Bukan Tujuan Penjernihan Air? Ini Dia!

Air bersih guys, itu kebutuhan pokok kita semua. Tanpa air bersih, aktivitas sehari-hari bisa terhambat, kesehatan juga jadi taruhannya. Nah, untuk mendapatkan air bersih ini, seringkali kita perlu melakukan proses penjernihan air. Tapi, apa saja sih sebenarnya tujuan dari penjernihan air ini? Dan yang paling penting, apa yang bukan termasuk tujuan dari penjernihan air? Yuk, kita bahas tuntas!

Mengapa Penjernihan Air Itu Penting?

Sebelum kita menyelami lebih dalam tentang tujuan penjernihan air, penting untuk memahami dulu mengapa proses ini krusial banget. Air yang kita dapatkan dari sumber alami, seperti sungai atau sumur, seringkali mengandung berbagai macam zat yang bisa berbahaya bagi kesehatan. Zat-zat ini bisa berupa:

• Partikel padat: Lumpur, tanah, pasir, dan kotoran lainnya yang membuat air terlihat keruh.
• Mikroorganisme: Bakteri, virus, dan parasit yang bisa menyebabkan penyakit.
• Zat kimia: Bahan kimia industri, pestisida, dan pupuk yang bisa mencemari air.
• Logam berat: Timbal, merkuri, dan arsenik yang sangat berbahaya bagi kesehatan dalam jangka panjang.

Nah, proses penjernihan air ini bertujuan untuk menghilangkan semua zat-zat berbahaya ini, sehingga air menjadi aman untuk dikonsumsi dan digunakan dalam kegiatan sehari-hari. Bayangkan deh, kalau kita minum air yang penuh dengan bakteri atau bahan kimia, bisa langsung sakit perut atau bahkan keracunan. Makanya, penjernihan air itu penting banget untuk menjaga kesehatan kita dan keluarga.

Tujuan Utama Penjernihan Air

Secara garis besar, tujuan penjernihan air itu ada beberapa, dan semuanya penting untuk menghasilkan air yang berkualitas. Berikut ini adalah tujuan-tujuan utama dari penjernihan air:

1. Menghilangkan Partikel Padat

Tujuan utama yang pertama dari penjernihan air adalah menghilangkan partikel padat yang membuat air keruh. Partikel-partikel ini bisa berupa lumpur, tanah, pasir, kotoran, dan berbagai macam zat organik lainnya. Keberadaan partikel padat ini nggak cuma membuat air terlihat nggak menarik, tapi juga bisa menjadi tempat berkembang biaknya bakteri dan mikroorganisme berbahaya lainnya. Selain itu, partikel padat juga bisa menyumbat pipa dan peralatan rumah tangga lainnya.

Proses penghilangan partikel padat ini biasanya dilakukan melalui beberapa tahapan, seperti sedimentasi, koagulasi, dan filtrasi. Sedimentasi adalah proses pengendapan partikel padat yang lebih berat ke dasar air. Koagulasi adalah proses penggumpalan partikel-partikel kecil menjadi partikel yang lebih besar sehingga mudah diendapkan atau disaring. Filtrasi adalah proses penyaringan air melalui media filter, seperti pasir, kerikil, atau arang aktif, untuk menghilangkan partikel padat yang tersisa.

2. Membunuh Mikroorganisme Berbahaya

Air yang nggak diolah dengan benar seringkali mengandung mikroorganisme berbahaya, seperti bakteri, virus, dan parasit. Mikroorganisme ini bisa menyebabkan berbagai macam penyakit, mulai dari diare dan muntaber hingga penyakit yang lebih serius seperti kolera dan tifus. Makanya, membunuh mikroorganisme berbahaya adalah tujuan yang sangat penting dalam penjernihan air.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membunuh mikroorganisme dalam air, antara lain:

• Perebusan: Memanaskan air hingga mendidih selama beberapa menit bisa membunuh sebagian besar mikroorganisme.
• Disinfeksi dengan klorin: Klorin adalah bahan kimia yang efektif membunuh bakteri dan virus dalam air.
• Radiasi ultraviolet (UV): Sinar UV bisa merusak DNA mikroorganisme sehingga nggak bisa berkembang biak.
• Ozonasi: Ozon adalah gas yang memiliki sifat oksidasi kuat dan bisa membunuh mikroorganisme dengan cepat.

3. Menghilangkan Zat Kimia Berbahaya

Selain partikel padat dan mikroorganisme, air juga bisa tercemar oleh zat kimia berbahaya, seperti bahan kimia industri, pestisida, pupuk, dan logam berat. Zat-zat kimia ini bisa sangat berbahaya bagi kesehatan manusia, bahkan dalam konsentrasi yang sangat kecil. Makanya, menghilangkan zat kimia berbahaya adalah tujuan penting lainnya dari penjernihan air.

