Contoh Mad Dalam Al-Quran: Panduan Lengkap Dengan Penjelasan

by NGADEMIN 61 views
Iklan Headers

Mad adalah salah satu aspek penting dalam ilmu tajwid yang mempelajari tentang cara membaca Al-Quran dengan benar. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam mengenai tiga jenis mad, yaitu mad iwad, mad layyin, dan mad arid lissukun, beserta contoh-contohnya dalam Al-Quran (kecuali pada juz 30). Mari kita simak penjelasannya, guys!

Memahami Konsep Dasar Mad dalam Tajwid

Guys, sebelum kita masuk ke contoh-contohnya, ada baiknya kita memahami dulu apa sih sebenarnya mad itu. Secara sederhana, mad berarti memanjangkan suara saat membaca huruf-huruf tertentu dalam Al-Quran. Panjang pendeknya bacaan ini diatur oleh hukum tajwid, sehingga kita tidak bisa sembarangan memanjangkan atau memendekkannya. Nah, dalam artikel ini, kita akan fokus pada tiga jenis mad yang sering kita temui:

  1. Mad Iwad: Mad yang terjadi ketika ada fathah tanwin ( ــًــ ) pada akhir kalimat atau ayat yang diwaqafkan (dihentikan bacaannya). Cara membacanya adalah dengan mengganti tanwin tersebut menjadi fathah ( ــَــ ) dan dibaca panjang satu alif atau dua harakat.
  2. Mad Layyin: Mad yang terjadi ketika ada huruf waw sukun ( وْ ) atau ya sukun ( يْ ) yang didahului oleh huruf berharakat fathah. Cara membacanya adalah dengan lunak dan lemas, serta dipanjangkan dua harakat.
  3. Mad Arid Lissukun: Mad yang terjadi ketika ada huruf mad (alif, waw, atau ya) yang terletak sebelum huruf yang diwaqafkan (dihentikan bacaannya) karena terdapat tanda waqaf (berhenti). Cara membacanya adalah dengan memanjangkan bacaan sebanyak dua, empat, atau enam harakat.

Memahami ketiga jenis mad ini sangat penting untuk membaca Al-Quran dengan tartil dan sesuai dengan kaidah yang benar. Dengan begitu, kita bisa mendapatkan makna yang sempurna dari setiap ayat yang kita baca. Jadi, jangan lewatkan penjelasan lebih lanjut mengenai contoh-contohnya di bawah ini ya, guys!

Contoh Mad Iwad dalam Al-Quran (Selain Juz 30)

Mad Iwad adalah salah satu jenis mad yang cukup mudah dikenali. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, mad ini terjadi ketika ada fathah tanwin ( ــًــ ) pada akhir ayat yang diwaqafkan. Nah, sekarang mari kita lihat contoh-contohnya dalam Al-Quran (di luar juz 30), berikut ini beberapa contoh yang bisa kamu pelajari:

