Arti Peribahasa Ditarik Tambah Jauh, Diulur Tambah Dekat

Guys, pernah denger peribahasa "ditarik tambah jauh, diulur tambah dekat"? Nah, peribahasa ini tuh sering banget kita denger dalam percakapan sehari-hari, tapi kadang kita suka bingung, sebenernya apa sih artinya? Atau mungkin kita udah tau artinya, tapi belum paham banget gimana cara tepatnya menggunakan peribahasa ini dalam kalimat. Oke deh, daripada bingung, yuk kita bahas tuntas peribahasa ini dari A sampai Z!

Makna Mendalam di Balik Kata-Kata

Secara sederhana, peribahasa ditarik tambah jauh, diulur tambah dekat ini menggambarkan suatu kondisi atau situasi yang paradoks. Paradoks itu apa? Paradoks itu kayak sesuatu yang bertentangan atau berlawanan dari apa yang seharusnya terjadi. Jadi, kalau ditarik, logikanya kan harusnya jadi dekat ya? Tapi ini malah jadi jauh. Begitu juga sebaliknya, kalau diulur atau dilonggarkan, harusnya kan jadi jauh, eh ini malah jadi dekat. Bingung? Tenang, kita bedah lebih dalam lagi.

Peribahasa ini biasanya dipakai untuk menggambarkan hubungan atau interaksi antar manusia. Misalnya, dalam hubungan pertemanan, percintaan, atau bahkan dalam pekerjaan. Ketika kita terlalu memaksakan kehendak atau terlalu menarik ulur suatu hubungan, hasilnya justru bisa jadi malah menjauhkan kita dari orang yang bersangkutan. Sebaliknya, ketika kita memberikan kebebasan atau kelonggaran, justru orang tersebut akan merasa nyaman dan semakin dekat dengan kita. Jadi, intinya adalah, jangan terlalu kaku atau mengekang, tapi juga jangan terlalu longgar sampai kehilangan kendali.

Contohnya gini, dalam hubungan pacaran. Kalau kita terlalu posesif dan selalu curigaan sama pacar, lama-lama dia pasti akan merasa tidak nyaman dan akhirnya malah menjauh. Tapi, kalau kita memberikan dia kepercayaan dan kebebasan untuk bergaul dengan teman-temannya, dia akan merasa dihargai dan justru semakin sayang sama kita. Sama halnya dalam pekerjaan. Kalau kita terlalu otoriter dan selalu memaksa karyawan untuk mengikuti semua perintah kita, mereka akan merasa tertekan dan tidak termotivasi. Tapi, kalau kita memberikan mereka kesempatan untuk berkreasi dan memberikan ide-ide mereka, mereka akan merasa dihargai dan justru semakin loyal sama perusahaan.

Asal Usul Peribahasa yang Mungkin Belum Kamu Tahu

Mungkin ada yang bertanya-tanya, dari mana sih asal usul peribahasa ini? Sayangnya, sulit untuk mengetahui secara pasti siapa yang pertama kali menciptakan atau menggunakan peribahasa ditarik tambah jauh, diulur tambah dekat ini. Peribahasa ini sudah menjadi bagian dari tradisi lisan masyarakat Indonesia sejak lama dan diturunkan dari generasi ke generasi. Namun, kita bisa melihat bahwa peribahasa ini sangat erat kaitannya dengan filosofi hidup masyarakat Indonesia yang menjunjung tinggi nilai-nilai keseimbangan dan harmoni.

Masyarakat Indonesia percaya bahwa segala sesuatu di dunia ini harus seimbang. Tidak boleh terlalu berlebihan ke satu arah, tapi juga tidak boleh terlalu kekurangan ke arah yang lain. Dalam konteks hubungan antar manusia, keseimbangan ini berarti kita harus bisa menempatkan diri dengan tepat. Kapan kita harus tegas, kapan kita harus mengalah, kapan kita harus memberi, dan kapan kita harus menerima. Dengan menjaga keseimbangan ini, kita bisa menciptakan hubungan yang harmonis dan langgeng.