Proses penghilangan zat kimia ini bisa dilakukan dengan berbagai cara, tergantung pada jenis zat kimia yang ada. Beberapa metode yang umum digunakan antara lain:

• Adsorpsi dengan arang aktif: Arang aktif memiliki pori-pori yang sangat kecil yang bisa menyerap zat kimia berbahaya.
• Pertukaran ion: Proses ini menggunakan resin khusus untuk menukar ion-ion berbahaya dengan ion-ion yang nggak berbahaya.
• Reverse osmosis (RO): RO adalah proses penyaringan air melalui membran semipermeabel yang hanya memungkinkan molekul air untuk melewatinya, sehingga zat kimia dan kontaminan lainnya tertahan.

4. Meningkatkan Kualitas Air Secara Keseluruhan

Tujuan akhir dari penjernihan air adalah untuk meningkatkan kualitas air secara keseluruhan. Ini berarti membuat air menjadi lebih jernih, nggak berbau, nggak berasa, dan aman untuk dikonsumsi. Air yang berkualitas baik nggak cuma penting untuk kesehatan, tapi juga untuk kenyamanan kita dalam menggunakan air sehari-hari. Misalnya, air yang jernih dan nggak berbau tentu lebih enak untuk diminum dan digunakan untuk memasak.

Lalu, Apa yang Bukan Termasuk Tujuan Penjernihan Air?

Setelah kita membahas tujuan-tujuan utama dari penjernihan air, sekarang kita bahas nih pertanyaan penting: apa yang bukan termasuk tujuan dari penjernihan air?

Ada beberapa hal yang perlu kita luruskan guys. Meskipun penjernihan air sangat penting untuk menghasilkan air bersih dan aman, ada beberapa hal yang nggak termasuk dalam tujuan utamanya. Salah satunya adalah meningkatkan kandungan mineral dalam air.

Penjernihan Air Bukan Bertujuan untuk Meningkatkan Kandungan Mineral

Ini penting banget untuk dipahami. Proses penjernihan air fokus pada menghilangkan kontaminan dan zat-zat berbahaya dari air. Beberapa proses penjernihan, seperti reverse osmosis (RO), bahkan bisa menghilangkan sebagian besar mineral alami yang ada dalam air. Padahal, mineral-mineral ini penting untuk kesehatan tubuh kita.

Jadi, kalau ada yang bilang penjernihan air itu tujuannya untuk meningkatkan kandungan mineral, itu nggak tepat ya. Justru, beberapa metode penjernihan air malah bisa menurunkan kadar mineral dalam air. Makanya, setelah proses penjernihan, kadang-kadang perlu dilakukan proses mineralisasi untuk menambahkan kembali mineral-mineral penting ke dalam air.

Hal Lain yang Perlu Diluruskan

Selain meningkatkan kandungan mineral, ada beberapa hal lain yang juga seringkali nggak tepat diasosiasikan dengan tujuan penjernihan air:

• Mengubah rasa air menjadi rasa tertentu: Penjernihan air bertujuan untuk menghilangkan rasa nggak enak atau rasa aneh pada air, tapi nggak bertujuan untuk menambahkan rasa tertentu pada air. Kalau mau air rasa lemon atau jeruk, ya tambahin sendiri deh!
• Menyediakan air dengan pH yang sangat tinggi atau sangat rendah: Penjernihan air bertujuan untuk menetralkan pH air agar aman dikonsumsi, nggak untuk membuat air menjadi sangat asam atau sangat basa.
• Membuat air menjadi air ajaib yang bisa menyembuhkan segala penyakit: Ini hoax ya guys. Penjernihan air penting untuk kesehatan, tapi nggak bisa menyembuhkan semua penyakit. Kalau sakit, tetap harus ke dokter!

Kesimpulan

Jadi, kesimpulannya, tujuan utama dari penjernihan air adalah untuk menghilangkan partikel padat, membunuh mikroorganisme berbahaya, menghilangkan zat kimia berbahaya, dan meningkatkan kualitas air secara keseluruhan. Sementara itu, meningkatkan kandungan mineral dalam air bukan termasuk tujuan utama dari penjernihan air. Penting untuk memahami hal ini agar kita nggak salah paham tentang proses penjernihan air dan manfaatnya.

Semoga artikel ini bermanfaat ya guys! Kalau ada pertanyaan atau pengalaman tentang penjernihan air, jangan ragu untuk berbagi di kolom komentar ya!