  1. Surah Al-Baqarah (2): Ayat 16: Ayat ini berbunyi, “أُولَـٰئِكَ الَّذِينَ اشْتَرَوُا۟ ٱلضَّلَـٰلَةَ بِٱلْهُدَىٰ فَمَا رَبِحَت تِّجَـٰرَتُهُمْ وَمَا كَانُوا۟ مُهْتَدِينَ”. Pada akhir ayat ini terdapat lafaz “مُهْتَدِينَ” yang jika diwaqafkan, maka tanwin pada huruf nun ( نِ ) diganti menjadi fathah (ــَــ) dan dibaca panjang satu alif.
  2. Surah Ali Imran (3): Ayat 135: Ayat ini berbunyi, “وَٱلَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا۟ فَـٰحِشَةً أَوْ ظَلَمُوٓا۟ أَنفُسَهُمْ ذَكَرُوا۟ ٱللَّهَ فَٱسْتَغْفَرُوا۟ لِذُنُوبِهِمْ وَمَن يَغْفِرُ ٱلذُّنُوبَ إِلَّا ٱللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا۟ عَلَىٰ مَا فَعَلُوا۟ وَهُمْ يَعْلَمُونَ”. Pada akhir ayat ini terdapat lafaz “يَعْلَمُونَ” yang jika diwaqafkan, maka tanwin pada huruf nun ( نَ ) diganti menjadi fathah (ــَــ) dan dibaca panjang satu alif.
  3. Surah An-Nisa (4): Ayat 134: Ayat ini berbunyi, “مَّن كَانَ يُرِيدُ ثَوَابَ ٱلدُّنْيَا فَعِندَ ٱللَّهِ ثَوَابُ ٱلدُّنْيَا وَٱلْـَٔاخِرَةِ ۚ وَكَانَ ٱللَّهُ سَمِيعًۢا بَصِيرًا”. Pada akhir ayat ini terdapat lafaz “بَصِيرًا” yang jika diwaqafkan, maka tanwin pada huruf ra ( رً ) diganti menjadi fathah (ــَــ) dan dibaca panjang satu alif.
  4. Surah Al-Maidah (5): Ayat 87: Ayat ini berbunyi, “يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تُحَرِّمُوا۟ طَيِّبَـٰتِ مَآ أَحَلَّ ٱللَّهُ لَكُمْ وَلَا تَعْتَدُوٓا۟ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ ٱلْمُعْتَدِينَ”. Pada akhir ayat ini terdapat lafaz “ٱلْمُعْتَدِينَ” yang jika diwaqafkan, maka tanwin pada huruf nun ( نِ ) diganti menjadi fathah (ــَــ) dan dibaca panjang satu alif.
  5. Surah Al-An'am (6): Ayat 135: Ayat ini berbunyi, “قُلْ يَـٰقَوْمِ ٱعْمَلُوا۟ عَلَىٰ مَكَانَتِكُمْ إِنِّى عَـٰمِلٌ ۖ فَسَوْفَ تَعْلَمُونَ مَن تَكُونُ لَهُۥ عَـٰقِبَةُ ٱلدَّارِ ۚ إِنَّهُۥ لَا يُفْلِحُ ٱلظَّـٰلِمُونَ”. Pada akhir ayat ini terdapat lafaz “ٱلظَّـٰلِمُونَ” yang jika diwaqafkan, maka tanwin pada huruf nun ( نَ ) diganti menjadi fathah (ــَــ) dan dibaca panjang satu alif.

Contoh-contoh di atas menunjukkan bagaimana mad iwad diterapkan dalam Al-Quran. Dengan memahami dan mempraktikkan mad ini, kita bisa memperbaiki kualitas bacaan kita dan mendapatkan pahala yang lebih besar dari Allah SWT.

Contoh Mad Layyin dalam Al-Quran (Selain Juz 30)

Mad Layyin, atau mad yang dibaca dengan lunak, terjadi ketika ada huruf waw sukun ( وْ ) atau ya sukun ( يْ ) yang didahului oleh huruf berharakat fathah. Yuk, kita lihat contoh-contohnya dalam Al-Quran (di luar juz 30) berikut ini:

  1. Surah Al-Baqarah (2): Ayat 2: Ayat ini berbunyi, “ذَٰلِكَ ٱلْكِتَـٰبُ لَا رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ”. Pada lafaz “فِيهِ” terdapat mad layyin karena ada ya sukun ( يْ ) yang didahului huruf fa berharakat fathah. Cara membacanya adalah dengan melunakkan bacaan dan memanjangkannya dua harakat.
  2. Surah Ali Imran (3): Ayat 18: Ayat ini berbunyi, “شَهِدَ ٱللَّهُ أَنَّهُۥ لَآ إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ وَٱلْمَلَـٰٓئِكَةُ وَأُو۟لُوا۟ ٱلْعِلْمِ قَآئِمًۢا بِٱلْقِسْطِ ۚ لَآ إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْحَكِيمُ”. Pada lafaz “قَآئِمًۢا” terdapat mad layyin karena ada ya sukun ( يْ ) yang didahului huruf qaf berharakat fathah. Cara membacanya adalah dengan melunakkan bacaan dan memanjangkannya dua harakat.
  3. Surah An-Nisa (4): Ayat 9: Ayat ini berbunyi, “وَلْيَخْشَ ٱلَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا۟ مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَـٰفًا خَافُوا۟ عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلْيَقُولُوا۟ قَوْلًۭا سَدِيدًۭا”. Pada lafaz “خَافُوا۟” terdapat mad layyin karena ada waw sukun ( وْ ) yang didahului huruf kha berharakat fathah. Cara membacanya adalah dengan melunakkan bacaan dan memanjangkannya dua harakat.
  4. Surah Al-Maidah (5): Ayat 101: Ayat ini berbunyi, “يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تَسْـَٔلُوا۟ عَنْ أَشْيَآءَ إِن تُبْدَ لَكُمْ تَسُؤْكُمْ وَإِن تَسْـَٔلُوا۟ عَنْهَا حِينَ يَنزِلُ ٱلْقُرْءَانُ تُبْدَ لَكُمْ عَفَا ٱللَّهُ عَنْهَا ۗ وَٱللَّهُ غَفُورٌ حَلِيمٌ”. Pada lafaz “تَسْـَٔلُوا۟” terdapat mad layyin karena ada waw sukun ( وْ ) yang didahului huruf lam berharakat fathah. Cara membacanya adalah dengan melunakkan bacaan dan memanjangkannya dua harakat.
  5. Surah Al-An'am (6): Ayat 15: Ayat ini berbunyi, “قُلْ إِنِّىٓ أَخَافُ إِنْ عَصَيْتُ رَبِّى عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيمٍ”. Pada lafaz “يَوْمٍ” terdapat mad layyin karena ada waw sukun ( وْ ) yang didahului huruf ya berharakat fathah. Cara membacanya adalah dengan melunakkan bacaan dan memanjangkannya dua harakat.

Dengan memahami dan melatih mad layyin ini, kita akan dapat membaca Al-Quran dengan lebih fasih dan indah, guys! Jangan lupa untuk selalu berlatih dan berkonsultasi dengan guru ngaji untuk mendapatkan hasil yang terbaik.

Contoh Mad Arid Lissukun dalam Al-Quran (Selain Juz 30)

Mad Arid Lissukun adalah jenis mad yang terjadi ketika huruf mad (alif, waw, atau ya) bertemu dengan huruf yang diwaqafkan (berhenti) karena ada tanda waqaf. Cara membacanya bisa dengan panjang dua, empat, atau enam harakat. Mari kita lihat contoh-contohnya dalam Al-Quran (di luar juz 30):

