Cara Membaca Jangka Sorong: Diameter Kaleng & Contoh Soal

by ADMIN 58 views

Hay guys! Pernahkah kalian melihat alat yang namanya jangka sorong? Alat ini keren banget, lho! Jangka sorong ini sering dipakai untuk mengukur benda-benda kecil dengan sangat akurat, misalnya diameter kaleng, ketebalan kertas, atau bahkan diameter kelereng. Nah, kali ini kita akan membahas tuntas tentang cara membaca jangka sorong, khususnya untuk mengukur diameter kaleng. Yuk, simak penjelasannya!

Apa Itu Jangka Sorong?

Sebelum kita masuk ke cara membaca jangka sorong, ada baiknya kita kenalan dulu sama alat yang satu ini. Jangka sorong adalah alat ukur yang punya tingkat ketelitian yang tinggi. Alat ini bisa mengukur sampai satuan milimeter (mm), bahkan ada yang sampai 0,02 mm! Jauh lebih akurat daripada penggaris biasa, kan? Makanya, jangka sorong sering dipakai di bidang teknik, industri, dan laboratorium.

Jangka sorong ini punya dua bagian utama:

  • Rahang tetap: Bagian ini nggak bisa digerakkan dan punya skala utama.
  • Rahang geser: Bagian ini bisa digeser-geser dan punya skala nonius (vernier).

Selain itu, ada juga bagian lain seperti:

  • Rahang dalam: Untuk mengukur diameter dalam benda (misalnya, diameter lubang).
  • Rahang luar: Untuk mengukur diameter luar benda (misalnya, diameter kaleng).
  • Tangkai pengukur kedalaman: Untuk mengukur kedalaman lubang atau celah.

Fungsi jangka sorong sangatlah beragam, mulai dari mengukur diameter luar dan dalam suatu benda, mengukur kedalaman suatu lubang atau celah, hingga mengukur ketebalan suatu benda. Ketelitian jangka sorong inilah yang membuatnya menjadi pilihan utama dalam berbagai bidang yang membutuhkan pengukuran yang sangat presisi.

Bagian-Bagian Jangka Sorong dan Fungsinya

Sebelum kita membahas cara membaca hasil pengukuran, penting banget untuk tahu bagian-bagian jangka sorong dan fungsinya masing-masing. Ini dia:

  1. Rahang Luar (Outer Jaws): Ini adalah bagian yang paling sering kita lihat. Rahang luar berfungsi untuk mengukur dimensi luar suatu benda. Misalnya, kita mau mengukur diameter luar kaleng, nah pakai rahang luar ini. Cara pakainya, kita jepit benda yang mau diukur di antara kedua rahang ini.

  2. Rahang Dalam (Inner Jaws): Bentuknya lebih kecil dari rahang luar, dan fungsinya adalah untuk mengukur dimensi bagian dalam suatu benda. Contohnya, kalau kita mau mengukur diameter lubang suatu pipa, kita pakai rahang dalam ini. Cara pakainya, kita masukkan rahang dalam ke dalam lubang yang mau diukur.

  3. Skala Utama (Main Scale): Skala utama ini ada di bagian batang utama jangka sorong. Skala utama menunjukkan hasil pengukuran dalam satuan centimeter (cm) dan milimeter (mm). Biasanya, skala utama ini punya garis-garis yang lebih panjang untuk menandakan satuan centimeter, dan garis-garis yang lebih pendek untuk menandakan satuan milimeter.

  4. Skala Nonius/Vernier (Vernier Scale): Nah, ini bagian yang bikin jangka sorong jadi super akurat. Skala nonius ini adalah skala kecil yang ada di rahang geser. Skala ini memungkinkan kita untuk membaca hasil pengukuran sampai ke pecahan milimeter (misalnya 0,1 mm atau 0,05 mm, tergantung jenis jangka sorongnya). Cara bacanya agak beda dari skala utama, nanti kita bahas lebih detail ya.

  5. Pengunci (Locking Screw): Bagian ini penting banget untuk menjaga hasil pengukuran kita tetap akurat. Pengunci berfungsi untuk mengunci rahang geser setelah kita mendapatkan hasil pengukuran. Jadi, rahangnya nggak akan bergerak lagi pas kita lagi baca hasil pengukurannya.

  6. Batang Pengukur Kedalaman (Depth Probe): Ini adalah batang yang ada di ujung jangka sorong. Fungsinya adalah untuk mengukur kedalaman suatu lubang atau celah. Cara pakainya, kita masukkan batang ini ke dalam lubang yang mau diukur, lalu kita baca hasilnya di skala utama dan skala nonius.

Dengan memahami fungsi masing-masing bagian ini, kita jadi lebih gampang untuk menggunakan jangka sorong dengan benar dan akurat.

Langkah-Langkah Mengukur Diameter Kaleng dengan Jangka Sorong

Oke, sekarang kita masuk ke inti pembahasan kita, yaitu cara mengukur diameter kaleng dengan jangka sorong. Ikuti langkah-langkah ini ya:

  1. Siapkan Alat dan Bahan: Pastikan kamu punya jangka sorong yang berfungsi dengan baik dan kaleng yang mau diukur.

  2. Buka Rahang Luar: Buka rahang luar jangka sorong dengan menggeser rahang geser ke kanan.

  3. Jepit Kaleng: Letakkan kaleng di antara rahang luar, pastikan kaleng terjepit dengan pas dan tidak miring.

  4. Kunci Rahang Geser: Setelah kaleng terjepit dengan benar, kunci rahang geser dengan memutar pengunci. Tujuannya supaya hasil pengukuran kita nggak berubah saat kita baca nanti.

