Diterima Atau Di Terima? Penjelasan Lengkap!

by ADMIN 45 views

Hey guys! Pernah nggak sih kalian bingung, nulis 'diterima' atau 'di terima' ya? Nah, kebingungan ini emang sering banget dialami, apalagi dalam penulisan formal. Padahal, perbedaan kecil ini bisa mengubah makna kalimat, lho! Yuk, kita bahas tuntas biar nggak salah lagi!

Mengapa Ini Penting? Pentingnya Penulisan yang Tepat

Dalam bahasa Indonesia, penggunaan preposisi (kata depan) 'di' memiliki aturan yang spesifik. Preposisi 'di' yang diikuti kata kerja (verba) akan membentuk kata kerja pasif dan penulisannya harus digabung. Sebaliknya, jika 'di' diikuti kata tempat atau keterangan tempat, maka penulisannya dipisah. Kesalahan dalam penulisan ini bisa membuat makna kalimat menjadi ambigu atau bahkan salah. Bayangkan, surat lamaran kerja kamu jadi kurang profesional hanya karena kesalahan penulisan sederhana ini! Jadi, penting banget untuk memahami perbedaan dan cara penggunaannya yang benar.

Selain itu, penulisan yang tepat juga mencerminkan kemampuan berbahasa yang baik. Dalam dunia profesional, kemampuan berbahasa yang baik sangat dihargai. Penulisan email, laporan, atau presentasi yang jelas dan benar akan meningkatkan kredibilitas kamu. Jadi, jangan anggap remeh hal-hal kecil seperti ini ya!

Kapan Harus Menulis "Diterima" (Digabung)?

Kata 'diterima' adalah bentuk pasif dari kata kerja 'menerima'. Artinya, ada seseorang atau sesuatu yang menerima sesuatu. Karena merupakan kata kerja pasif, penulisannya harus digabung. Gampangnya gini, kalau ada imbuhan 'di-' yang mengubah kata kerja aktif menjadi pasif, maka penulisannya digabung.

Contoh Penggunaan "Diterima" yang Benar:

  1. "Surat lamaran kerjaku diterima oleh perusahaan." (Kata kerja pasif, yang menerima adalah surat lamaran kerja).
  2. "Hadiah itu diterima dengan senang hati oleh anak-anak." (Kata kerja pasif, yang menerima adalah hadiah).
  3. "Keputusan itu diterima dengan berat hati oleh sebagian anggota." (Kata kerja pasif, yang menerima adalah keputusan).
  4. "Proposal proyek kami akhirnya diterima oleh pihak investor." (Kata kerja pasif, yang menerima adalah proposal).
  5. "Kritik dan saran diterima sebagai masukan yang membangun." (Kata kerja pasif, yang menerima adalah kritik dan saran).

Dalam contoh-contoh di atas, kata 'diterima' berfungsi sebagai predikat dalam kalimat dan menjelaskan bahwa subjek kalimat mengalami atau menerima suatu tindakan. Penulisannya digabung karena merupakan bentuk pasif dari kata kerja 'menerima'. Penting untuk diingat, ketika kamu ingin menyatakan bahwa sesuatu telah diterima, disetujui, atau dialami, gunakanlah 'diterima' yang ditulis digabung.

Kapan Harus Menulis "Di Terima" (Dipisah)?

Nah, kalau 'di terima' (dipisah), ini adalah kombinasi antara preposisi 'di' dan kata kerja 'terima'. Ingat, preposisi 'di' yang diikuti kata tempat atau keterangan tempat penulisannya dipisah. Dalam konteks ini, 'di' menunjukkan tempat atau lokasi, sedangkan 'terima' adalah kata kerja yang berdiri sendiri. Jadi, penggunaannya akan berbeda dengan 'diterima'.

Contoh Penggunaan "Di Terima" yang Benar:

  1. "Paket itu harus di terima oleh petugas keamanan di kantor." ('Di' pertama menunjukkan tempat, yaitu di kantor. 'Terima' adalah kata kerja yang dilakukan oleh petugas keamanan).
  2. "Berkas-berkas penting harus di terima dengan baik di bagian administrasi." ('Di' pertama menunjukkan tempat, yaitu di bagian administrasi. 'Terima' adalah kata kerja yang dilakukan terhadap berkas-berkas).
  3. "Surat-surat penting harus di terima di meja resepsionis sebelum jam kerja selesai." ('Di' pertama menunjukkan tempat, yaitu di meja resepsionis. 'Terima' adalah kata kerja yang dilakukan terhadap surat-surat).
  4. "Barang-barang yang baru datang harus di terima di gudang sebelum didistribusikan." ('Di' pertama menunjukkan tempat, yaitu di gudang. 'Terima' adalah kata kerja yang dilakukan terhadap barang-barang).
  5. "Telepon penting harus di terima di ruang kepala bagian agar tidak mengganggu pekerjaan lain." ('Di' pertama menunjukkan tempat, yaitu di ruang kepala bagian. 'Terima' adalah kata kerja yang dilakukan terhadap telepon).