  1. Surah Al-Baqarah (2): Ayat 4: Ayat ini berbunyi, “وَٱلَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَآ أُنزِلَ إِلَيْكَ وَمَآ أُنزِلَ مِن قَبْلِكَ وَبِٱلْـَٔاخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ”. Pada akhir ayat terdapat lafaz “يُوقِنُونَ”. Jika diwaqafkan pada huruf nun ( نْ ), maka terdapat mad arid lissukun karena ada waw sukun ( وْ ) sebelumnya. Cara membacanya bisa dengan memanjangkan dua, empat, atau enam harakat.
  2. Surah Ali Imran (3): Ayat 173: Ayat ini berbunyi, “ٱلَّذِينَ قَالَ لَهُمُ ٱلنَّاسُ إِنَّ ٱلنَّاسَ قَدْ جَمَعُوا۟ لَكُمْ فَٱخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ إِيمَـٰنًۭا وَقَالُوا۟ حَسْبُنَا ٱللَّهُ وَنِعْمَ ٱلْوَكِيلُ”. Pada akhir ayat terdapat lafaz “ٱلْوَكِيلُ”. Jika diwaqafkan pada huruf lam ( لْ ), maka terdapat mad arid lissukun karena ada ya sukun ( يْ ) sebelumnya. Cara membacanya bisa dengan memanjangkan dua, empat, atau enam harakat.
  3. Surah An-Nisa (4): Ayat 1: Ayat ini berbunyi, “يَـٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ ٱتَّقُوا۟ رَبَّكُمُ ٱلَّذِى خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَٰحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًۭا كَثِيرًۭا وَنِسَآءًۭا ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ٱلَّذِى تَسَآءَلُونَ بِهِۦ وَٱلْأَرْحَامَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًۭا”. Pada akhir ayat terdapat lafaz “رَقِيبًۭا”. Jika diwaqafkan pada huruf alif ( ا ), maka terdapat mad arid lissukun karena ada ya sukun ( يْ ) sebelumnya. Cara membacanya bisa dengan memanjangkan dua, empat, atau enam harakat.
  4. Surah Al-Maidah (5): Ayat 7: Ayat ini berbunyi, “وَٱذْكُرُوا۟ نِعْمَةَ ٱللَّهِ عَلَيْكُمْ وَمِيثَـٰقَهُ ٱلَّذِى وَاثَقَكُم بِهِۦٓ إِذْ قُلْتُمْ سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۖ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌۢ بِذَاتِ ٱلصُّدُورِ”. Pada akhir ayat terdapat lafaz “ٱلصُّدُورِ”. Jika diwaqafkan pada huruf ra ( رْ ), maka terdapat mad arid lissukun karena ada waw sukun ( وْ ) sebelumnya. Cara membacanya bisa dengan memanjangkan dua, empat, atau enam harakat.
  5. Surah Al-An'am (6): Ayat 14: Ayat ini berbunyi, “قُلْ أَغَيْرَ ٱللَّهِ أَتَّخِذُ وَلِيًّۭا فَاطِرِ ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَهُوَ يُطْعِمُ وَلَا يُطْعَمُ ۗ قُلْ إِنِّىٓ أُمِرْتُ أَنْ أَكُونَ أَوَّلَ مَنْ أَسْلَمَ ۖ وَلَا تَكُونَنَّ مِنَ ٱلْمُشْرِكِينَ”. Pada akhir ayat terdapat lafaz “ٱلْمُشْرِكِينَ”. Jika diwaqafkan pada huruf nun ( نْ ), maka terdapat mad arid lissukun karena ada ya sukun ( يْ ) sebelumnya. Cara membacanya bisa dengan memanjangkan dua, empat, atau enam harakat.

Dengan memahami dan melatih mad arid lissukun, kita akan mampu membaca Al-Quran dengan lebih indah dan sesuai dengan kaidah tajwid. Selamat berlatih, guys! Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kemudahan dalam mempelajari Al-Quran.

Kesimpulan: Menguasai Hukum Mad untuk Bacaan yang Lebih Baik

Guys, dalam artikel ini kita telah membahas secara mendalam mengenai tiga jenis mad yang penting dalam ilmu tajwid, yaitu mad iwad, mad layyin, dan mad arid lissukun. Kita juga telah melihat contoh-contohnya dalam Al-Quran (di luar juz 30) untuk memudahkan kita dalam memahaminya.

Dengan memahami dan mempraktikkan hukum-hukum mad ini, kita dapat meningkatkan kualitas bacaan Al-Quran kita, membacanya dengan lebih fasih, tartil, dan sesuai dengan kaidah yang benar. Ingatlah bahwa membaca Al-Quran dengan baik bukan hanya sekadar membaca huruf per huruf, tetapi juga memahami makna dan menghayati setiap ayat yang kita baca. Jadi, teruslah belajar dan berlatih, guys! Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kita kemudahan dan keberkahan dalam mempelajari Al-Quran.

Semoga artikel ini bermanfaat, ya guys! Jangan ragu untuk bertanya jika ada yang kurang jelas. Selamat membaca Al-Quran dan semoga kita semua menjadi ahli Al-Quran. Aamiin.