Selain itu, peribahasa ini juga mencerminkan pentingnya kesabaran dan keikhlasan. Terkadang, kita ingin segala sesuatu berjalan sesuai dengan keinginan kita. Tapi, kenyataannya tidak selalu demikian. Ada kalanya kita harus bersabar dan menerima bahwa ada hal-hal yang di luar kendali kita. Dengan bersabar dan ikhlas, kita bisa menghindari konflik dan menjaga hubungan baik dengan orang lain.

Contoh Penggunaan dalam Kehidupan Sehari-hari

Biar makin paham, yuk kita lihat beberapa contoh penggunaan peribahasa ditarik tambah jauh, diulur tambah dekat dalam kehidupan sehari-hari:

• Dalam negosiasi bisnis: Seorang pengusaha yang terlalu ngotot untuk mendapatkan keuntungan besar dalam negosiasi, justru bisa kehilangan kesempatan untuk menjalin kerjasama yang menguntungkan dalam jangka panjang. Sebaliknya, jika dia lebih fleksibel dan mau memberikan sedikit kelonggaran, dia bisa membangun hubungan baik dengan mitra bisnisnya dan mendapatkan keuntungan yang lebih besar di masa depan.
• Dalam mendidik anak: Orang tua yang terlalu keras dan otoriter dalam mendidik anak, justru bisa membuat anak merasa tertekan dan memberontak. Sebaliknya, jika orang tua memberikan kebebasan dan kepercayaan kepada anak untuk mengembangkan potensi dirinya, anak akan tumbuh menjadi pribadi yang mandiri dan bertanggung jawab.
• Dalam memimpin tim: Seorang pemimpin yang terlalu mengatur dan mengontrol semua pekerjaan anggotanya, justru bisa membuat anggota tim merasa tidak dihargai dan tidak termotivasi. Sebaliknya, jika pemimpin memberikan kepercayaan dan kesempatan kepada anggota tim untuk berkreasi dan memberikan ide-ide mereka, anggota tim akan merasa memiliki dan semakin loyal kepada tim.

Tips Menggunakan Peribahasa dengan Tepat

Nah, sekarang kita udah tau arti dan contoh penggunaannya. Tapi, ada beberapa tips nih yang perlu kamu perhatikan biar bisa menggunakan peribahasa ditarik tambah jauh, diulur tambah dekat ini dengan tepat:

1. Pahami konteksnya: Sebelum menggunakan peribahasa ini, pastikan kamu memahami konteks situasi yang sedang kamu hadapi. Apakah situasi tersebut relevan dengan makna peribahasa ini atau tidak. Jangan sampai kamu salah menggunakan peribahasa ini dan malah membuat orang lain bingung.
2. Sesuaikan dengan lawan bicara: Perhatikan juga siapa lawan bicara kamu. Apakah dia familiar dengan peribahasa ini atau tidak. Kalau dia tidak familiar, sebaiknya kamu jelaskan dulu arti peribahasa ini sebelum menggunakannya dalam kalimat.
3. Gunakan dengan bijak: Jangan terlalu sering menggunakan peribahasa ini dalam percakapan sehari-hari. Gunakan hanya ketika memang benar-benar diperlukan dan relevan dengan situasi yang sedang kamu hadapi. Terlalu sering menggunakan peribahasa ini bisa membuat percakapan kamu terdengar kaku dan tidak natural.

Kesimpulan: Jaga Keseimbangan dalam Segala Hal

Oke guys, jadi kesimpulannya, peribahasa ditarik tambah jauh, diulur tambah dekat ini mengajarkan kita untuk selalu menjaga keseimbangan dalam segala hal. Jangan terlalu kaku atau mengekang, tapi juga jangan terlalu longgar sampai kehilangan kendali. Dengan menjaga keseimbangan, kita bisa menciptakan hubungan yang harmonis dan langgeng dengan orang lain. Semoga artikel ini bermanfaat ya! Jangan ragu untuk share ke teman-teman kamu kalau kamu merasa artikel ini berguna. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!