat, lama-lama kita bisa kebiasaan dan akhirnya terjerumus ke dalam perbuatan haram yang sebenernya. Naudzubillah min dzalik.
Perumpamaan Penggembala dan Tanah Larangan
Biar kita lebih kebayang bahayanya perkara syubhat, Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam ngasih perumpamaan tentang penggembala yang menggembalakan hewan ternaknya di sekitar himฤ'. Himฤ' itu apa sih? Himฤ' itu artinya tanah larangan, yaitu tanah yang dijaga ketat dan nggak boleh dimasuki sembarangan orang atau hewan.
Nah, kalau ada penggembala yang ngegembalain hewan ternaknya di deket himฤ', kemungkinan besar hewan ternaknya bakal masuk ke dalam himฤ'. Apalagi kalau penggembalanya nggak hati-hati dan nggak awas. Sama kayak kita kalau sering deket-deket sama perkara syubhat, lama-lama kita bisa terjerumus ke dalam perbuatan haram. Jadi, mendingan kita jauhin aja deh perkara syubhat ini.
Setiap Raja Punya Himฤ', Allah Juga Punya
Setelah ngasih perumpamaan tentang penggembala dan himฤ', Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam ngasih tahu kita sesuatu yang penting banget. Beliau bilang, setiap raja memiliki himฤ'. Maksudnya, setiap pemimpin itu punya batasan-batasan yang harus dihormati dan nggak boleh dilanggar. Nah, sama kayak gitu, Allah SWT juga punya himฤ', dan himฤ' Allah adalah perkara-perkara yang haram. Jadi, semua perbuatan yang dilarang sama Allah SWT itu adalah himฤ' yang harus kita jauhi.
Segumpal Daging dalam Tubuh
Di bagian akhir hadits, Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam ngomongin tentang segumpal daging dalam tubuh. Beliau bilang, sesungguhnya di dalam tubuh itu ada segumpal daging, jika ia baik maka baiklah seluruh tubuh, dan jika ia rusak maka rusaklah seluruh tubuh. Ketahuilah, ia adalah hati. Ini adalah pesan yang sangat mendalam tentang pentingnya menjaga hati.
Hati itu ibarat raja dalam tubuh kita. Kalau hatinya baik, maka seluruh anggota tubuh kita bakal ngikutin jadi baik. Kita bakal jadi rajin ibadah, suka nolong orang, nggak gampang marah, dan lain-lain. Tapi, kalau hatinya rusak, maka seluruh anggota tubuh kita juga bakal ngikutin jadi rusak. Kita bakal jadi malas ibadah, suka nyakitin orang, gampang emosi, dan lain-lain. Astaghfirullah.
Makanya, penting banget buat kita ngejaga hati kita. Gimana caranya? Caranya banyak, guys! Kita bisa dengan cara sering-sering dzikir, baca Al-Qur'an, berdoa, berbuat baik sama orang lain, dan jauhin perbuatan-perbuatan dosa. Dengan begitu, hati kita bakal jadi bersih dan sehat, dan insya Allah seluruh tubuh kita juga bakal jadi baik.
Pelajaran yang Bisa Kita Ambil dari Hadits Ini
Dari penjelasan di atas, kita bisa ngambil banyak banget pelajaran penting dari Hadits Arbain ke-6 ini. Di antaranya:
- Kita harus tahu mana yang halal dan mana yang haram. Ini penting banget biar kita nggak salah langkah dalam hidup. Kita harus belajar agama dengan benar biar bisa bedain mana yang baik dan mana yang buruk.
- Kita harus hati-hati sama perkara syubhat. Kalau kita nemuin perkara yang nggak jelas halal haramnya, mendingan kita jauhin aja deh. Lebih baik kita ngalah daripada kita terjerumus ke dalam perbuatan dosa.
- Kita harus jaga hati kita. Hati itu kunci dari segala kebaikan. Kalau hati kita baik, insya Allah seluruh hidup kita juga bakal baik. Jadi, jangan lupa buat selalu bersihin dan sehatin hati kita.
Kesimpulan
Nah, itu dia guys pembahasan lengkap tentang Hadits Arbain ke-6. Hadits ini bener-bener ngingetin kita tentang pentingnya menjaga diri dari perbuatan dosa, baik yang jelas-jelas haram maupun yang masih syubhat. Selain itu, hadits ini juga ngasih tahu kita tentang pentingnya menjaga hati, karena hati itu adalah pusat dari seluruh perbuatan kita.
Semoga penjelasan ini bermanfaat buat kita semua. Jangan cuma dibaca aja ya, guys! Tapi, coba kita amalkan juga dalam kehidupan sehari-hari. Insya Allah, dengan begitu hidup kita bakal jadi lebih berkah dan bahagia. Aamiin.
Sampai ketemu di pembahasan hadits-hadits Arbain lainnya! Tetap semangat belajar agama ya! ๐