Basa Jawa: 'Sampeyan Kalawingi' & 'Midhangetaken' - Soal & Pembahasan

by ADMIN 70 views

Halo guys! Kali ini kita bakal membahas tuntas soal-soal Bahasa Jawa yang sering bikin bingung. Dua soal yang akan kita kulik adalah tentang penggunaan tingkatan bahasa dalam kalimat 'Sampeyan kalawingi menapa tamtu kesah' dan bentuk ngoko dari kata 'midhangetaken'. Siap untuk belajar bareng?

Soal 1: Tingkatan Bahasa dalam 'Sampeyan Kalawingi Menapa Tamtu Kesah'

Pertanyaan:

  1. Sampeyan kalawingi menapa tamtu kesah. Ukara kasebut migunakake basa. A. ngoko lugu B. ngoko alus C. krama lugu D. krama alus

Sebelum kita jawab, mari kita bedah dulu apa sih yang dimaksud dengan tingkatan bahasa dalam Bahasa Jawa. Dalam Bahasa Jawa, ada empat tingkatan bahasa utama yang perlu kita ketahui:

  1. Ngoko Lugu: Ini adalah tingkatan bahasa yang paling kasar dan biasanya digunakan untuk berbicara dengan teman sebaya, keluarga dekat, atau orang yang lebih muda yang sudah akrab. Cirinya adalah penggunaan kata-kata ngoko (kata dasar) tanpa campuran kata krama.
  2. Ngoko Alus: Tingkat bahasa ini lebih halus dari ngoko lugu karena sudah ada campuran kata krama inggil (kata krama yang digunakan untuk menghormati orang yang lebih tua atau dihormati). Ngoko alus digunakan saat berbicara dengan orang yang lebih tua tetapi masih akrab.
  3. Krama Lugu: Tingkatan bahasa ini lebih formal daripada ngoko alus. Krama lugu menggunakan kata-kata krama (kata halus) tetapi belum sepenuhnya halus seperti krama alus. Biasanya digunakan saat berbicara dengan orang yang lebih tua yang belum terlalu akrab.
  4. Krama Alus: Ini adalah tingkatan bahasa yang paling halus dan formal. Krama alus menggunakan kata-kata krama inggil dan krama andhap (kata krama yang digunakan untuk merendahkan diri sendiri). Tingkatan bahasa ini digunakan untuk berbicara dengan orang yang sangat dihormati, seperti orang tua, guru, atau atasan.

Analisis Kalimat 'Sampeyan kalawingi menapa tamtu kesah':

Sekarang, mari kita analisis kalimat 'Sampeyan kalawingi menapa tamtu kesah'. Dalam kalimat ini, kita bisa lihat ada beberapa kata kunci:

  • Sampeyan: Ini adalah kata krama inggil untuk kamu. Jadi, sudah ada unsur penghormatan di sini.
  • Kalawingi: Ini adalah kata ngoko untuk kemarin.
  • Menapa: Ini adalah kata krama untuk apa.
  • Tamtu: Ini adalah kata ngoko untuk pasti.
  • Kesah: Ini adalah kata krama inggil untuk pergi.

Dari analisis ini, kita bisa lihat bahwa kalimat ini menggunakan campuran kata ngoko dan krama inggil. Ini mengindikasikan bahwa kalimat ini menggunakan tingkatan bahasa krama lugu. Kenapa? Karena ada penggunaan kata krama (menapa) dan kata krama inggil (sampeyan, kesah), tetapi masih ada kata ngoko (kalawingi, tamtu).

Jawaban:

Jadi, jawaban yang tepat untuk soal ini adalah C. krama lugu.

Soal 2: Bentuk Ngoko dari 'Midhangetaken'

Pertanyaan:

  1. Menapa, Pak, ingkang panjenengan midhangetaken menika? Tembung midhangetaken basa ngokone, yaiku.... A. ndeleng B. ...

Soal ini menanyakan bentuk ngoko dari kata 'midhangetaken'. Untuk menjawab soal ini, kita perlu tahu dulu apa arti dari kata 'midhangetaken' dan bagaimana bentuk ngokonya.

Apa itu 'Midhangetaken'?

'Midhangetaken' adalah kata krama inggil yang berarti mendengarkan. Kata ini digunakan untuk menghormati orang yang kita ajak bicara. Dalam bahasa Indonesia, 'midhangetaken' sama dengan mendengarkan (dengan sopan).

Bentuk Ngoko dari 'Midhangetaken':

Bentuk ngoko dari 'midhangetaken' adalah 'ngrungokake'. Kata ini lebih kasar dan digunakan untuk berbicara dengan teman atau orang yang lebih muda. Jadi, kalau kita mau bilang mendengarkan dalam bahasa ngoko, kita pakai kata 'ngrungokake'.

Analisis Pilihan Jawaban:

Dalam soal ini, hanya ada satu pilihan jawaban yang diberikan, yaitu A. ndeleng. Kata 'ndeleng' berarti melihat dalam bahasa ngoko. Jadi, pilihan ini jelas salah karena tidak ada hubungannya dengan mendengarkan.

Jawaban:

Sayangnya, pilihan jawaban B tidak disediakan dalam soal. Tapi, kita sudah tahu bahwa jawaban yang benar adalah bentuk ngoko dari 'midhangetaken', yaitu 'ngrungokake'. Jadi, kalau ada pilihan 'ngrungokake', itulah jawaban yang tepat.

Kesimpulan

Nah, guys, itu tadi pembahasan lengkap soal-soal tentang tingkatan bahasa dan bentuk ngoko dalam Bahasa Jawa. Semoga penjelasan ini membantu kalian lebih memahami Bahasa Jawa ya! Jangan lupa untuk terus belajar dan berlatih agar semakin lancar berbahasa Jawa. Sampai jumpa di pembahasan soal lainnya!

Poin-poin Penting yang Perlu Diingat:

  • Bahasa Jawa memiliki empat tingkatan bahasa: ngoko lugu, ngoko alus, krama lugu, dan krama alus.
  • 'Sampeyan kalawingi menapa tamtu kesah' menggunakan bahasa krama lugu.
  • Bentuk ngoko dari 'midhangetaken' adalah 'ngrungokake'.

Semoga artikel ini bermanfaat dan bisa membantu teman-teman dalam belajar Bahasa Jawa. Jangan ragu untuk bertanya jika ada hal yang belum jelas ya! Selamat belajar!