Dalam contoh-contoh di atas, 'di terima' digunakan untuk menunjukkan tindakan menerima sesuatu di suatu tempat. Kata 'di' berfungsi sebagai keterangan tempat, dan 'terima' adalah kata kerja yang dilakukan di tempat tersebut. Perhatikan bahwa selalu ada keterangan tempat setelah 'di' dalam kalimat-kalimat ini. Ini adalah kunci untuk membedakan dengan penggunaan 'diterima'.

Tips Mudah Membedakan: Kapan Gabung, Kapan Pisah?

Biar makin gampang ingat, coba deh pakai tips ini:

  • Diterima (digabung): Ingat aja, ini bentuk pasif dari kata kerja. Jadi, kalau kalimatnya bisa diubah ke bentuk aktif dengan kata 'menerima', berarti pakai 'diterima' (digabung).
    • Contoh: Surat lamaran kerjaku diterima oleh perusahaan. (Bentuk aktif: Perusahaan menerima surat lamaran kerjaku).
  • Di terima (dipisah): Kalau 'di' diikuti kata tempat atau keterangan tempat, berarti penulisannya dipisah.
    • Contoh: Paket itu harus di terima di kantor. ('Di' diikuti keterangan tempat, yaitu 'kantor').

Tips Tambahan:

  • Perhatikan Konteks Kalimat: Baca kalimat secara keseluruhan untuk memahami maknanya. Apakah kalimat tersebut menyatakan tindakan pasif atau menunjukkan tempat?
  • Gunakan KBBI: Jika masih ragu, jangan sungkan untuk mengecek Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). KBBI adalah sumber terpercaya untuk mengetahui penulisan kata yang benar.
  • Berlatih Terus: Semakin sering kamu menulis dan membaca, semakin terbiasa kamu dengan aturan ini. Coba deh, perhatikan penggunaan 'diterima' dan 'di terima' dalam teks-teks yang kamu baca sehari-hari.

Kesalahan Umum yang Sering Terjadi dan Cara Menghindarinya

Selain kebingungan antara 'diterima' dan 'di terima', ada beberapa kesalahan umum lain yang sering terjadi dalam penulisan preposisi 'di'. Berikut ini beberapa di antaranya:

  1. Menulis "di" digabung dengan kata kerja aktif: Kesalahan ini sering terjadi karena kebiasaan atau kurangnya pemahaman tentang aturan preposisi. Contoh: "Saya di suruh mengerjakan tugas ini." (Seharusnya: "Saya disuruh mengerjakan tugas ini.")
  2. Menulis "di" dipisah dengan kata sifat: Preposisi 'di' tidak pernah dipisahkan dari kata sifat yang mengikutinya. Contoh: "Baju itu di jual dengan harga murah." (Seharusnya: "Baju itu dijual dengan harga murah.")
  3. Tidak konsisten dalam penulisan: Terkadang, seseorang bisa menulis 'diterima' dengan benar di satu kalimat, tapi salah di kalimat lain. Penting untuk selalu teliti dan konsisten dalam penulisan.

Cara Menghindari Kesalahan:

  • Pahami Aturan Dasar: Kuasai aturan dasar penulisan preposisi 'di'. Kapan digabung, kapan dipisah.
  • Perbanyak Latihan: Semakin banyak berlatih, semakin terbiasa kamu dengan aturan ini.
  • Koreksi Ulang: Selalu periksa kembali tulisan kamu sebelum dipublikasikan atau dikirim. Gunakan fitur spell check atau minta bantuan teman untuk mengoreksi.
  • Gunakan Sumber Terpercaya: Jika ragu, selalu merujuk pada sumber terpercaya seperti KBBI atau Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).

Kesimpulan: Jangan Salah Lagi ya!

Nah, sekarang udah paham kan perbedaan 'diterima' dan 'di terima'? Intinya, 'diterima' (digabung) adalah bentuk pasif dari kata kerja, sedangkan 'di terima' (dipisah) adalah kombinasi preposisi 'di' dan kata kerja 'terima'. Ingat tips-tipsnya, perhatikan konteks kalimat, dan jangan ragu untuk mengecek KBBI kalau masih bingung. Dengan begitu, penulisan kamu akan semakin akurat dan profesional. Semangat terus belajar bahasa Indonesia yang baik dan benar ya, guys!