  5. Baca Skala Utama: Lihat garis nol pada skala nonius. Perhatikan, garis nol ini ada di antara dua garis di skala utama. Angka di skala utama sebelum garis nol skala nonius adalah hasil pengukuran dalam satuan milimeter. Misalnya, kalau garis nol skala nonius ada di antara angka 21 dan 22 mm di skala utama, berarti hasil pengukuran kita sementara adalah 21 mm.

  6. Baca Skala Nonius: Cari garis di skala nonius yang paling tepat sejajar dengan garis di skala utama. Angka di skala nonius yang sejajar ini adalah angka koreksi untuk hasil pengukuran kita. Misalnya, kalau garis ke-5 di skala nonius sejajar dengan garis di skala utama, berarti angka koreksinya adalah 0,5 mm (untuk jangka sorong dengan ketelitian 0,1 mm) atau 0,05 mm (untuk jangka sorong dengan ketelitian 0,02 mm).

  7. Hitung Hasil Akhir: Jumlahkan hasil pembacaan di skala utama dengan angka koreksi dari skala nonius. Misalnya, kalau hasil pembacaan skala utama adalah 21 mm dan angka koreksinya adalah 0,5 mm, berarti hasil akhir pengukuran diameter kaleng adalah 21 + 0,5 = 21,5 mm.

Tips Penting:

  • Pastikan jangka sorong dalam kondisi bersih dan terkalibrasi dengan baik sebelum digunakan.
  • Saat menjepit kaleng, jangan terlalu kuat menekan rahang, karena bisa mempengaruhi hasil pengukuran.
  • Baca skala dengan posisi mata tegak lurus terhadap skala, untuk menghindari kesalahan paralaks.

Contoh Soal dan Pembahasan

Biar makin paham, yuk kita coba bahas contoh soal! Anggap aja kita punya gambar hasil pengukuran diameter kaleng dengan jangka sorong seperti ini:

(Sertakan gambar jangka sorong dengan hasil pengukuran tertentu)

Dari gambar di atas, kita bisa lihat:

  • Garis nol skala nonius berada di antara angka 32 dan 33 mm di skala utama. Jadi, hasil pembacaan skala utama adalah 32 mm.
  • Garis ke-7 di skala nonius terlihat paling sejajar dengan garis di skala utama. Kalau jangka sorong kita punya ketelitian 0,05 mm, berarti angka koreksinya adalah 7 x 0,05 = 0,35 mm.

Jadi, hasil akhir pengukuran diameter kaleng adalah 32 + 0,35 = 32,35 mm.

Kesalahan Umum dalam Penggunaan Jangka Sorong

Supaya hasil pengukuran kita akurat, kita juga perlu tahu kesalahan-kesalahan umum yang sering terjadi saat menggunakan jangka sorong. Ini dia beberapa di antaranya:

  1. Kesalahan Paralaks: Ini terjadi kalau kita membaca skala dengan posisi mata yang nggak tegak lurus terhadap skala. Akibatnya, kita bisa salah membaca posisi garis di skala. Jadi, pastikan posisi mata kita tegak lurus ya.

  2. Rahang Tidak Tertutup Rapat: Sebelum mengukur, pastikan rahang jangka sorong tertutup rapat dan menunjukkan angka nol. Kalau nggak, hasil pengukuran kita bisa jadi nggak akurat.

  3. Menjepit Benda Terlalu Kuat: Seperti yang udah dibilang tadi, menjepit benda terlalu kuat bisa mempengaruhi hasil pengukuran. Jadi, jepit benda dengan pas aja.

  4. Jangka Sorong Kotor: Kotoran atau debu yang menempel di rahang atau skala bisa bikin hasil pengukuran jadi nggak akurat. Jadi, bersihkan jangka sorong secara berkala.

  5. Tidak Mengunci Rahang Geser: Lupa mengunci rahang geser setelah menjepit benda bisa bikin hasil pengukuran berubah saat kita lagi baca skala.

Dengan menghindari kesalahan-kesalahan ini, kita bisa mendapatkan hasil pengukuran yang lebih akurat dan terpercaya.

Tips Merawat Jangka Sorong

Jangka sorong adalah alat yang presisi, jadi kita perlu merawatnya dengan baik supaya awet dan tetap akurat. Ini beberapa tipsnya:

  • Bersihkan Secara Berkala: Bersihkan jangka sorong dengan kain lembut setelah digunakan. Kalau ada kotoran yang membandel, bisa pakai alkohol.
  • Simpan di Tempat yang Aman: Simpan jangka sorong di kotak atau wadah khusus supaya nggak kena debu atau benturan.
  • Jangan Dibanting: Jelas ya, jangan sampai jangka sorong kita kebanting atau jatuh, karena bisa merusak mekanismenya.
  • Kalibrasi Ulang: Kalau jangka sorong sering dipakai, sebaiknya dikalibrasi ulang secara berkala untuk memastikan ketelitiannya tetap terjaga.

Dengan merawat jangka sorong dengan baik, kita bisa memakainya dalam jangka waktu yang lama dan tetap mendapatkan hasil pengukuran yang akurat.

Kesimpulan

Nah, itu dia panduan lengkap tentang cara membaca jangka sorong untuk mengukur diameter kaleng! Sekarang, kalian udah tahu kan apa itu jangka sorong, bagian-bagiannya, cara menggunakannya, contoh soal, kesalahan umum, sampai tips perawatannya. Jangka sorong ini memang alat yang keren dan berguna banget, apalagi kalau kita butuh pengukuran yang super akurat. Jadi, jangan ragu untuk belajar dan berlatih menggunakan jangka sorong ya! Semoga artikel ini bermanfaat buat kalian semua. Sampai jumpa di pembahasan menarik lainnya!